Kalu tidah salah, PLN itu mempunyai proyek Mini Hidro yang pernah
diapplikasikan di Sumbar dan juga di Sukabumi.
Mungkin ada anggota IAGI yang bekerja di PLN bisa membantu tentang ide
minihidro ini.

EGS

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, 28 March, 2007 6:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa
Bribin Gn Kidul

Mas Ma-il
Intinya kalau kita biarkan air bawah tanah sungai bribin ini akan
mengalir sendiri ke Laut Kidul. Nah dengan tenaganya sendiri
(gravitasi) diubah dulu menjadi energi listrik, kemudian listriknya
dipakai untuk menaikkan air serta kebutuhan lainnya.

Jadi daripada air ngglontor dewe ke laut ya dimangfaatkan energinya
dengan membuat "bendungan". Bendungan ini yang dibuat dengan cara
unik, yaitu membuat lubang berukuran besar dengan dibor, ukuran lubang
bor ini 2.5 METER, iya dua setengah meter diameternya. Kalau di minyak
ngebor cuman 20 inci, ini ngebor dengan diameter 2.5 meter.

Proyek ini memang sangat berbau "riset". Tentunya setiap riset bukan
untuk keuntungan semata. Pihak Jerman tentunya juga pinter
memanfaatkan kondisi karst yg sangat khusus ini. Proyek inipun sudah
sejak tahun 2004 looh ...

rdp
referensi  :
http://www.freelists.org/archives/geologiugm/07-2004/msg00091.html


