Om FBS,

Oleh karena sampeyan sentil, terpaksa nongol ya, he..he..

Kegiatan "Rig Visit" kebetulan sedang diusahakan untuk diaktifkan lagi. 
Kegiatan ini bukan untuk mendidik peserta menjadi well site geologist atau 
mudlogger, melainkan sekedar mengenalkan profesi tersebut, termasuk kegiatan 
atau pekerjaan di lingkungan rig. Biasanya kita adakan selama dua hari: hari 
pertama belajar di kelas dan hari kedua di rig (yang dibagi menjadi beberapa 
kelompok agar bergiliran tempatnya ketika berada di lingkungan pemboran migas). 
Dulu yang sering kuajak mengajar adalah om Shofi (Hess) dan tante Irma (VICO). 
Sengaja dulu kutampilkan well site geologist cewek, agar para mahasiswa tahu 
bahwa profesi ini pun juga bukan tabu untuk cewek. Biasanya jumlah peserta 30 
mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi (diseleksi), didukung penuh biayanya, 
termasuk transportasi dari/ke daerah masing2 serta akomodasi di hotel selama 
kegiatan (2 atau 3 malam).

Kebetulan beberapa minggu lalu, kita terpikir untuk mengadakan lagi. Kawan2 di 
Pertamina sudah pernah kusenggol untuk koordinasi dan menyediakan lokasi 
pemboran (di Jawa). Sementara om Redo (COPI) yang sekarang sedang pegang bagian 
kemahasiswaan (CMIIAW) di IPA, sudah memberikan lampu hijau untuk mengeluarkan 
dananya. Sedangkan IAGI digunakan sebagai penyedia pengajarnya (bisa saja nanti 
kolaborasi dengan HAGI).

*** Kawan2, kegiatan di atas sebenarnya bertolak dari kenyataan waktu itu 
(1995-2000-an), bahwa banyak geologist (di bidang migas) yang tidak atau belum 
pernah menginjakkan kakinya ke rig pemboran. Banyak yang tidak tahu bahwa 
pemboran migas dilakukan secara bertahap, beberapa sesi, dari lubang bor yang 
lebih besar di bagian atas hingga lubang bor dan selubung yang lebih kecil di 
bagian lebih dalam. Banyak yang mengira bahwa wireline logs itu diambil datanya 
sekali waktu saja dari permukaan hingga TD (total depth). Lha, piye to iki...

Nah, bagaimana keadaannya sekarang? Apakah kawan2 ahli kebumian, geologist 
maupun geophysicist di milis ini, semuanya sudah pernah mencicipi beberapa hari 
atau bahkan beberapa minggu bekerja di rig pemboran?

Salam,
MSY

Sent from my deep heart

On May 30, 2013, at 8:19 PM, Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com> wrote:

> Bagus sekali Pak Bhaskara,
> apalagi kalau dibuat terstruktur rapi.
> jadi setiap "pekerjaan"  ada kursus praktis nya dan langsung mengerjakan 
> dengan real data dan real time  dan real place.
> 
> kita tidak lagi mau kasih kursus tentang ilmunya, tetapi bagaimana  
> menerapkan ilmu itu.
> 
> dulu Om Syaiful rajin bawa adik2 ke well site  untuk belajar jadi well site 
> geologist, dan mud logger.  bagus juga kalau berlanjut terus.
> 
> 
> fbs
> 
> 
> From: Bhaskara Aji <koko.krunc...@gmail.com>
> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
> <fo...@hagi.or.id> 
> Sent: Thursday, May 30, 2013 7:49 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Pengangguran Sarjana 360.000 Orang
> 
> Selamat Petang Pak Franc. Saat ini IAGI memiliki anak organisasi yaitu Forum 
> Geosaintis Muda Indonesia. Dan FGMI saat ini mengkoordinir SM-IAGI( yaitu sbg 
> bentuk kepedulian IAGI terhadap kaderisasi dan pembentukan SDM Geosaintis yg 
> berkualitas di kalangan mahasiswa/univ).Dan Alhamdulillah, sdh 3 (dan segera 
> menjadi 4) SM-IAGI yg terbentuk dalam waktu 2 bulan. InsyaAllah akan semakin 
> ekspansi dimasa yg akan datang. Tentunya kami FGMI sangat berharap bahwa 
> project besar ini akan tetap mendapat dukungan dari para senior" IAGI dengan 
> bersedia memberikan waktunya utk bs mengajar di SM-IAGI tsb.
> 
> :)
> 
> Salam
> Bhaskara Aji
> 
> Salam
> 
> Bhaskara Aji / Koko
> From: Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Thu, 30 May 2013 04:36:11 -0700 (PDT)
> To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
> Indonesia<fo...@hagi.or.id>
> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Pengangguran Sarjana 360.000 Orang
> 
> Bagaimana kalau IAGI, HAGI dan IATMI  memberikan pendidikan praktis ke 
> sarjana2 geology, geophysics dan perminyakan,  supaya mereka menjadi lebih 
> siap untuk bekerja di industry?
> 
> sudah sering banget dibicarakan, malah mungkin sudah dimulai waktu Abah masih 
> Ketum  IAGI.  saya juga masih ingat di traktir Abah makan siang di hotel 
> terkenal dan kita ngobrol2 tentang Yayasan IAGI, dan salah satu topik nya 
> adalah ... pendidikan informal lulusan S1.
> 
> Di HAGI juga Pak Mailendra, Sek Jen HAGI sekarang,  juga sudah sering 
> membicarakan hal ini.  malah  sudah melakukan study kelayakan dan investasi 
> (oleh PT nya Pak Mai) untuk menjajagi hal ini. (malah bukan hanya untuk S1, 
> tapi  juga untuk D3  dan SMA)
> 
> di paguyuban alumni penerima beasiswa konsorsium juga sudah sering sekali 
> dibahas dan dijalankan dalam skala kecil.
> 
> saya rasa banyak lagi yang sudah pernah membicarakan hal ini dan malah sudah 
> bergerak sendiri2. mungkin saat nya menyatukan usaha ini bersama sama 
> membantu adik2 kita.
> 
> instruktur nya?  yah kita2 lah  yang sudah kerja  sekian tahun  di industri.
> 
> salam,
> 
> frank
> 
> 
> 
> From: Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>
> To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
> Sent: Thursday, May 30, 2013 12:13 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Pengangguran Sarjana 360.000 Orang
> 
> Artinya hanya satu (menurut saya) , anak anak SMA / sederajat masuk kesatu PT 
> tanpa mempunyai suatu tujuan yang pasti ,POKOKE asal jadi S1 , sama juga 
> dengan ORTU nya POKOKE anaku jadi S1.
> Disisi lain kurikulum dari  PT juga tidak mengajarkan entrepreneurship 
> ..........mungkin itu.
> Nah sebenarnya Pemerintah sudah mencoba memperbaiki yaitu dengan meningkatkan 
> kwalitas SMK , dan kelihatan sudah ada hasilnya.
> 
> G & G , harus jadi tantangan untuk meningkatkan bukan cuma kuantitas tapi 
> kwalitasnya , supaya tetap berada diatas angin bersaing dengan G & G dari 
> India , China  , Pakistan dan Filipina (yang ini khusu untuk mineral).
> 
> Kitu tah.
> 
> si Abah
> 
> From: "lia...@indo.net.id" <lia...@indo.net.id>
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Thursday, May 30, 2013 10:47 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Pengangguran Sarjana 360.000 Orang
> 
> 
> Abah , kalau ditanya siapa yg salah saya gak bisa Jawab , Coba
> Tanyakan Kepada Rumput yg bergoyang........
> Kita itu sering dengar kalau kekurangan Tenaga ( khususnya  G&G
> ) khususnya di industri Migas , tapi disisi lain banyak lulusan
> yg tidak terserap......gimana ya caranya agar terjadi
> keseimbangan antara suply dan demand ........
> ISM
> 
> 
> > Is
> >
> > Ini sih bukan berita baru , sudah terlihat trendnya dari
> > sepuluh tahun yang lalu. Salah siapa ya ?
> >
> > si Abah
> >
> >
> > ________________________________
> > From: "lia...@indo.net.id" <lia...@indo.net.id>
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Thursday, May 30, 2013 9:40 AM
> > Subject: [iagi-net] Pengangguran Sarjana 360.000 Orang
> >
> >
> > Kita sering mendengar kalau masih kekurangan tenaga geologi
> > ,
> > Gimana ya dg Geologist thd data BPS ini , apa juga masih ada
> > yg
> > nganggur dg semakin dikenalnya geologi dan semakin banyaknya
> > Jur Geologi di buka dibeberapa PT, berapa sih kira kira
> > lulusan
> > Geologi sekarang ini pertahunnya.
> > ISM
> >
> >
> >
> >
> > PENGANGGURAN SARJANA 2013 Tercatat 360.000 Orang
> > BISNIS.COM, GARUT--Jumlah pengangguran sarjana pada Februari
> > 2013 tercatat mencapai 360.000 orang atau 5,04% dari total
> > pengangguran 7,17 juta orang.
> > Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar
> > mengatakan data tersebut berdasarkan catatan Badan Pusat
> > Statistik
> > Dengan demikian para sarjana lulusan perguruan tinggi tak
> > bisa
> > lagi hanya mengandalkan ijazah dalam mencari pekerjaan,
> > "Namun harus memilki kompetensi dan keterampilan kerja agar
> > dapat terserap pasar kerja," ujarnya seperti dikutip Antara,
> > Rabu (29/5/2013).
> > Kesempatan kerja di Indonesia, menurut Muhaimin, masih
> > terbuka
> > namun sangat kompetitif.
> > Karena itu para sarjana harus melengkapi kemampuannya dengan
> > kompetensi kerja sehingga bisa dengan mudah menentukan
> > lapangan
> > pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya.
> > Muhaimin juga mengingatkan dunia pendidikanlah yang harus
> > secara cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja
> > yang sangat dinamis.
> > "Perguruan tinggi diharapkan tidak hanya mampu melahirkan
> > sarjana formal yang berpikir secara intelektual, disiplin,
> > tertib dan teratur, tekun dan berani secara riset dalam
> > dunia
> > pendidikan tapi harus siap menyongsong dunia kerja,"
> > katanya.
> > Perguruan tinggi juga harus mampu melahirkan pribadi-pribadi
> > yang memiliki etos kerja dan motivasi yang tinggi, kreatif
> > dan
> > inovatif, mampu dengan cepat menyesuaikan keterampilan dan
> > keahliannya dengan kebutuhan dunia kerja.
> > "Lulusan perguruan tinggi harus mempunyai
> > kompetensi-kompetensi
> > yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder, yaitu harus
> > memenuhi
> > kebutuhan profesional, kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia
> > kerja dan kebutuhan generasi masa depan," kata Muhaimin. 
> > (ra)
> >
> >
> >
> > ___________________________________________________________
> > indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
> 
> 
> 
> ___________________________________________________________
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

Kirim email ke