Kebetulan Pak Zaim sedang mendiskusikan temuan spesies gajah purba kerdil (seberapa kerdil ?) yang dinamakan Stegodon cariangensis, saya jadi ingat sebuah pertanyaan di seputar migrasi dan spesiasi stegodon2 ini di Indonesia. Belwood (2001 - Purbakala Indonesia-Malaysia) menyebutkan pada Pliosen Akhir 2 Ma, fauna mamalia Siva-Malaya (terminologi Koenigswald untuk karakteristik fauna dari India-Asia) mulai menginjakkan kakinya di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang baru terangkat di atas laut (Jawa Timur masih tenggelam ? - sejak Paleogen memang bagian timur Jawa lebih tenggelam dibanding baratnya, juga untuk semua tepi timur Sundaland). Fauna2 tsb menurut penemuan fosil adalah : stegodon, kudanil (?), dan kijang. Dari publikasi yang lain, (Groves, 1985), menyebutkan bahwa pada Plio-Pleistosen, fauna2 Siva-Malaya ini bermigrasi melalui tiga jalur : (1) Jawa-Bali-Selat Lombok-Nusa Tenggara-Flores-Timor; (2) Kalimantan-Sulawesi, (3) Kalimantan-Filipina. Hooijer (1968) pernah menyebutkan stegodon pigmi di Jawa Timur. Sartono (1969) menemukan Stegodon timorensis, dan Sartono (1979) menyebutkan temuan Stegodon sumbaensis. Di Sulawesi, dalam kelompok fauna Cabenge yang masih Siva-Malaya juga ditemukan Stegodon. Penyebarannya di Sulawesi masih diperdebatkan apakah dari Sangihe ke Sulawesi atau dari Kalimantan ke Sulawesi, terus apakah sudah mulai tercampur dengan kelompok fauna Sino-Malaya (asal Cina-Asia). Dalam hal ini, geologi bisa membantu dalam identifikasi keberadaan land-bridge pada umur-umur itu, juga umur lapisan2 pengandung fosil. Tetapi, ada juga konsep bahwa stegodon bisa berenang jauh, tidak perlu land-bridge. Sebuah konsep bilang bahwa stegodon mengalami pengerdilan (pigmisasi) sebagai akibat keterkungkungan pada pulau-pulau yang ukurannya relatif kecil. Dalam biogeografi pernah dikeluarkan konsep bahwa ukuran pulau sebanding dengan ukuran dan variasi jenis (teori biogeografi pulau). Pertanyaan saya Pak Zaim, stegodon2 pigmi telah ditemukan (Hooijer, Sartono, Bergh, dll.) di pulau-pulau kecil yang terisolasi seperti di Mindanao, Flores, Sumba, dan Timor. Katakanlah mereka bermigrasi dari daratan besar (Sundaland ? - Jabar mestinya sebagian besar masih bagian Sundaland saat Pliosen-Plistosen itu) ke timur melalui Selat Lombok, melintai Wallace Line dan ditemukan di pulau2 Nusa Tenggara lalu mereka berevolusi menjadi pigmi (seleksi alam). Nah, kalau ada stegodon pigmi di pulau besar (katakanlah stegodon temuan Pak Zaim di Cariang, Sumedang itu), maka ini memerlukan keterangan tersendiri dalam hal migrasi dan spesiasi Stegodon cariangensis itu. Apakah stegodon biasa dan pigmi hidup bersamaan juga merupakan suatu konsepsi. Untuk vertebrata purba Jawa, Vos et al. (1982) pernah membagi tarikh2 umurnya menjadi : Satir (2-1.5 Ma), Cisaat (1.2 Ma), Trinil (0.9 Ma), Kedung Brubus (0.8 Ma), Ngandong (? Ma), dan Punung (110-70 ribu tyl). Temuan Pak Zaim kira-kira masuk tarikh mana. Kalau konsep yang pigmi berasal dari yang ukuran biasa adalah benar, maka semua stegodon pigmi mestinya lebih muda dari stegodon berukuran biasa. Tetapi, Bergh (1995) menyebutkan bahwa stegodon besar di Flores sebenarnya lebih muda daripada spesies pigmi. Nah...? Artinya, mungkin telah terjadi lebih dari satu episode migrasi stegodon. Bagaimana hubungan Stegodon cariangensis dengan stegodon besar, migrasi, umur dan proses spesiasinya apakah Pak Zaim bahas di paper itu ? Sekarang tidak ada gajah tersebar secara alamiah di Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi. Padahal zaman Pliosen-Plistosen di wilayah2 inilah banyak ditemukan fosil2 gajah stegodon. Penyebaran mundur sejak Holosen sampai di Semenanjung Malaya dan Sumatra. Sea transgression Holosen barier-nya kelihatannya. Pak Zaim, apakah saya bisa dapat soft-copy paper Stegodon cariangensis yang di Buletin Geologi ITB vol.34,no.1 (2002) itu ? Terima kasih. Salam, Awang
zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Rekan2 IAGInet yth., Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono. Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah "Assistant Professor" (Lektor) = 10 orang, "Associate Professor" (Lektor Kepala) = 12 orang. Jadi kalau hanya "Associate Professor" (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak perlu risau merasa "kalah" dengan Dr.Nelson Tanusu. Namun yang "Full Professor" (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini yang menyedihkan, sekarang "rada" langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang (ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang Guru Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang "dibesarkan" di Geologi). Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan geophysist kita untuk bisa "mematent-kan" (bukan "mematekkan/mematikan") karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan, seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram, nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton; Hooijer dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ????? Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy (kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut dari Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi ITB vol.34,no.1 (2002). Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract) untuk presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya tersebut sudah "accepted" untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut , mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima secara ilmiah (internasional). Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim Dept.Tek.Geologi FIKTM-ITB ----- Original Message ----- From: Sigit Sukmono To: Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar > Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali, > Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa > nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala > dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate > Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi > teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate > Professor atau Lektor / Assistant Professor. > > Salam, > Sigit Sukmono > > > -----Original Message----- > > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar > > > > Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok > ... > > ngGak kalah sama Nelson ... :) > > Nah siapa lagi .... ?? > > > > ref : IPA news letter March 2004 .... > > > > RDP > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > --------------------------------------------------------------------- > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.