> Mas Yuwono

  Terima kasih , atas refreshment-nya , kadamng kadang kita yang sudah
  lama menimnggalkan kuliah sudah lupa , atau karena tua fikiran-nya
  terbalik - balik.

  Si - Abah

_________________________________________________________________________

  Sedikit pencerahan.
>
> Saya selalu sedih bila ada geologiwan Indonesia masih merancukan
> istilah-istilah kegunungapi-an, kalau yang menulis pernyataan para
> wartawan
> saya masih maklum. Contoh misalnya yang ditulis rekan Maryanto ini, karena
> kerjanya di Oil Company mungkin sudah lupa membedakan : awan panas, lahar
> (dingin, panas), dan aliran lava.
>
> 1. Awan panas (jw. wedhus gembel) = "glowing cloud" =  "nuee ardante",
> adalah produk erupsi gunungapi yang berupa semburan awan bersuhu tinggi
> (bisa mencapai 500 C atau lebih), komposisi utamanya adalah gas, uap air,
> dan material padat debu atau lapili. Awan panas ini bisa disemburkan
> vertikal membentuk kolom atau tiang, bisa disemburkan lateral sehingga
> mengalir dengan kecepatan amat tinggi di permukaan tanah. Kerusakan yang
> ditimbulkan amat besar, karena kecepatan dan tingginya suhu, bisa membakar
> apa saja yang dilandanya, termasuk manusia , hewan, tumbuhan. Endapannya
> umumnya membentuk tuf, tuf lapili, welded tuff , yang sering mengandung
> arang ("charred wood"), arang ini dapat dimanfaatkan untuk sample
> radiometric dating C14.
>
> 2. Lahar (dingin): dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional
> dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional, adalah aliran
> air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra yang
> masih
> lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan
> kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa
> serta
> bongkah batu berdiameter sampai 2 meter, bahkan rumah dan jembatan bisa
> dibawanya!!! Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya
> adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded.
>
> 2. Lahar panas: sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu
> sekitar. Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai
> DANAU KEPUNDAN seperti G. Kelud, sedangkan G Merapi tidak punya danau
> kepundan sehingga tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak
> akan
> mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang
> dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi
> (tidak usah terjadi ledakan). air yang telah panas ini akan meluap
> bercampur
> dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk
> endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau
> makhluk hidup seperti pada awan panas!!!!, karena suhunya "hanya" di bawah
> 100C.
>
> 3. Aliran lava ("lava flow"): adalah magma yang keluar dari permukaan dan
> mengalir dipermukaan, bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah
> betul-betul material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa mencapai
> 1300C!!! dan akan menghanguskan apa saja yang dilewatinya. Hasil
> endapannya
> adalah batuan estrusif yang masif atau brecciated. Jadi yang sering
> terlihat
> sebagai aliran berpijar dari kepundan (crater) pada waktu malam saat
> terjadi
> letusan gunungapi adalah ALIRAN LAVA dan BUKAN lahar panas.
>
> 4. Istilah GUGURAN LAVA sudah sangat umum dipakai di bidang volkanologi,
> yaitu adalah identik dengan ROCK FALL tetapi khusus terjadi pada puncak
> gunungapi, terjadinya adalah sbb.: lava yang sudah mendingin menjadi
> batuan
> volkanik (misalnya andesit) di puncak gunungapi membentuk "sumbat lava"
> ("volcanic plug") yang bisa menutupi seluruh atau sebagian lubang
> kepundan,
> tergantung bentuknya, bisa berupa kubah ataupun tiang. Biasanya terjadinya
> guguran lava dalam skala yang besar mengindikasikan akan terjadi erupsi,
> karena adanya peningkatan desakan magma dan tekanan gas dari bawah,
> mengakibatkan sumbat lava ini mengalami deformasi, terangkat, retak-2 dan
> akhirnya rontok membentuk guguran lava. Jadi BUKAN lava pijar yang
> gugur????!!!!
>
> Salam magmatologi
> Yatno (YSY)
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Monday, April 17, 2006 7:25 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Ada Guguran Lava, Merapi Ditutup untuk Pendakian
>
>
>
> Rabu, 12 April 2006, sehari setelah Bung Ben kasih gratis bundled paper
> di Bandung itu, saya diskusi dengan Pak Panut di Pos pengamatan gunung
> Merapi Kaliurang, selama separoh dari 7 jam. Pagi jam 8:30 hingga 12:00
> itu masih status Waspada. Sorenya di sebut status Siaga. Pengungsian
> dilakukan pada penduduk sekitar radius 4 km, ke kantor Camat Pakem,
> radius ~10 - 14 km dari puncak.
>
> Saya mencari siklus dominant lain selain siklus SALAM di erupsi Merapi.
> Setelah erupsi pereode 7 th (1994, lalu erupsi 2001), kini (durasi 5
> th), kubah sudah menggunung, dan retak.  Data yang ada anjurkan korelasi
> adanya peningkatan gempa pada bulan Purnama (tgl 15 komariah) dan Bulan
> Mati (tgl 1 komariah) +-3hari. Bulan purnama 15 Rabiulawal, bersesuaian
> hari Jum'at 14 April 2006. Minggu Bulan Purnama artinya tgl 12-18
> Rabiulawal, Selasa 11- Selasa 18 April.
>
> Tak banyak kegiatan gempa sebelumnya, dan banyak kegiatan vulkanisme di
> minggu itu di Merapi, temasuk Dieng ~140 km barat Merapi, dan G. Semeru
> ~210 Km timur Merapi. Gempa tektonik 4 M katanya ada di Rabu-Kamis 12-13
> April lalu di selatan Merapi. Palung laut kedalaman 7 km terdapat di
> Selatan Merapi, adalah terdalam dari palung barat Sumatra, Jawa,
> Nusatenggara, lalu lebih dalam lagi 8 km di Laut Banda si "pusat cyclone
> tectonic timur" ini. Kalau saja siklus bulan itu mendominasi siklus
> gempa Merapi, kemungkinan minggu ini, mulai hari ini, akan lebih sedikit
> gempa di banding minggu lalu.
>
> Wedus gembel (kambing berbulu gembel), mempunyai bulu mengombak. Awan
> piroklastik, hitam, panas, mirip mengombaknya bulu kambing gembel,
> minggu lalu sering nongol maximum 200 m ketinggiannya. Awan panas ini
> yang paling jauh jangkauannya, karena tergantung arah angin, serta
> kecepatan gerak anginnya. Lahar panas, lava mengalir, terjauh di gempa
> 22 November 1994 sampai Kaliurang 6.5 km dari puncak. Acara penganten di
> rumah berjarak 1 km sebelah barat Kali Boyong Kaliurang itu, terkena
> awan panas 200-300 derajad Celcius lahar panas atawa lidah api ini,
> membakar pohon bukit Turgo-Plawangan, menghanguskan orang, sekitar 70
> orang meninggal dominannya di rumah penganten itu.
>
> Magma Strato Merapi lebih mudah mengendap (dibanding lava Mid ocean
> ridge, kayak Hawai, tipe Shield), sering hanya 1-2 km mengalir awalnya
> setelah gempa besar. Lama-lama menggunung, menutup kawah, seperti
> terjadi kini, lahar tak mengalir, tekanan semakin akan meninggkat, dan
> ketika jebol, terjadilah gempa, maka "wedus gembel" amat tinggi bisa
> 1km, lahar mengalir jauh, bisa mematikan tadi.
>
> Nah, gunung ini membahayakan dong ?
> Lebih enak hidup di tempat tak ada gunung ?
>
> Rata-rata kedalam laut, bukan batas megaplate, ya 4000 m. Kalau tak ada
> gunung artinya, ya hidup di kedalaman itu kan ? Buat terowongan untuk
> hidup ? Indonesia umunya hidup di batas megaplate ini. Merapi
> ketinggiannya dari muka laut ~ 3000 m (eh 2968 m versi Andreastuti,
> 2000, atau 2911 m versi Kompas 15 April 2006) dari muka laut. Tinggi
> gunung ini artinya sekitar 7.000 m dari dasar laut itu.  Batas konvergen
> megalempeng hasilkan banyak deferensiasi mineral jadikan adanya emas,
> perak, tembaga, dll, juga tanah subur. Berasnya lebih enak (beras Pakem
> no.1 sejak 1860'an). Daerah subur Klaten, tanah dari Merapi dan juga
> dari G. Lawu, ku lalui perjalanan Jogja-Solo Kamis kemarin, ambil alih
> kwalitas beras kini. Ada orang Indonesia yang mau katakan belum pernah
> makan dari hasil tanah vulkanik ?
>
> Dari puncak Borobudur di Juma'at-nya, sambil nikmati salak pondoh,
> terlihat puncak Merapi seperti mengarahkan lahar ke candi, juga arah
> barat-baratdaya-selatan. Banyak dam sudah dibangun untuk mengarahkan
> lahar panas, juga lahar dingin (eh pasir dominannya). Termasuk bedungan
> pinggir kali (sungai) Boyong, yang jadikan restoran Boyong Kalegan
> (Pakem), bekas luapan banjir lahar-dingin 1966'an itu, jadi tempat enak
> untuk santai. Kemurahan pasir juga batu, bahan bangunan ini amat besar
> nilainya. Penduduk yang jauh dari gunung mungkin heran melihat kampung
> di dekat gunung, termasuk Pakem itu, dengan enaknya memakai batu untuk
> membuat "pager" (pagar jalan kampung), batas-batas pekarangan, sawah,
> ladang. Tembok satu rumah besar gunakan batu (bukan batu-bata), dengan
> batu di ambil gratis dari pekarangan 3 m x 5 m saja, dan pasirnya gratis
> dari sungai pinggir kampung. Pokoknya gunung volkanik amat-amat membuat
> enak, ga' mau pindah. Tekan saja efek yang amat sedikit tak mengenakkan
> (gempa) itu, jadikan semua hal menjadi eunak buanget. Volcano
> International Gathering, UPN September, harapkan dapat hasil menarik.
> Tak begitu ?
>
> Salam,
> Maryanto.
>
> Heru :"First they ignore you, then they laugh at you, then they fight
> you, then you win." (Mahatma Gandhi op cit Robbie Williams, 2006).
>
> ========
> From: Ben Sapiie
> Sent: Saturday, April 15, 2006 4:59 PM
>
> Apakah mungkin kali ini Merapi benar2 marah?  atau hanya sekedar siklus
> tahunan (Sakit kambuhan).  Mungkin rekan-2 IAGI yang mengamati gempa
> maupun volume gas di pos MERAPI dapat mengupdate informasi ini untuk
> kita.  Tentu saja kalau memang berbeda dengan informasi di media masa.
>
> BS
>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> --
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.3/316 - Release Date: 4/17/2006
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke