Akhirnya Presiden SBY memutuskan LuSi boleh dibuang ke laut......kayak
lagu Bengawan Solo saja........coba didendangkan spt lagu bengawan solo
baris kalimat berikut;
LUMPUR TAK BOLEH MENGALIR JAUUUH....AKHIRNYA KE LAUT.....

-----Original Message-----
From: PRAKOSO, Anton [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 20, 2006 2:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

 ini maju kena mundur kena... memang harus ada yang berani ambil
keputusan, dalam hal ini pemerintah (presiden mungkin), saya sependapat
dengan diskusi tadi malam bahwa lumpur itu bukan limbah sehingga jikalau
seperti itu tidak apa-apa jikalau dialirkan ke laut... mungkin kata-kata
'dibuang' ini yang seakan-akan menunjukkan ini limbah berbahaya



nantinya pasti banyak LSM yang akan menuntut tetapi saya pikir banyak
ahli
yang berkompeten dalam menunjukkan bukti-bukti ilmiah bahwa ini bukan
limbah
(limbah industri), lha daripada melakukan seminar, diskusi panel,
musyawaroh, sedangkan inti permasalahannya belum juga kelar dimana
lumpur
terus keluar kan repot...


BPMIGAS mungkin telah berulangkali mendiskusikan dialirkannya lumpur ke
laut
kepada pemerintah... cuman dari pihak pemerintahnya saja yang belum
berani
mengambil keputusan..

AP




On 9/20/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kayaknya yang bakal tetap dimarahi adalah Lapindo soalnya orang-orang
> hanya tahu ini "lumpur Lapindo" di media2 kan selalu disebut begitu.
Atau
> kalau KLH dan Pemerintah dimarahi, ya gampang saja mereka kemudian
akan
> memarahi Lapindo. "Tutup Lapindo", begitu kata Rachmat Witoelar di
awal
> kejadian musibah ini.
>
> Maka, Lapindo lagi Lapindo lagi ...(BPMIGAS juga dimarahi, kenapa sih
> sumur itu disetujui ?). Lo, kalau ada satu perusahaan minyak yang
ingin
> mengeksplorasi migas lebih dalam, daripada main di dangkal saja, lalu
secara
> teknis dan anggaran memenuhi syarat, apa alasannya tidak disetujui ?
>
> salam,
> awang
>
>
> Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalo lumpur diijinkan dibuang kelaut yg dimarahi oleh LSM sama
masyarakat
> pesisir pantai adalah pemerintah alias KLH alias Rahmat Witoelar
> Kalo lumpur menggenangi warga yg jadi sasaran kemarahan adalah Lapindo
>
> pilih mana coba?
>
> wassalam,
> pr
>
> At 06:18 AM 9/20/2006 +0700, you wrote:
> >Rahmat Witular memang berani menganggung kemarahan rakyat dan dosa
> >dengan menjalani resiko kalau sudah bahaya baru boleh dibuang kelaut.
> >Beliau sama saja berpendapat bahwa lingkungan biota laut masih lebih
> >tinggi tingkatnya dibandingkan "lingkungan, kehidupan Manusia".
> >Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan.
> >
> >Yanto Salim
> >
> >-----Original Message-----
> >From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM
> >To: iagi-net@iagi.or.id
> >Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV
> >
> >Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak Sarwono
Kusumaatmadja
> >(DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon) dipandu oleh Frida
> >Lidwina terlibat dalam dialog tersebut.
> >
> > Ada dua pendapat asal semburan ini : underground blow out-UBO
(banyak
> >diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano eruption (banyak
> >diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa diatasi oleh 3
> >relief well, kalau mud volcano eruption tak akan bisa diatasi dengan
> >relief well, alamiah saja berhentinya.
> >
> > Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang ke laut saja, tokh
> >bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu habitat dengan laut
di
> >Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti biasa dengan tegas
> >bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan, kalau ada dampak
baru
> >diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan prosedur KLH yang
> >normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja dengan baik kalau
tak
> >ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well. Kalau lagi ngebor
> >tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan selesai2
ngebornya.
> >
> > Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang lumpur boleh dibuang
> >ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih darurat tak boleh.
> >Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen mengelilingi ratusan
hektar
> >wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh ngebangunnya ?
> >
> > Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung lumpurnya di dunia,
> >lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air panas, gas alam
> >(metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan batu-bata. Itu sudah lama
> >terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja kelihatannya.
> >
> > Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan lihat apakah relief
> >wells bisa membendung Lusi ?
> >
> > salam,
> > awang
> >
> >iagisek wrote:
> > INFORMASI :
> >
> >Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam 20.30 di Metro TV akan
> >ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka BPMIGAS, Ketua
PAH2
> >DPD-RI, wakil IAGI & ITB, Topik Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo.
> >
> >
> >Salam,
> >Sekretariat Pusat IAGI
> >
> >
> >
> >---------------------------------
> >Do you Yahoo!?
> > Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
> >
> >---------------------------------------------------------------------
> >----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> >----- Call For Papers until 26 May 2006
> >----- Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> >---------------------------------------------------------------------
> >To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >No. Rek: 123 0085005314
> >Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >No. Rekening: 255-1088580
> >A/n: Shinta Damayanti
> >IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >---------------------------------------------------------------------
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> ----- Call For Papers until 26 May 2006
> ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.
>

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke