Sdr-sdr sekalian:

Masalah istilah penerjemahan “ring of fire” rim of fire” . “gordel van smaragd dsb” dsb, itu bukan semata-mata istilah yang lebih tepat secara tatabahasa, tetapi menyangkut arti kiasan atau metaphor dari kata-kata tersebut.



Para ahli geologi di masa lampau, sampai ke pertengahan abad ke-20 masih lebih yang berifat naturalis dan berjiwa poetis, yang ingin mengexpressikan kekagumannya terhadap keberaturan proses-proses alam yang berpola begitu indah, bahkan begitu dahsyat sehingga mereka ingin mengutarakan dalam bahasa yang indah dan poetis juga yang penuh dengan kiasan, perumpamaan atau metaphore, bahkan didramatisir. Dalam menterjemahkan kata-kata kiasan ini lah kita harus berhati-hati jangan sampai kita memberikan pengertian atapun yang salah pada orang awam, yang mengharapkan para geoscientists bicara ‘to the point” walaupun dengan menggunakan istilah tekniks.



Gordel dalam bahasa Belanda bukanlah sembarang sabuk yang kita pakai sehari, tetapi suatu sabuk yang indah bahkan bertatahkan manikam, sehingga jika secara harfiah diterjemahkan sebagai sabuk saja, nilai poetisnya hilang. Mungkin terjemahan yang tepat adalah sebagai “untaian zamrud yang menghiasi khatulistiwa’. Begitupun katan “ring of fire”, inipun merupakan suatu kata kiasan, kita tidak medeskripkan adanya lingkaran api yang melingkari samudra Pasifik, tetapi adanya suatu jalur volkanik yang melingkari Samudra Pacific yang sewaktu-waktu memuntahkan lava pijar bagaikan api, mungkin disebut “Lingkaran yang membara”. Itulah sebabnya waktu saya dengar mengenai adanya “cincin api” saya ingin segera menanyakannya ke Pak Sudjatmiko, batu mulia apa itu yang menghiasi cincin api itu.



Biasanya dalam menggunakan kata-kata kiasan orang menggunakan makhluk2 mythology atau legenda, sehingga menghindari pemahaman yang harfiah. Misalnya saja untuk menamakan kepulauan Indonesia yang rawan bencana mungkin “Nusantara Indah nan dibelit Sang Naga”.( Maaf saya sendiri tidak poetis)



Umbgrove adalah satu contohnya yang mengarang buku dengan judul “Symphony of the Earth”, dan“Pulse of the Earth”, Hans Cloos dengan menggunakan judul “Conversation with the Earth”, kalau diterjemahkan secara harfiah dapat menimbulkan kesan yang keliru mengenai proses yang terjadi dimuka bumi ini. Mungkin orang awam akan bertanya “Apakah benar bumi itu berdenyut (Denyutan Bumi)? Berapa kali per menit ya?” “Apakah benar bumi itu mengeluarkan suara seperti suatu Symphony?” “Atau bagaimana caranya kita berbicara dengan bumi itu?”. “Ring of fire” yang dengar pertama kalinya dari Klompe, jadi seorang naturalis yang poetis. Namun demikian pula istilah “andesite line” yang tidak poetis.



Ya soal istilah ‘cincin api” yang sifatnya poetis dan kata2 kiasan, saya tidak mau berkomentar lebih lanjut, silahkan saja. Tetapi ini adalah pengalaman pribadi, begitu mendengar “cincin api” langsung saya teringat Pak Sudjatmino, yang mungkin telah menemukan mineral baru yang diberi julukan “cincin api”



Wassalam

RPK



----- Original Message ----- From: <asikin_suken...@yahoo.com>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, September 20, 2011 8:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


Saya kira "ring disini adalah yang mengitari samudra Pasifik". Sedangkan Indonesia sebetulnya kalau saya kuliah, selalu mengatakan :merupakan bagian dari "ring of fire". Dan ini sudah sangat lazim dalam tektonik. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Hendri Harsian" <hendri.hars...@vico.co.id>
Date: Tue, 20 Sep 2011 07:37:58
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Bapak-bapak,
Saya sependapat dengan Pak Koesoema, bahasa 'ring of fire' punya Kompas menurut saya adalah bahasa 'tag line' koran. Orang awam akan lebih tertarik mendengar 'ring of fire' karena diambil dari Bahasa Inggris. Karena itu juga mungkin Kompas tidak memakai istilah 'cincin api' dalam Bahasa Indonesia. Kita sebaiknya sih mengembalikan istilah kearti sebenarnya, jalur gunung api di Indonesia kan memang tidak berbentuk cincin (circle) tapi lebih seperti sabuk. Sekalian memberikan edukasi ke masyarakat awam dan tidak menyesatkan.
Sekedar pendapat.
Salam
Hendri



On 20 Sep 2011, at 04:37, "koeso...@melsa.net.id" <koeso...@melsa.net.id> wrote:

Hampir saya katakan kepada sang seniman: 'Kalau urusan cincin dengan permata api itu harus ditanyakan kepada Pak Sudjatmiko, ahli batu mulia dan permata', tetapi keburu sadar yg dimaksud.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
Date: Tue, 20 Sep 2011 01:24:36
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Eksplorasi BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>; Geo Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Pak Koesoema dan rekan2,

Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die zich slingert rond de evenaar...” (sabuk zamrud yang berjajar sepanjang khatulistiwa).

Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu dimaksudkan Multatuli sebagai busur pulau2 volkanik dengan tutupan vegetasi hutannya yang hijau yang membusur menyembul di antara biru lautan di sepanjang khatulistiwa (evenaar).

Indonesia dikepung dan dibelit cincin api... adalah bermakna konotatif yang mempersonifikasikan benda mati sebagai berjiwa, ini adalah suatu gaya penulisan, tetapi cukup bermakna denotatif juga sebab saya membingkainya dalam dimensi ruang dan waktu. Waktu kini mungkin tak terlihat lagi, tetapi jalur2 gunungapi Indonesia bukan hanya timbul Kuarter saja, dari Eosen pun sudah ada, bahkan yang lebih tua seperti Perem di Sumatra; maka sebenarnya Indonesia dikelilingi oleh berbagai jalur gunungapi dalam sejarahnya maupun kini. Dikepung, dibelit, dikelilingi, dilingkari semuanya satu pengertian (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI, edisi ke-3, Balai Pustaka, 2007).

"Cincin" biasanya memang ukurannya kecil, tetapi itu bukan keharusan, sebab makna cincin juga bisa: segala sesuatu yang berbentuk lingkaran (lihat KBBI, 2007). Dan istilah aslinya pun menggunakan "ring" yang terjemahannya memang cincin. Ada juga istilah cincin yang jauh lebih besar daripada ring of fire dipakai dalam menjelaskan suatu massa, yaitu "cincin planet Saturnus" (rings of Saturn, lihat "Cosmos" -Carl Sagan, 1980), dan ensiklopedia astronomi Indonesia (Radiman et al., 1980, ITB) pun menerjemahkannya sebagai cincin Saturnus.

Tetapi, seperti juga supervolcano, 'ring of fire' bukanlah istilah baku dalam geologi maupun volkanologi, istilah ini boleh jadi bermakna konotatif juga, tetapi memang tujuannya menggambarkan rangkaian gunungapi yang melingkari Samudera Pasifik, maka boleh saja supaya lebih dramatis disebut sebagai ring of fire, dan diterjemahkan 'cincin api'. Istilah bakunya, seperti yang telah saya tulis, adalah 'andesite line', bahwa di sepanjang jalur ini gunung2apinya andesitik, untuk membedakannya dengan gunung2api di cekungan Pasifik yang basaltik seperti gunung2 perisai di Hawaii. Antara ring of fire dan andesite line memang tak tepat sama, antara lain karena kehadiran gunung2api andesitik di Kep. Galapagos dan Kep. Paskah.

Boleh saja kalau kita mau menggunakan 'lingkaran api' di samping 'cincin api', biarkan saja kedua penerjemahan ini bersaing, sampai akhirnya ada satu yang lebih disukai pemakainya.

salam,
Awang



--- Pada Sen, 19/9/11, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id> menulis:

Dari: R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 10:00 PM
Penerjemahan 'ring of fire' menjadi
'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat memberikan
kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja dengan
seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya
mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin
api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan penelitian
oleh para ilmuwan dunia.
Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau
itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang
di jari yang seolah-olah membara seperti api.
Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu
membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire'
yang melingkari Samudera  Pacific. Mungkin istilah yang
tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'.
Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang
mengepung dan membelit Indonesia seperti diceritakan di
bawah ini?
Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah "gordel van
smaragd". atau sabuk zamrud yang menjadi lambang IAGI. Saya
tidak melihat Indonesia itu dilingkari oleh gunung-gunung
api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau dililit mungkin
sekali
RPK

----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana"
<aha...@bpmigas.go.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai
dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur, membuatnya
berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi panasbumi
terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api
ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita
daya gunakan dengan baik "pemberian" ini, tahu memanfaatkan
yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar korban
cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin.

Salam,
Awang

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 19 September 2011 10:24
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di
Muhammadiyah
sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif
komandan
BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah
kebencanaan atau
bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini
hampir semua
rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan
betapa
besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun
sering
(hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam
kebijakan.
Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah
ekstraksi.
Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami
Sunda. Kalau hal
ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material
sangat
besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di
Cilegon.
Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah
cukup,
mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian
persiapan fisik.
Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering
dilakukan namun
jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik.
Misal
membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi
dampak bila
terjadi bencana.
Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja
bertahun-tahun.
Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN
maupun milik
rakyat dalam pemulihannya.

Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita
merevisi
UUD45 dengan memasukkan kalimat "Bahwa sesungguhnya
Indonesia berada
didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus
ttg mitigasi
yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan.

Salam waspada.
Rdp

On 19/09/2011, Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
wrote:
Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan
sejarah alam serta
budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan
masyarakat kita kepada
alam dan budayanya sendiri.

Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan buat
semua jalur gunungapi yang
memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari selatan
di tepi-tepi barat
Chile-Peru, Amerika Tengah, California, Canada sebelah
barat, Alaska sebelah
selatan, menyeberang ke Asia melalui jembatan daratan
Aleut, memasuki batas
timur Eropa-Asia melalui Kuril, lalu Jepang,
menghunjam ke selatan melalui
Mariana, lalu menyusuri tepi utara Papua New Guinea
dan gugusan kepulauan
mikronesia, lalu berakhir di selatan kembali melalui
Tonga, Kermadec dan
akhirnya Selandia Baru. Istilah lain buat Cincin Api
ini adalah Andesitic
Line, mengingat hampir semua komposisi gunungapinya
andesitik karena hasil
subduksi lempeng samudera Pasifik menunjam ke semua
lempeng-lempeng benua
atau samudera yang mengelilinginya. Sebuah teori
kontroversial pernah
dikemukakan oleh para ahli kosmologi, bahwa Bulan kita
adalah massa Bumi
yang tercabut dari Cekungan Samudera Pasifik, dan
Cincin Api adalah sisa
  paling luar bekas luka cabutan itu.

Bagaimana dengan gunung-gunungapi di Indonesia dari
Sumatra-Jawa-Nusa
Tenggara-Banda-Halmahera dan Sulawesi Utara?
Banyak literatur
menggolongkannya juga sebagai jalur Cincin Api, Ring
of Fire. Tetapi
gunung2api Indonesia tidak duduk di "proper ring of
fire". Posisi Indonesia
justru unik dan sangat menarik sebab ia duduk di
junction, sambungan,
jalur-jalur gunungapi di dunia, dan kemudian membuat
jalur sendiri.
Gunung-gunungapi di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Banda
adalah jalur paling
akhir "Jalur Alpide", yang memanjang dari tepi barat
Atlantik ke Laut Tengah
ke Iran ke Himalaya, menghunjam ke selatan melalui
Burma dan masuk ke
Sumatra lalu membusur melalui Jawa-Nusa Tenggara dan
Laut Banda.

Adakah gunung2api aktif di sini, tentu saja ada,
tetapi umumnya pada masa
lalu dan sekarang telah mati. Ingat saja gunungapi di
Pulau Thera, Santorini
yang memunahkan kebudayaan Creta pada abad2 sebelum
Masehi (dari mana
legenda Atlantis berasal), atau ingat juga Vesuvius
yang memunahkan kota
Pompeii dan Herculaneum pada AD 79, yang lalu pada AD
1815 punya
padananannya masih di Jalur Alpide, yaitu "Pompeii of
the East" Tambora
1815. Bila gunung2 api lain di Jalur Alpina sudah
berhenti aktif,  di
Indonesia justru aktif terus karena lempeng samudera
Hindia masih menunjam
di bawahnya. Kemudian, jalur baru dibuat pula di
Indonesia, Jalur Halmahera
dan Sulawesi Utara, hasil double subduction ke sisi
barat dan timur yang tak
ada duanya di dunia.

Di Indonesialah bertemu jalur-jalur gunuapi dunia,
Cincin Api Pasifik dan
Cincin Api Alpina. Dan statusnya aktif !
Benar-benar kita seperti  duduk di
dua 'tungku' mantel Bumi yang luar biasa aktif dalam
kejapan skala waktu
geologi. Maka, tiga ranking VEI (volcanic explosivity
index) tertinggi di
dunia pun dipegang oleh tiga gunungapi Indonesia: Toba
74.000 tyl (VEI
8)yang membuat populasi manusia tinggal 20 % saja,
Tambora 1815 M (VEI 7)
yang meniadakan musim panas setahun berikutnya di
belahan dunia utara, dan
Krakatau 1883 (VEI 6) yang teriakannya paling dahsyat
di Bumi. Lalu jangan
lupakan Merapi , gunungapi teraktif di dunia, a decade
volcano; yang ikut
mempengaruh jalannya sejarah kebudayaan di Jawa .

Salam,
Awang

--- Pada Sen, 19/9/11, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
menulis:


Dari: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 7:41 AM


Dapat dibaca disini :

http://nasional.kompas.com/read/2011/09/16/18584012/Berdebar.Nobar.Ekspedisi.Cincin.Api

TERKAIT:


Mencintai Cincin Api, Mencintai Indonesia
Kita Hidup di Daerah Bencana
Sejarah Berhenti di Kebun Kopi
LIVE Report: Peluncuran Ekspedisi Cincin Api
Jalur Ekspedisi Cincin Api "Kompas"
RDP


2011/9/19 Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>


Sabtu kemarin iseng iseng beli koran Kompas ... dan
waw ... saya dibuatnya
surprise sekali dimana harian ini mengulas perjalanan
Ekspedisi Cincin Api
yang dimulai dari Gunung Tambora di Nusa Tenggara
Sana. Ekspedisi akan
dilanjutkan ke banyak gunung api lainnya seperti Toba
di Sumatra dsb.


Ini adalah ekspedisi gabungan yang melibatkan ilmu
volkanologi, geologi dan
arkeologi. Gunung Tambora dijadikan sebagai titik awal
ekspedisi. Cukup
mencengangkan ternyata gunung yang satu ini
diperkirakan meletus pada April
1815. Kedahsyatan letusannya sanggup mengubah iklim di
sebagai belahan dunia
dan diperkirakan berada 1 tingkat di bawah letusan
super Toba di Sumatra.
Saya belum pernah mendengar ini sebelumnya. Diameter
kaldera sepanjang 7 km
barangkali bisa bercerita kehebatan letusannya dan
penemuan sisa sisa
gelontoran awan panas membumi hanguskan desa desa di
sekitarnya.
Diperkirakan dua kerajaan terkubur hidup hidup karena
letusan ini dibuktikan
dengan penemuan mayat mayat yang terbakar hangus.


Tulisan lengkap bisa liat langsung di Kompas edisi
sabtu kemarin.


Saya tidak tahu apakah ada rekan rekan IAGI yang
terlibat ekspedisi ini.


Maaf tidak bermaksud promosi, tapi tulisan itu bagus
sekali. Dulu harian ini
juga melakukan ekspedisi menelusuri sisa sisa kerajaan
Majapahit, yang
menurut saya luar biasa. Jadi inget novelnya nya
Majapahit karangan LKH
terbitan Gramedia.




Shofi






--
"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe
operation !"





--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
biro...

--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
Sulawesi, 26-29
September 2011

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are
advised to post the
email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or
others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but
not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.

---------------------------------------------------------------------



--
Sent from my mobile device

*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe
operation !"*

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are
advised to post the email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
liable for any, including but not limited to direct or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on
IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are
advised to post the email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
liable for any, including but not limited to direct or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on
IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


__________ NOD32 5559 (20101024) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are
advised to post the email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
liable for any, including but not limited to direct or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on
IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke