Pak Bahal,
   
  Sumur Miyawa-1 (Trend Energy Kalimantan, 1986) maupun Miyawa-2 (Trident, 
1993) dibor di lereng barat Meratus yang terkenal begitu terdeformasi. Semua 
operator yang pernah bekerja di Barito Basin tahu bahwa di lereng barat Meratus 
itu banyak ditemukan rembesan minyak. Saya, dalam suatu kesempatan pemetaan di 
lereng Meratus tersebut, pernah mengambil sampel dan mengkarakterisasinya. 
Minyaknya digenerasikan dari source Tanjung tetapi menunjukkan juga pencampuran 
minyak dari source Lower Warukin. 
   
  Melihat banyaknya rembesan dan ditemukannya perangkap di bawah permukaan, 
Trend Energy, Trident, dan Pertamina mengebor tiga sumur di lereng barat 
tersebut dari utara ke selatan. Semua sumur kering. Penyebabnya macam-macam : 
sumur Minyak Selatan-1 Pertamina (1996) gagal karena objektif Tanjung tak 
ditemukan sampai program TD diperdalam pun. Warukin di lokasi sumur terulang 
berkali2 oleh deformasi sesar naik, sehingga objektif Tanjung entah terdapat di 
kedalaman berapa. Sumur Miyawa-1 dan Miyawa-2 gagal karena kualitas reservoir 
Tanjung buruk dan integritas perangkap telah dirusak sesar, lagipula 
perangkapnya hanya mengandalkan lapisan monoklin Tanjung yang against fault.
   
  Barito Basin sangat tipikal foreland basin di bawah Meratus fold-thrust belt 
yang sebagian besar disusun ofiolit. Foredeep Barito di sisi barat Meratus 
telah terbukti sebagai kitchen. Sebagai layaknya banyak foreland basin di 
manapun di seluruh dunia, migrasi hidrokarbon sebagian besar (80 %) akan 
mengalir ke arah barat menuju Schwaner Core bukan ke arah Meratus. Sebuah 
sub-thrust trap di sisi timur foredeep bisa saja memerangkap hidrokarbon, 
tetapi harus dipertimbangkan volumetrik dan kedalaman objektifnya. Thrust 
Meratus tak pernah sesederhana seperti di penampang seismik.
   
  salam,
  awang 
  (exploration geologist Barito 1990-1996)

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  

Pak awang,

Bisa tau apa yang terjadi dengan well Miyawa-1 ?, (waktu itu).

thanks
Bahal Tambunan
Eni Pakistan Limited
Exploration Department
Phone : +92 333 3901039
Karachi, Pakistan



Awang Satyana 
yahoo.com> cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol 
11/24/2006 
07:06 AM 
Please respond 
to iagi-net 










Berita yang diturunkan beberapa media pada hari Kamis kemarin itu (Media
Indonesia, Kompas, dll.) adalah TIDAK BENAR. Telah terjadi salah persepsi
pada orang-orang Dinas Pertambangan Kab. Bogor.

PT Ranhil dan PT Bumi Parahyangan, operator Blok Citarum belum melakukan
kegiatan apa pun (seismik dan pemboran eksplorasi) di lahan operasi mereka.
Dari data operator lama (Saba, JOB Pertamina-Greka Blok Jatiluhur) memang
terindikasi adanya suatu perangkap, yang mereka sebut prospek Jonggol. Nah,
prospek ini yang nanti tahun depan akan dibuktikan lewat pemboran (tanpa
konfirmasi seismik) oleh operator baru (Ranhil dan Bumi Parahyangan).

Cadangan 300 juta barrel tentu masih di konsep, juga umur produksi
selama 70 tahun. Risiko eksplorasi di Blok Citarum termasuk tinggi. Tentu
saya mengharapkan ada penemuan terjadi di situ, tetapi berita di koran itu
tidak benar.

Yang benar mestinya "Prospek Hidrokarbon Ditemukan di Jonggol" - tetapi
ini bukan berita baru sebab prospek itu telah ditemukan dari akhir tahun
1990an. Saya jadi ingat sewaktu masih di Balikpapan dulu. Tahun 1993 sebuah
koran lokal menurunkan berita "Ditemukan Ladang Minyak Besar di Miyawa"
padahal struktur Miyawa belum dibor. Lalu Trident mengebor Miyawa-2 di
lereng barat Meratus dan kering. Nah lo...

All prospects look good until drilled !

salam,
awang

Prasiddha Hestu Narendra 
wrote:
Kompas, Kamis, 23 November 2006 - 06:26 wib

Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol


CIBINONG, WARTA KOTA- Warga Bogor gempar dengan ditemukannya ladang minyak
bumi yang terletak di Kampung Malimping, Dasa Balaikambang, Kecamatan
Jonggol, Kabupaten Bogor. Kepala Bagian Tata Usaha dan Perizinan di Dinas
Pertambangan (Distam) Kabupaten Bogor Mamat Karyana ketika dikonfirmasi
dengan tegas membenarkan kabar baik tersebut.
Menyusul temuan cadangan minyak bumi di lahan seluas kurang lebih 15 hektar

di Kampung Malimping itu, maka saat ini sedang dilakukan upaya pembebasan
lahan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan pihak terkait untuk
keperluan eksplorasi tambang minyak bumi nantinya. "Kami taksir di daerah
tersebut memiliki cadangan minyak bumi mencapai 300 juta barel. Itu artinya

eksplorasi minyak bumi di tempat itu bisa mencapai 70 tahun," kata Mamat di

kantornya, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (22/11).
Dia menceritakan bahwa informasi itu diperoleh setelah pihaknya melakukan
penelitian secara intensif melalui metode seismic atau penelitian dengan
memanfaatkan getaran gelombang radio detector, dengan melihat jenis batuan
dan peta geologi yang dilakukan PT Ranhil Corporation, perusahaan
konsorsium dari Malaysia dan PT Bumi Parahiyangan dari Indonesia. "Temuan
cadangan minyak bumi di kawasan Jonggol itu merupakan yang pertama dan
mungkin hanya satu-satunya di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Dinas pertambangan bersama Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan rapat
koordinasi untuk membahas beberapa agenda seperti pembebasan lahan dan
pemberian izin lokasi tambang. "Kami sudah sampaikan ini semua dalam rapat.

Bahkan pemkab sendiri dalam rapat beberapa hari lalu langsung memerintahkan

kami dalam hal ini Bidang Listrik dan Pengembangan Energi Distam Kabupaten
Bogor untuk segera menangani masalah tersebut," tuturnya.
Namun Mamat mengakui, dalam urusan eksplorasi tambang minyak ini nantinya
pihaknya tidak akan dilibatkan terlalu jauh. Pasalnya, tambang minyak bumi
merupakan golongan pertambangan A, yakni jenis pertambangan yang ditangani
langsung oleh pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral.
Mamat mengungkapkan berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa
Departemen ESDM pada tahun 2007 akan melakukan eksplorasi di kawasan
tersebut.
Hal senada dikatakan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag.Tapem) Pemkab.
Bogor Burhanudin "Pada prinsipnya Pemkab.Bogor saat ini sudah memberikan
izin untuk pembebasan lahan tambang seluas 15 hektar di kawasan Jonggol
tersebut," katanya.
Pemkab Bogor intinya hanya berharap, yang ditemukan oleh PT Bumi
Parahyangan dan PT Ranhil Corporation itu bisa menjadi kenyataan. Sehingga
dengan tambang minyak bumi di kawasan Jonggol itu nantinya bisa
meningkatkan PAD Kab.Bogor yang saat ini hanya Rp254 miliar per tahun.
Sementara itu, Angota Komisi C DPRD Kab Bogor Darwin Sargih yang kebetulan
berasal dari daerah pilihan (Dapil) Kecamatan Jonggol mengatakan, dengan
telah ditemukannya sumber cadangan minyak bumi sebesar 300 juta barel di
kawasan Jonggol itu, jelas sebuah kabar baik bukan hanya bagi warga Bogor
melainkan juga bangsa Indonesia.
"Kalau ladang minyak itu telah dilakukan eksplorasi, tentunya akan menjadi
pundi-pundi uang yang sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat
Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Apalagi jelas sesuai laporan yang saya
terima, kandungan minyak bumi di tempat itu mencapai lebih dari 300 juta
barel, itu sunguh luar biasa yang artinya keuntungan yang akan dicapai
pemerintah bisa mencapi 24 triliun,": ujarnya.
Meki saat ini Pemkab.Bogor telah memberikan izin kepada dua perusahaan
eksplorasi tambang yang akan melakukan eksplorasi di daerah tersebut,
tetapi dia tetap akan menekankan agar pihak-pihak yang terlibat dalam hal
ini tetap memperhatikan kajian- kajian mendalam khusunya terkait dengan
sosialisasi kepada warga di sekitar, kajian amdalnya sudah sesuai apa
belum. "Dan yang jelas kami tidak ingin kejadian seperti luapan lumpur
panas seperti di Sidoarjo terjadi juga di Bogor," ujarnya.
Sementara itu Camat Conggol Aris Mulyanto mengakui, saat ini pihaknya masih

melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada 45 warga di lokasi. "Kami
bersama pihak PT masih terus melakukan upaya pembebasan lahan di daerah
tersebut. Dari total lahan seluas 15 hektar itu, 70 persen sudah berhasil
kami bebaskan, termasuk lahan milik mantan Mentdikbud Bapak Wardiman
Joyonegoro. Laporan terakhir yang saya terima hari ini, di lokasi
rencananya juga akan segera dimulai pembuatan jalan menuju lokasi tambang,"

kata Aris. (akn)


---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------
Sponsored Link

$420,000 Mortgage for $1,399/month - Think You Pay Too Much For Your
Mortgage? Find Out!




---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



 
---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Kirim email ke