On 3/29/07, Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Pak Noor, kalau cuma untuk air bersih kok kenapa harus ngebor dg
diameter
> gede , apa nantinya dibuat seperti sumur gali ( ambil airnya ditimba
dg
> ember )
> setahu saya pada waktu P2AT dulu ngebor air didaerah Gn Kidul ( juga
> didaerah gamping ) ini diameternya biasa biasa saja kemudian dipasang
pompa
> air yang digerakan dg listrik/diesel diatasnya
> dari informasi di millis ini juga ( dari pak Agus h ) " secara teknis
aliran
> sungai bawah tanah di bribin memang sudah dilubangi untuk menurunkan
> generator yang akan dipakai untuk menggerakkan turbin yang akan
dipasang di
> dalam gua."
> Nah kalau ini benar , mungkin skenarionya untuk menaikan air dari
dalam
> tanah tersebut dipompa dan energi listrik untuk memompanya
dibangkitkan dari
> Turbin yang dipasang di Gua tsb (semacam PLTM)
> secara ekonomis , mungkinlistrik yang dihasilkan ( Rp/Kwh ) akan jadi
mahal
> karena biaya investasinya mahal ( termmasuk ngebor yang berdiameter
lebar
> dan pembersihan serta bangunan struktur bawah permukaannya ) , inilah
yg
> saya bilang Tidak Cucuk.
> Namun biasanya proyek proyek semacam ini dibiayai dari dana murah (
Grant )
> merupakan semacam pilot proyek ( G to G ) Jadinya Yo Cucuk. Cuma
> kelemahannya biasanya " Kesianmbungannya" untuk biaya O & M nya karena
kalau
> Proyek ini dinyatakan selesai sudah tidak ada lagi biaya yg
dikucurkannya,
> akibatnya bisa terbelengkai apabila tidak didesain dari awal siapa
yang akan
> bertanggung jawab thd O & M nya.
> Juga mungkin yg perlu diperhatikan , karena nantinya di sungai bawah
tanah
> ini akan ditaruh mesin mesin/Turbin , ini tentunya ada kemungkinan
> "tercemar' oleh minyak-minyak dan oli kalau ada kebocoran atau
perawatan
> yang tidak bagus. disisi lain sungai 2 bawah tanah ini kan saling
> berhubungan , kalau terjadi pencemaran tentunya juga akan cepat
menyebar
> kemana mana , Bagaimanja nanti kalau sumberair minum satu satunya
penduduk
> Gn Kidul ini bau Minyak....  kan barabe..
>
>
> Salam juga  Mas Noor
> ( maklum kenalnya hanya dari "Dunia Maya ")
>
> ISM
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: noor syarifuddin
> To: iagi-net@iagi.or.id
>
> Sent: Tuesday, March 27, 2007 4:19 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa
Bribin
> Gn Kidul
>
>
>
> Pak Ismail,
> Setahu saya sih hanya untuk sumber air bersih. Prosesnya dengan cara
dibor
> dengan diameter yang cukup besar, jadi tidak pakai ledak-ledakan..:-).
>
> salam,
>
>
> ----- Original Message ----
> From: Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Wednesday, March 28, 2007 11:09:22 AM
> Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi -net) Penelusuran sumber air Doa
Bribin Gn
> Kidul
>
>
>
> Kalau tidak salah dulu proyek Gua Bribin ini untuk dibikin Pembangkit
> Listrik Tenaga air ( ? )
> Melihat untuk merelaisasikan proyek ini harus " merusak" Gua  Gua ( dg
> meledakan  segala) , apa tidak sayang , disisi lain kita konsen
terhadap
> klestarian alam.
> Kalau dilihat "hasil"  ( dari listrik yang dihasilkan nantinya
mungkin
> hanya puluhan- ratusan KW ) mungkin juga tidak terlalu banyak ,
apalagi
> untuk daerah ini masih banyak alternatif lain ( menggunakan sumber
energi
> lain ) tanpa harus "merusak" alamnya.
> Ora cucuk , istilah Gunung Kidule...
>
> ISM
> ====================================
>
>
>
>
> Penelusuran Sumber Air
> Luweng Ngejring Akses Masuk Lain ke Goa Bribin di Gunung Kidul
>
> Upaya penghancuran bebatuan yang menutup penampang Goa Bribin di
Semanu,
> Gunung Kidul, beberapa waktu lalu, masih menyisakan sedikit pekerjaan.
Belum
> semua pecahan batu hasil peledakan yang melibatkan dua penyelam sifon
(pipa
> penuh air) dari Jerman, Marco Wendelberger dan Matias Leyk, November
tahun
> lalu, itu tersingkir.
>
> Artinya masih ada sisa bebatuan yang membendung aliran air di dalam
goa
> berkedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah tersebut.
Batuan itu
> jelas menjadi penghambat pembangunan dam utama karena keberadaannya
membuat
> permukaan air menjadi naik.
>
> Beberapa upaya pun kembali dicoba, salah satunya mencari jalan lain
untuk
> masuk ke dalam penampang goa guna menyingkirkan batu-batu sisa secara
> manual. Setelah melalui sejumlah pemikiran, pilihan pun tertuju ke
luweng
> atau lubang vertikal.
>
> Lubang ini diharapkan bisa menjadi jalan masuk dari sisi lain.
Mengingat,
> untuk masuk dari jalan utama, yakni terowongan vertikal, hasil
pengeboran
> masih cukup sulit, meski kini telah terpasang lift.
>
> Salah satu luweng yang kemudian menjadi pilihan adalah luweng
Ngejring.
> "Akhir bulan ini kami berencana untuk mencoba masuk ke dalam luweng
> Ngejring. Kami masih menunggu situasi kondusif," ujar Dicky J Mesah,
Ketua
> Acintyacunyata Speleological Club (ASC), pekan lalu.
>
> ASC ialah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang
> penelusuran goa yang juga terlibat dalam pembangunan bendungan sungai
bawah
> tanah Bribin.
>
> Tak mudah
>
> Masuk dalam goa bawah tanah, apalagi yang jalurnya vertikal dan
terdapat
> sungai di dalamnya, bukan persoalan mudah. Selain keterampilan dan
dukungan
> peralatan yang memadai, kondisi cuaca menjadi bagian yang tidak bisa
> dianggap remeh.
>
> Debit air sungai bawah tanah biasanya bertambah, seiring datangnya
musim
> hujan baik itu yang turun di daerah tersebut maupun di daerah hulu.
>
> Sementara itu, luweng Ngejring yang berada sekitar satu kilometer arah
barat
> daya dari titik pengeboran sebenarnya telah dimatikan (ditimbun).
>
> Sekitar 40 tahun terakhir, warga sengaja menimbunnya dengan tanah
untuk
> dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
>
> "Berhubung ada rencana menjadikannya jalan masuk, maka Februari
kemarin
> warga bersama pihak-pihak terkait berupaya membuka kembali timbunan.
Kini
> lubang luweng ditutup memakai papan agar Lumpur tidak ikut masuk
bersama air
> hujan," kata Dicky.
>
> Ngejring merupakan luweng keempat yang akan dicoba sebagai jalan masuk
ke
> Bribin. Sebelumnya, ada tiga luweng lain di Kecamatan Semanu yang
telah
> dicoba. Namun, luweng-luweng itu tidak berhasil dimanfaatkan lantaran
> beberapa masalah. Salah satunya ada luweng yang ujungnya menyempit
sehingga
> tidak bisa dimasuki. "Karena tidak berhasil itulah, akhirnya
diledakkan,"
> kata Dicky.
>
> Menurut Solichin selaku penghubung antara Universitas Kalsruhe Jerman
dan
> Pemprov DI Yogyakarta
>
> dalam pembangunan bendungan Bribin di Indonesia, luweng Ngejring
merupakan
> pintu masuk terdekat dengan lokasi reruntuhan. Hal ini sesuai dengan
> pengukuran Matias Leyk.
>
> Kalau sampai tembus ke dalam goa, menurut Solichin, hal itu merupakan
suatu
> keuntungan. Kalau upaya ini berhasil, maka upaya menyingkirkan
penghalang
> bisa dilakukan lebih mudah.
>
> "Memang ada rencana peledakan kembali tanggal 16-21 April mendatang
oleh tim
> yang sama. ASC diharapkan mencari akses masuk lebih dulu," tuturnya.
>
> Meledakkan batuan di dalam goa penuh air memang tidak mudah.
Pengalaman
> peledakan pertama yang melibatkan Profesor Nestmanm selaku pimpinan
proyek
> dari Universitas Kalsruhe dan harus diulang hingga tiga kali akan
menjadi
> referensi tersendiri bagi para ahli terkait. (WER)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  ________________________________
>  It's here! Your new message!
> Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.


-- 
http://rovicky.wordpress.com/

------------------------------------------------------------------------
----
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke