On Wed, 15 Dec 2004 21:32:01 -0800, surtiati yatty <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Betul Mbak Nuning, kelihatannya ada beberapa
> teman-teman di Milis Hagi ini sudah menyalah gunakan
> sarana ini dengan menjudge seseorang atau company lain
> ( contohnya Pertamina). Terima Kasih sentilannya,
> mudah2an teman-teman yang selalu aktif mengirimkan
> sesuatu di Milis ini lebih Arif lagi!  Jangan sampai
> menyinggung perasaan sesama pembaca Milis ini.
>
> Salam
>
> Yatty Surtiati
> Geofisika Jasa Teknologi
> Pertamina Hulu
> --- Nugrahani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Vicky, saya enggak suka loh... kamu memasukkan
> > kutipan berita-berita
> > negatif tentang Pertamina, ke milis HAGI ini.
> > Mustinya, untuk balans
> > (atau cek dan ricek) kamu harus masukkan juga
> > dong...  berita
> > positifnya. Menurutku ada perbedaan besar antara
> > "mengkritik" dan
> > "memberi cap buruk". Dan yang anda lakukan adalah
> > "memberi cap buruk".
> >
> > Salam,
> > Nuning
> > (pensiunan Pertamina)
> >

Memang beberapa temen ada yg menganggap berita yg saya fw itu
merupakan sisi negatip dari Pertamina tetapi sebenernya ada sisi
positipnya dari Pertamina tentang kemauan serta keinginan Pertamina
untuk mengelola migas di Indonesia dengan menyeluruh dan konprehensip.
Dalam berita tersebut saya melihat ada ketidak puasan Pertamina dengan
kebijakan "pengkerdilan" Pertamina. Itulah sebabnya saya menyebutkan
"tarik ulur" antara Pemerintah dengan Pertamina.

OK deh saya coba bandingkan PERTAMINA dengan sodara sepupunya,
PETRONAS. Wah kalau anda lihat lebih dalam membandingkan Petronas
dengan Pertamina ini akhirnya akan terlihat bahwa kita tidak
membandingkan institusi yg sama lagi, bukan lagi membandingkan sesuatu
yg kongruent ... Walaupun saya sebernya salah satu yg "gemes" dengan
munculnya berita-berita "kebocoran" di Pertamina tetapi saya juga
sangat menyesal dengan keputusan Pemerintah tentang "pengkerdilan"
Pertamina.

Maksud saya begini ....
Pertamina, menurut saya awalnya seperti juga Petronas juga dimana
Pertamina menguasai seluruh aspek Perminyakan di Indonesia mulai dari
bagian hulu hingga hilir. Petronas semakin mencuat saja namanya tetapi
kenapa Pertamina tidak ? Saya pun pernah bermimpi Pertamina menjadi
sehebat Petronas. Impian saya ini ternyata salah ketika melihat
struktur Petronas di Malaysia ... dimana ada Carigali ....  yg
sebernya Pertamina E&P kita ini saat ini hanyalah setingkat Carigali,
yg merupakan "tangan kecil"nya Petronas.

Petronas semakin membesar saja nama serta kekuasaannya namun saat ini
justru Pertamina mulai "dipreteli" kekuasaannya. Saya kurang tahu apa
sebenernya alasan utama Pemerintah (Negara) "memretheli" kekuasaan
Pertamina ini. Apakah karena dianggap tidak profit (kurang profit
dibanding institusi sejenis di negara lain), atau karena efisiensinya
rendah atau bahkan karena "kebocoran"nya sudah berlebihan. Bisa jadi
alasan-alasan diatas itu mungkin yg mendasari kenapa Pertamina
"dipreteli" oleh Pemerintah+DPR (Negara). Temen-temen lain saya
menyebutkan "pemretelan" ini akibat tekanan IMF ... wah saya kurang
tahu soal ini.... walaupun indikasi itu juga saya lihat
kemungkinannya.

Salah satu contoh dipretelinya adalah dilepaskannya BPPKA dulu
sehingga menjadi BPMIGAS. juga beberapa anak perusahaan yg lainnya.

Kalau kita lihat 'adik sepupu' Si Petronas ... saat ini yg berfungsi
seperti BPMIGAS di Malaysia disebut PETRONAS (PMU-Petronas Management
Unit)... sedangkan yg melakukan eksplorasi disebut CARIGALI, yg
melakukan usaha hulu. PMU ini juga hanya "tangan kecil" dari nama
besar PETRONAS.

Nah, tentang KKS. Carigali juga menandatangani PSC term dengan PMU
bahkan mereka sering berdiskusi dan argumentasi rame kalau mengusulkan
pengeboran dsb. Walaupun tentu saja saya masih melihat adanya "pilih
kasih" dari Petronas ke Carigali dibanding kontraktor2 asing lainnya
... dimana buat saya, "pilih kasih" ini sangat penting, wong
melindungi bangsa sendiri kan wajib .. :) ... Nah yang sering kliru
kan trus si anak kandung ini menjadi manja dan cengeng.

Tentunya kemanjaan si anak ini bukan melulu kesalahan si Anak, lah
wong simbahnya (pemerintah) juga masih sering 'cawe2' (ngributin)
urusan "cucu" (Pertamina) sih. Salah satunya soal Cepu itu ... aku
dulu sudah sorak2 bergembira dengan keputusan Pak Widya tentang
diputuskannya bahwa cepu tidak akan diteruskan dulu perpanjangan
TACnya dan akan dikelola sendiri ....  eee belakangan Pemerintah
kembali meributkannya ... dan kalau anda ikutin beritanya secara
runtut ... jelas bahwa titik baliknya adalah pertemuan SBY dengan
BUSH.... Howgh ... ini kan si bapak Migas masih juga digangguin simbah
Pemerintah.
Jadi seperti yg banyak disinggung gahwa Pemrintah ini masih megang
buntutnya Pertmina walupun katanya kepalanya bebas bergerak ... :(

Inilah yg saya sesalkan tentang pengkerdilan Pertamina. Dan
membandingkan Petronas dan Pertamina tidak lagi menjadi perbandingan
yg seimbang.

Saya juga heran kenapa tidak ada temen-temen dari Pertamina yg berani
berbicara menyuarakan keinginannya atau mengcounter tulisan di
koran-koran itu ... Padahal dari ngobrol-ngobrol "di darat' saya tahu
persis banyak diantara temen-temen Pertamina ini yg mempunyai
keinginan memajukan Pertamina dan perminyakan di negeri ini. Namun
terhenti ketika isi obrolannya dibuat dalam tulisan apalagi di koran
umum ... seolah-olah ada yg "nggondeli".

Menulis dikoran biasanya mempunyai impact yg langsung akan dibaca orang
awam dan mereka akan langsung menelannya ... nah kalau saja tidak
diimbangi maka opini di koran tersebut akan dianggap sebagai realitas
oleh publik. Dan relaitas yg mungkin salah ini akan menjadi
pertimbangan ketika wakil2 rakyat bersidang ... kan kita sendiri yg
rugi.

Nah kalau mbak Nuning serta temen-temen di Petrmaina ada yg tahu
berita yg lebih afdol lagi ttg KKS ini mungkin bisa mengklarifikasi
kutipan yg saya fw tsb.

Salam

RDP

-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke