Aneh juga ya economic satu project diukur dari mahal gaknya resources (baca: 
manpower). Apa ini berarti EMOI gak mampu me-lokal-kan workforce-nya? 

Atau saya salah mengerti emailnya pak Avi

Salam
Razi 2708 
 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Omantel.

-----Original Message-----
From: nyoto - ke-el <ssoena...@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jun 2012 13:32:28 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Biasanya EMOI akan meneruskan prospek yg "besar" (sampai ke tahap produksi
besar2an), kalau tidak besar, maka hal ini akan tidak ekonomis dari kaca
mata EMOI, mungkin bagi pemodal kecil2an daerah itu masih bisa ekonomis.
Biasalah resources nya EMOI terlalu mahal utk ngerjakan project yg kecil2,
maka geologistnya bilang "geological success", tapi mungkin tidak cukup
ekonomis utk company sekelas EMOI saat ini ...

wass,
nyoto




2012/6/27 rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>

> Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis
> di milis.
>
> Avi
>
>
> 2012/6/27 naslin lainda <nas...@rediffmail.com>
>
>> di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di
>> Barito basin itu.
>> Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3
>> pasang) sehingga
>> bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan
>> permeability testing
>> sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka
>> sukses dalam eksplorasi
>> CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): " geologically? yes!"
>>
>> Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp
>> dari sisi operation dan
>> geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut
>> (geomekanik,
>> perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)
>>
>> Naslin
>>
>> On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote
>> >2012/6/26 rakhmadi avianto **
>>
>> aBAH
>> Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada
>> pada mandek, ExxonMobil
>> udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya "rate too small to be gas
>> getter"
>> Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee
>>
>>
>> Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin
>> soal skala
>> (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial
>> secara tehnis.
>> Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non
>> source potential saya
>> kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini
>> berawal dari split atau
>> pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu
>> yang dapat
>> "didiskusikan" atau "negotiable".
>>
>>
>> Untuk negosiasi inilah diperlukan "knowlege" ata pengetahuan tentang
>> barang yang akan dijual-
>> belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang
>> yang dijual tentusaja
>> susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator
>> perlu benar-benar
>> mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga
>> harus tahu betapa
>> besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus
>> sama-sama untung (win-
>> win).
>>
>>
>> Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ?
>> Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.
>>
>> rdp
>>
>>
>>
>>
>> <http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle?>
>> Follow *Rediff Deal ho 
>> jaye!<http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___&cmp=signature&lnk=rediffmailsignature&newservice=deals>
>> * to get exciting offers in your city everyday.
>
>
>

Kirim email ke