Koh Mail, biasanya yang ditarul di litbang itu orangnya mbrengkele tidak nurut 
atasan.
Kalau mrk diberi tugas neliti kan buagus, jadi keloompok elit teliti , salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Ismail" <lia...@indo.net.id>
Date: Wed, 27 Jun 2012 03:04:12 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
Namanya juga Litbang = Sulit Berkembang , , . he he he he 

Ism
NA 892

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-----Original Message-----
From: "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jun 2012 02:48:42 
To: Iagi<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news

Jadi pertamina dll tidak punya unit litbang yaa? Pantesan jadi sulit 
berkembang.  
Memang seharusnya lemigas yang pantes, kalau PT juga sama, kecuali kerja sama 
dgn pershaan baru mungkin ada penelitian dgn anggaran besar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Anggoro Dradjat <adradjat....@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jun 2012 09:23:11 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
Dear All,

Sesungguhnya ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan itu adalah
milik dari orang-orang yang mau mempelajari; kalaupun ada usaha
ataupun lembaga pemerintah yang mendapatkan dana penelitian  itu lebih
baik.

Perusahaan2 besar di negara maju seperti EXXON selalu mempunyai pusat
penelitian, bahkan perusahaan2an kecil yang baru berdiri pun mereka
melakukan peneilitian sehingga diperusahaan ada posisi Principal
Geologist, yang salah satu pekerjaan adalah melakukan penelitian.

Didunia usaha kita memang lebih didominasi oleh aspek bisnisnya jika
dibanding dengan aspek keilmuannya sehingga seperti yang dikatakan
oleh Pak Alvi "Kurang melakukan kajian komprehensif"
Salah satu yang menarik dari dunia explorasi bagi para investor besar
adalah adalah perjudian sehingga para CEO bersedia mengeluarkan uang
yang banyak untuk spekulasi dengan alam guna mendapatkan return yang
tinggi; sebetulnya posisi kita adalah sebagai GG&RE adalah dalam
rangka mengurangi resiko jadi kuncinya di SDM dan niatan perusahaan
untuk studi yang lebih komprehensif.

Bagi kita2 yang bekerja di KPS dan Pertamina memang sulit untuk
melakukan penelitian karena sangat terikat dengan beban pekerjaan dan
kerahasian data, waktu yang diperlukan untuk mengikuti seminar-
seminar juga terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan
publishing tulisan kita, sesekali mungkin bisa.

Untuk melakukan penelitian membutuhkan 4M: Man, Money, Machine and
Material tapi rasanya agak berat juga untuk mendapatkan fasilitas ini.
Yang paling sulit adalah pertama Money dan yang kedua Material alias
akses data, akses data yang terdapat pada perusahaan-perusahaan besar
sulit untuk didapatkan.
Menurut saya sebaiknya fasiltas penelitian diberikan ke universitas
yang ada karena lebih memungkinkan untuk mewujudkan 4M.
Dengan mengembangkan penelitian shale reservoir di Universitas akan
berdampak langsung terhadap pengembangan SDM shale reservoir dimasa
depan yang mungkin sangat diperlukan.

Selamat datang ke shale fracture reservoir buat Pak Fatrial Bahesti
dari Pertamina EP yang sedang akan melakukan penelitian, untuk ilmu
pengetahuan kita semua yang terlbat dalam tanya jawab ini akan dengan
senang hati akan membantu
dengan gratis jika ada kesulitan.




Salam
Anggoro Dradjat

On 6/26/12, Bandono Salim <bandon...@gmail.com> wrote:
> Apakah lemigas dan badan geologi punya dana untuk itu?
> Setau aku lemigas cepu untuk pendidikan/kursus, jakarta apa sdh dana untuk
> telirian sebesar itu???
> Sekedar bertanya saja.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Yanto R. Sumantri" <yrs_...@yahoo.com>
> Date: Mon, 25 Jun 2012 21:16:26
> To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
> Rus
>
> Ok , tks pencerahannya .
> Jadi sifat "britleness" sangat menentukan , dilain fihak sifat fisika ini
> sangat dipengaruhi oleh mineral content-nya , dan mineral content ditentukan
> oleh lingkungan pengendapan .
> Jadi apakah lingkungan pengendapan shale lapisan Tersier Indonesia memenuhi
> syarat syarat diatas ???
>
> Pertanyaan kedua , apakah volume shale , kalau itu cocok degan syarat shale
> gas cukup besar ?sebagaimana Cekungan Cekungan Paleozoicum di USA ?
>
> Pertanyaan terakhir : Siapa yang akan menjadi "leading edge" untuk meneliti
> ini semua ???
> Rasanya sih kalau Pertamina atau perusahaan minyak ndak cocok lah ,
> bagaimana peran Badan Geologi dan "Lemigas" ????
>
> Rasanya akan berdosa kita , kalau kita meniupkan "angin sorga" , tetapi pada
> kenyataannya ternyata hanya "angin dingin" . seperti CBM , yang ndak tahu
> apa saja aktifitasnya ,
> Padahal Blok Blok CBM sudah laku keras sampai habis daerah daerah itu
> ditutupi oleh Blok CBM.
>
> si Abah
>
>
>
>
>
> ________________________________
>  From: Ruskamto Soeripto <rsoeri...@yahoo.com>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, June 25, 2012 5:00 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Shale gas news
>
>
>
> Abah,
> Sepanjang pengetahuan saya shale gas tidak selalu methan,
> tergantung sejarah maturity dan type karogen dari sourcenya Pak.
> Yang membedakan kondisi arid/semi arid region adalah terbentuknya
> mineral high saline/evaporite evironment seperti dolomite anhydrite
> kemungkinan
> juga silika bercampur dan interkalasi dengan organic rich shale.  Sehingga
> source rock bersifat brittle, mudah dilakukan fract secara efektif.
>   Kondisi lingkungan
> tsb sangat bervariasi, memungkinkan terjadinya local depo-pod yang sangat
> kaya
> mengandungi TOC sampai 3-4%, sehingga ada area dan layer atau “sweet spot”
> yang
> ideal memenuhi Kriteria sebagai Shale Gas.  Berbeda dengan sistem lacustrine
> dan tropical, kondisinya selalu penuh air dan hyposline clay particles dan
> organic
> mattersnya (algae/plankton) terkubur bersamaan  “hampir” merata di semua
> bagian
> danau, sehingga jarang ditemukan “sweet spot”.  Kalau TOCnya 1-2% dan yang
> sisanya
> adalah clay dan silt particle pertanyaannya adalah apakah brittlenessnya
> bisa
> meet criteria untuk dilakukan fracturing secara efektif ??    Saya kira itu
> yang sedang didiskusikan oleh Pak Naslin, Pak Anggoro dkk,  yang penting
> kriteria
> TOC cut off atau brittleness dari shale tersebut.   Mungkin bapak-bapak bisa
> menambahkan..
> Salam Ruskamto 1061
>
>
>
>
> From:Yanto R. Sumantri
> [mailto:yrs_...@yahoo.com]
> Sent: 25 Juni 2012 9:52
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
>
> Pak Rus
>
> Secara fisik dan mineralogi apakah perbedaan anatar deep sea shale
> dengan hale yang dosebutkan yg doiendapkan pada semi arid /sabhka/
> restricted
> env ? Apa pengaruhnya untuk kandungan gas methane ?
>
> si Abah
>
>
> ________________________________
>
> From:Ruskamto
> <rsoeri...@yahoo.com>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, June 25, 2012 7:19 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
>
>
> Saya
> pernah sedikit sharing dimaillist, bahwa umumnya bahwa shale gas yang sukses
> di
> US adalah mid Paleozoic intracratonic semi-arid, restrictric marine hingga
> sabkha. Sweetspot organic rich shale bercampur authigenic/evaporite mineral
> spt
> dolomite, anhydrite dll (CMIIW). Kondisi dep env. yang mendukung brittleness
> dan fractability dari shale gas tsb. Sukses story untuk Mezosoic(Jurassic
> Pre-Rift) juga belum terdengar.. Sekedar meramaikan diskusi Pak.
> RUS 1061
>
> ________________________________
>
> From: Anggoro Dradjat <adradjat....@gmail.com>
> Date: Sun, 24 Jun 2012 19:29:53 +0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
>
> Nama cekungan yang di Polandia  itu apa yaa? shale di
> formasi apa? kalau ngak salah yang di Amerika itu kebanyakan berada di Intra
> Craton Basin dan dari lingkungan pengedapan Lacustrin,
> Kalau yang di Amerika seperti yang dipresentasikan Pak Naslin di UGM,
> horizontal layeringnya terlihat jelas  adanya Vertikal Transfer Isotropic
> yang menggambarkan perbedaan cepat rambat gelombang P secara vertikal,
> perubahan TOC dari shale  juga tercermin dari sonic resistivity DlogR.
> Wah kalau abu-abu isotropic dong, sedikit organiknya  dan ngak fracable.
> Mungkin lokasinya dipilih dari sweet spot seismic? Tapi seharusnya kan
> dilihat
> dahulu dari data sumur yang ada? apakah sweet spot itu mengambarkan zona
> resistivitas yang tinggi dan zona anisotropi dari shale.
> Kemungkinan yang lain adalah belum ada data sumur, jadi explorasi banget
> buat
> shale?
> Atau operatornya dari negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia tapi
> ngak pernah menang perang...heee...heeee
>
>
> Salam
> Anggoro Dradjat
>
>
> On Sun,
> Jun 24, 2012 at 6:04 PM, nyoto - ke-el <ssoena...@gmail.com> wrote:
> Apakah
> itu berarti operatornya tertipu atau ditipu atau salah interpretasi
> sebelumnya
> sehingga mengexecute project tsb ? Rasa2nya operator sebesar EM itu dg
> jumlah
> PhD nya yg sampai 600 (email cak Avi), tidak mungkin deh. Atau ada info2
> lain ?
>
> Wass,
> nyoto
> On Sun,
> Jun 24, 2012 at 3:49 PM, naslin lainda <nas...@rediffmail.com>
> wrote:
> Tadi saya
> barusan ngobrol ama teman yg terlibat di eksplorasi shale gas di polandia
> ini.
> Katanya TOC nya rendah dibawah 1%. Dari foto core nya warnanya abu2, bukan
> seperti black shale yg di US. Jadi kayaknya bukan organic rich shale yg
> mereka
> dapatkan.
>
>
>
> Naslin
>
>
> From: "rakhmadi avianto"rakhmadi.avia...@gmail.com
> Sent:Wed, 20 Jun 2012 12:17:44 +0530
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
>
> Dari awal aku memang sudah curiga, mungkin ngga ya Shale Gas Exploration, dg
> exitnya EM dari Poland saya kira bukan hal yg main2. Saya yg alumnus EM
> merasa
> bahwa EM tidak pernah main2 dalam research di Houston setahu saya waktu di
> sana
> ada 600an lebih PHD yg kerja di Lab yg diambil dari lulusan hampir seluruh
> dunia dg GPA yg mendekati 4 yg diterima artinya lulusan Top of the nudge lah
>
>>
>
>>Untuk Indonesia, mungkin tidak semua shale punya potential jadi Shale Gas,
> ini yg belum di evaluasi, belum apa2 koq ujuk2 udah sekian TCF emang dari
> mana
> dan dasarnya apa?
>
>>
>
>>Ingat RDP waktu jadi panelis di gas hydrate, acara Pertamina di Kempinski
> Hotel, RDP mengusulkan harus ada Pilot Project dari Zero ke Hero, artinya
> research yg ter-integrasi, ada G&G, ada drilling, dll krn menyangkut
> fracturing dimana ada usaha dari shale yg nature-nya impermeable menjadi
> permeable, tentu tidak mudah dan tentu perlu dedikasi yg tinggi dalam
> research
> ini.
>
>>
>
>>Salam,
>
>>Avi NPA 06666
>
>>Nomor cantik
>
>>
>
>>
> On Tue,
> Jun 19, 2012 at 4:38 PM, Fatrial Bahesti <bahe...@gmail.com> wrote:
>
>>
> Mudah2an shale exit tidak terjadi di Indonesia, melainkan
> tetap exist for shale gas exploration..
>
>>
> ExxonMobil in Poland
> shale exit
> By
> Kathrine Schmidt and news wires
>  18
> June 2012 18:00 GMT
> Following
> two disappointing test wells in January, ExxonMobil has made the decision to
> call off further exploration there, a spokesman said Monday.
> "There
> have been no demonstrated sustained commercial hydrocarbon flow rates in our
> two wells in the Lublin and Podlasie basins," ExxonMobil spokesman Patrick
> McGinn told Upstream in an email.
> "We
> do not have additional drilling plans in Poland."
> The
> supermajor's chief executive Rex Tillerson in March alluded to some of the
> technical challenges of drilling in rock formations that had initially held
> high hopes for unconventional production.
> The US
> Energy Information Administration has pegged Poland as having among the
> largest
> shale reserves in Europe.
> Nonetheless,
> ExxonMobil chief executive Rex Tillerson spoke to the technical difficulties
> there in a New York meeting with analysts in March.
> “Some of
> the shales don’t respond as well to hydraulic fracturing,” the news wire
> quoted
> Tillerson as saying during a meeting with reporters after his presentation
> to
> analysts. “It’s going to take research and time in the lab to understand
> that.”
> Reuters
> said that a government report in March slashed estimates of Poland's shale
> gas
> reserves to 346 billion to 768 billion cubic meters, or about one-tenth of
> previous estimates, denting hopes for an energy source that could play a key
> role in weaning Europe off Russian gas.
> Poland
> has granted 112 shale exploration licences to ExxonMobil, Chevron and other
> firms, even as some countries, including France and Bulgaria, have banned
> shale
> exploration pending further environmental studies.
> The Poles
> are keen to wean themselves off their heavy reliance on coal and imported
> Russian gas, partly due to environmental commitments they face as a European
> Union member nation.
> "ExxonMobil
> realised that commercial extraction was not possible with currently
> available
> technology. This is a general problem in Poland that shale rocks are too
> tight
> to allow extraction," an industry source told the news wire, asking not to
> be identified.
> Abundant
> shale gas production in Poland poses a potential threat to Russia's
> supremacy
> in Europe, where it supplies a quarter of the gas used in the EU.
> Yet
> Russian gas export monopoly Gazprom has repeatedly played down the threat
> and
> on Monday Sergei Komlev, head of contract structuring and price formation at
> Gazprom Export, told a conference in London that Polish gas would struggle
> to
> achieve the low prices of US shale rivals.
> "In
> Poland the price for shale gas will be above $15 per million British thermal
> units, over three times than in the US where prices will rise to $5-10 (from
> a
> current $2.50) once they export gas," Komlev said.
> Last
> Wednesday, the government abruptly called off a presentation of a legal
> framework
> for the development of shale gas resources, disappointing industry players
> eager for more clarity before committing further to investing in the sector.
> "If
> this draft was published and ExxonMobil later declared it was leaving the
> country, it would most likely have been a disaster in terms of the country's
> image," said Piotr Spaczynski, partner at law firm Spaczynski, Szczepaniak
> & Wspolnicy, which advises foreign oil companies investing in Polish shale.
> The
> government now plans to unveil the draft law by the end of the month, and
> has
> said it will cover exploration and extraction of oil and gas from both
> conventional and unconventional sources, including taxation, licensing and
> environmental issues.
> "If
> I were the government, I would scrap all drafts and let companies work, or
> publish a draft supporting exploration and not one directed at excessive
> taxation," Spaczynski said.
> Poland
> had high hopes for shale after a study by the US Energy Information
> Association
> in 2011 estimated Polish reserves at 5.3 trillion cubic metres, enough to
> cover
> domestic demand for some 300 years.
> The
> government's study in March slashed estimates for recoverable shale gas
> reserves at 346 to 768 billion cubic metres.
> Despite
> ExxonMobil, the world's most valuable energy company, to deciding to scrap
> exploration, other firms said they remained committed.
> "(Our
> company) continues to remain extremely optimistic about the outlook for
> Polish
> shale gas," said John Buggenhaggen, exploration director at UK-listed San
> Leon Energy.
>
>
>>
> Error! Filename not
> specified.
> Follow Rediff Deal ho jaye! to get exciting offers in your city everyday.
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke