Pak Koesoema yth.,

Betul sekali Pak, saya sependapat dengan posisi Bapak, tambang rakyat ini
memang tidak mungkin ditutup jika kita memikirkan banyak rakyat kecil di
sekitar area pertambangan ini yang menggantungkan hidup mereka dari hasil
"mengais tanah".

Saya pikir memang perlu ada "konsultan ahli" entah dari departemen ESDM
atau pihak terkait lain yang dilibatkan (IAGI bisa masuk/lobby
pemerintah??) untuk mendidik pelaku tambang rakyat ini agar mereka dapat
menjalankan prosedur ekstraksi mineral dengan benar (tentunya dengan
menggunakan alat yang sederhana). Mungkin di sini ada peluang untuk
melibatkan ahli geologi minerba juga, pada saat lowongan kerja di bidang
ini konon sedang lesu (berdasarkan informasi yang sekilas saya tangkap di
milis).

Saya melihat, dari urusan tambang rakyat ini sebenarnya ada peluang bagi
IAGI untuk melakukan sesuatu bagi anggotanya yang sedang membutuhkan
peluang kerja dan sekaligus membantu pemerintah dan rakyat kecil.
Mudah-mudahan nanti Ketua dan pengurus IAGI yang baru akan dapat memainkan
peran ini, sehingga manfaat IAGI tak hanya dirasakan oleh anggotanya tapi
juga masyarakat.

Salam
Minarwan

PS: rasa-rasanya ini pas dengan jargon IAGI lebih MEMBUMI
2014-09-15 17:29 GMT+07:00 <koeso...@melsa.net.id>:

> Pertambangan rakyat tdk mungkin ditutup karena menyangkut hajat orang
> banyak, terutama orang kecil. Yang diperlukan adalah diakukan
> pembinaan/penyuluhan secara massive dan massal oleh tenaga-tenaga ahli dari
> Kementrian ESDM yg diback-up penuh oleh penegak hukum. Para pakar
> pertambangan harus ditugasi untuk mendesign tambang rakyat yg aman,
> efisient, ramah lingkungan (penggunaan Hg dilarang) dan menyerap tenaga
> kerja (ketimbang mesin) dijadikan standard operation prosedur bagi tambang
> rakyat yang kemudian disebarkan secara blusukan masal dan ke pelosok2 oleh
> para penyuluh pertambangan rakyat yg telah terdidik untuk itu. Tentu perlu
> dukungan dari para penegak hukum, dan yg tidk mengindahkan penyuluhan harus
> ditindak keras, terutama cukong2 yang ada dibelakangnya. Penyuluhan banyak
> sukses dilakukan di bidang pertanian rakyat. Masalahnya tentu Menteri ESDM
> yg akan datang mampu melaksanakannya? Juga Jokowi perlu blusukan ke bupati2
> dimana didaerahnya banyak pertambangan tanpa izin. Kalau ngomong sih
> gampang seperti yg saya katakan ini
> Wassalam
> RPK
>
>
>
> Mungkin IAGI perlu segera memberikan masukan pada Seknas Pak Jokowi
> tentang manfaat dan mudharatnya melegalkan tambang rakyat supaya lebih
> hati2 dalam mengambil keputusan.
> On Sep 12, 2014 7:15 AM, "MINARWAN" <minarw...@gmail.com> wrote:
>
>> Netters yth.,
>>
>> Berawal dari diskusi lewat dinding facebook Pak Awang (beberapa minggu
>> lalu) tentang kondisi lahan bekas tambang di Bangka Barat, saya terus
>> berpikir apakah ada yang bisa dilakukan IAGI dalam membantu pemerintah
>> mengatasi berbagai persoalan pertambangan di Indonesia, termasuk salah
>> satunya adalah soal tambang rakyat (selain isu-isu seksi seperti kontrak
>> dengan tambang besar yang sebisa mungkin lebih menguntungkan pihak
>> Indonesia).
>>
>> Pagi ini saya ketika mengecek salah satu portal berita, saya menemukan
>> berita di bawah ini dan tergerak untuk membagikannya ke milis:
>>
>>
>> http://www.nefosnews.com/post/ekbis/seknas-jokowi-janji-legalkan-tambang-emas-rakyat-gunakan-uu-desa
>>
>> UU Desa ini mungkin bisa menjadi alat untuk melegalkan tambang rakyat dan
>> kelihatannya Seknas Jokowi memiliki niat untuk membantu APRI. Namun saya
>> pikir, persoalan tambang rakyat ini bisa menjadi pisau bermata dua, di satu
>> sisi membuka kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pendapatkan mereka,
>> namun disisi lain, ada banyak masalah yang mungkin muncul seperti:
>> 1. Kerusakan lingkungan terutama pencemaran sumber air dan tanah
>> 2. Masalah sosial ketika lahan tambang menjadi rebutan rakyat. Rakyat ini
>> jangan dipikir cuma rakyat lokal sekitar namun bisa juga dari daerah/pulau
>> lain (ada gula ada semut)
>> 3. Kemungkinan penadah bermodal besar memainkan harga jual mineral yang
>> ditambang
>> 4. Ketiadaan data mengenai mineral ikutan apa saja yang ditambang, apakah
>> ada mineral ikutan yang lebih bernilai?
>>
>> Dalam kaitannya dengan peran IAGI, yang terpikir oleh saya adalah
>> pemanfaat tenaga ahli dari bidang geologi untuk menjadi "konsultan" para
>> tambang rakyat ini misalnya lewat mitra seperti "koperasi tambang rakyat"
>> (jika ada). Tentu ada tenaga ahli selain geologi yang dibutuhkan untuk
>> membantu tambang rakyat ini. Selain poin tenaga ahli ini saya belum tahu
>> apa lagi yang bisa dilakukan oleh IAGI, mungkin ada yang bisa membantu
>> memberikan ide.
>>
>> Dalam kaitannya dengan pilpres IAGI, saya pikir isu-isu pertambangan akan
>> lebih banyak muncul dalam masa pemerintahan pres/wapres baru jika nanti
>> tambang rakyat akan dilegalkan sehingga saya condong untuk memilih kandidat
>> dari golongan tambang untuk memimpin IAGI nanti. Namun untuk persoalan
>> tambang rakyat ini, menurut hemat saya, semua kandidat pilpres IAGI perlu
>> memikirkan apa yang akan mereka lakukan untuk membantu pemerintah baik
>> pusat maupun daerah sehingga ada "win win solution" untuk pemerintah,
>> rakyat dan dunia tambang di masa depan. Nah, bagaimana pendapat/rencana
>> Mbak Shinta, Mas Sukmandaru, Pak Seno Aji, Mas Aris Setiawan atas isu ini?
>>
>> Mudah-mudahan ada yang berkenan menjawab. Saya ucapkan terima kasih atas
>> waktu yang diberikan untuk menanggapi email ini.
>>
>> Salam
>> minarwan 1590
>>
>>


-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.linkedin.com/in/minarwan

----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke