Di usianya yang ke-80 tahun, Pramoedya Ananta Toer - penulis Indonesia terkenal, yang sepanjang hidupnya punya pengalaman getir tidur di penjara2 atau daerah2 pembuangan Indonesia - masih menghasilkan buku. Karena dia menekuni sejarah, yang ditulisnya kali ini tak jauh dari keahliannya itu. Kali ini, bukunya tipis, 147 halaman (Pramoedya juga penulis roman/novel sejarah paling tebal "Arus Balik" yang tebalnya 700 halaman lebih), berjudul "Jalan Raya Pos, Jalan Daendels". Buku ini baru saja terbit, Oktober 2005, oleh Lentera Dipantara, Utan Kayu, Jakarta Timur. Pramoedya menguraikan sejarah kota-kota dan daerah-daerah yang dilalui Jalan Daendels itu yang terbentang 1000 km di sepanjang Pulau Jawa dari ujung barat di Anyer sampai ujung timur di Panarukan. Kalau Pramoedya pernah singgah di kota itu, maka diceritakan pula kisah ketika ia mengembara di wilayah itu - setengah autobiografi. Yang dilihat Pramoedya dalam pembuatan jalan itu (tepatnya pelebaran dan pembatuan jalan yang sudah ada) adalah genocide - "pembunuhan" massal karena ribuan rakyat tewas akibat kerja paksa perintah tangan besi Herman Willem Daendels, juga korupsi kaum kolonial dan pribumi. Menggunakan referensi cukup berbobot dan wawancara yang cukup akurat membuat buku kecil ini punya makna cukup besar. Paling tidak membuat kita tahu peristiwa2 sejarah kota2 besar di Jawa dan peristiwa2 di balik pembuatan jalan itu yang tak kita dapatkan dari buku2 pelajaran sejarah. Mengapa Pramoedya kuat menulis ? Untuk bertahan dari vandalisasi penjara. Penjara tak membuatnya berhenti sejengkal pun untuk menulis. Menulis adalah tugas nasional, katanya. Maka, 40 buku pun sudah ditulisnya, diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa asing. Sampai kini, ia adalah satu-satunya wakil Indonesia yang namanya berkali-kali masuk dalam daftar Kandidat Pemenang Nobel Sastra. Bahasanya lugas dan tak jarang keras, mungkin dilatarbelakangi nynyirnya penjara. Inilah kata-kata mutiara di bukunya yang terbaru ini, "Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain" Yang mau mudik Lebaran via pantura Jawa sampai Panarukan sana, mungkin buku ini bisa sedikit membagi pengetahuan sejarahnya he..he.. salam, awang
--------------------------------- Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.