Agak bingung dengan definisi berair...:p Kalau yang dimaksud dengan ketersediaan air di daerah gunung-gunung, maka saya sepakat dengan pak Awang bahwa kuncinya adalah pengamatan jumlah curah hujan dan pola iklim. Kalau yang dimaksud dengan ketersediaan sungai-sungai di daerah gunung. Mengingat tipikal hujan di daerah gunung-gunung Indonesia adalah orografis..maka periode `bulan basah` haruslah menjadi kriteria utama dalam pencarian sungai yang berair sepanjang tahun (perennial) atau tidak (intermitten). Kalau yang dimaksud dengan ketersediaan mataair..nah ini memang harus `buka` peta geologi dan melihat sebaran batuannya (bisa juga sih ...buka peta topografi saja, tapi ini mungkin hanya akan menemukan mataair yang bersifat depresional atau mataair yang muncul karena aliran airtanah terpotong oleh topografi..biasanya keterdapatannya di lembah). Pola erupsi dan komposisi yang berbeda setiap periode letusan (pada gunung api) atau komposisi utama batuan (pada non gunung api) akan sangat mempengaruhi distribusi mataair yang ada. IAGI pernah membahas masalah ini cukup lengkap..pada saat pelatihan geologi untuk para pecinta alam, arsip lengkap mungkin bisa didapat copy-nya di sekretariat. Salam, Fajar (8441)
--------------------------------- How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates.