Kalau Pengertian Dikuasai oleh Negara yg ada di Putusan MK itu
memberikan mandat kepada Negara untuk membuat kebijakan ,
Tindakan pengurusan , pengaturan , pengelolaan dan pengawasan
thd SDA tsb. Fungsi pengurusan  Negara tsb dg mengeluarkan dan
mencabut perizinan, lisensi , dan konsesi , Fungsi Pengaturan
dg kewenangan untuk membuat peraturan perundang undangan ,
sedangkan untuk Fungsi Pengelolaannya melalui mekanisme
keterlibtan langsung instrumen negara ( BUMN) untuk mengelola
SDA tsb.
Jadi Negara bisa memberikan KP kepada Intrumen negara tsb bukan
kepada yg " lain "  ( " BUMOL " Badan Usaha Milik Orang Lain )
 Bagimana Tupoksi Intrumen negara tsb yg diberi KP , itulah yg
 harus dirumuskan  di UU


ISM





> Pengertian Kepemilikan, Penguasaan dan Pengelolaan
> Memiliki Rumah, rumah itu memang kepunyaannya, tetapi belum
> tentu  menguasanya. Bisa itu rumah itu oleh pemiliknya
> dikuasakan kepada orang lain  dengan syarat tertentu, untuk
> dijual, dikelola dsb. Kalau sudah dikuasakan  biasanya
> pemilik tidak turut campur lagi dengan pengelolaannya Contoh
> VB.  orang bisa memiliki rumah tapi VB-nya dikuasai orang
> lain, si pemilik tidak  bisa memakainya sendiri, bahkan juga
> tidak bisa menjualnya tanpa persetujuan  si penguasa VB.
> Dalam hal ini SDA dimiliki Negara tetapi bisa dikuasakan
> pada Pertamina  (zaman dulu misalnya), maka ada istilah
> Kuasa Pertambangan, dengan syarat  hasilnya untuk negara.
> Pertamina selalu pemegang Kuasa Pertambangan  bisa saja
> mengelolamya sendiri  tetapi selaku pemegang kuasa bisa saja
> mengontrakkan pengelolaannya  sebagaian ke kontraktor dengan
> bagi hasil PSC, JOB sbg. Itu zaman dulu,  sekarang mungkin
> yang memegang kuasa pertambangannya SKK Migas, atau juga
> mungkin juga langsung dikuasakan ke pemegang PSC, karena SKK
> Migas sekarang  berfungsi regulator, dan Pertamina sekarang
> statusnya sebagai
> kontraktor/operator, walaupun masih bisa mengontrakkan
> seluruh pekerjaannya  pada (sub) contractor, seperti KSO
> sekarang
> Yang disebut Kuasa Pertambangan zaman dulu sama dengan
> pemegang konnsesi Nah disitu bedanya
> Wassalam
> RPK
>
> ----- Original Message -----
> From: <lia...@indo.net.id>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Saturday, June 06, 2015 12:27 PM
> Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
> Perusahaan Asing
>
>
>> Mungkin perlu pendefinisian apa itu :
>>> - Hak Penguasan
>>> - Hak Pengelolaan
>>> - Hak Pemilikan
>>
>> =================>
>> Menguasai itu juga Memiliki dan Mengelola, Memiliki itu
>> belum
>> tnetu menguasai atau mengelola , Mengelola itu belum tentu
>> memiliki apalagi menguasai,
>> Negara menguasai SDA artinya Negara juga memiliki dan
>> mengelola
>> SDA,
>> Pertanyaannya Apakah Kepemilikan atau Pengelolaanya dapat
>> di
>> serahkan ke pihak lain ? Kalau dapat bagaimana mekanisme
>> kontrolnya agar Negara Tetap dapat Menguasainya .
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>> 2015-06-06 9:12 GMT+07:00 <koeso...@melsa.net.id>:
>>>
>>>> Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia
>>>> itu
>>>> SKK Migas? Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n
>>>> hanya dapat 15%, sedangkan untuk melakukan kegiatan, al
>>>> pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini
>>>> hanya di atas kertas saja.?
>>>>
>>>
>>> Mungkin perlu pendefinisian apa itu :
>>> - Hak Penguasan
>>> - Hak Pengelolaan
>>> - Hak Pemilikan
>>> Kontraktor itu mendapatkan hak pengelolaan
>>> Negara itu yang punya hak penguasaan
>>> Rakyat yang memiliki
>>> just my 2c
>>>
>>> RDP
>>>
>>> Hehehe
>>>> Wass
>>>> RPK
>>>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>>> ------------------------------
>>>> *From: * Ipong Kunwau <ipongkun...@gmail.com>
>>>> *Sender: * <iagi-net@iagi.or.id>
>>>> *Date: *Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700
>>>> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>>>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>>>> *Subject: *Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
>>>> Perusahaan Asing
>>>>
>>>> dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an.
>>>>
>>>> mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak
>>>> ketika RI dijajah Belanda dimana NNGPM (shell dulu kala)
>>>> merajai exploration efforts di nusantara yang kemudian
>>>> berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca
>>>> kemerdekaan dimana perusahaan Amerika spt Phillips,
>>>> Sunoco,
>>>> Vico, Amoco mengambil alih kegiatan eksplorasi di seluruh
>>>> Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi
>>>> perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas
>>>> dari kebijakan dan poros politik Indonesia sepanjang
>>>> sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga sekarang
>>>> berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di
>>>> negri
>>>> ini maka ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih
>>>> kepada tidak adanya peluang yang cukup tersedia baik itu
>>>> dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka
>>>> panjang yang fleksibel.
>>>>
>>>> lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat
>>>> betul staf petronas banyak belajar ke Pemina kini
>>>> Pertamina
>>>> dan ingat betul ketika perminyakan Malaysia identik
>>>> dengan
>>>> nama besar Shell - tetapi sekarang dengan restrukturisasi
>>>> pemerintahan dan politik yang terpadu maka Petronas
>>>> muncul
>>>> ke permukaan bahkan bukan hanya domestik tapi mendunia.
>>>>
>>>> selain ini, bukankah banyak negara berkembang yang
>>>> mayoritas investornya asing tetapi pemasukan negara nya
>>>> positif untuk pembangunan.  apakah kebijakannya berupa
>>>> PSC
>>>> kah, atau royalti kah, semua hanyalah sistem yang ujung
>>>> ujungnya tergantung kepada para pelakunya.
>>>>
>>>> ulasan di atas mengajak kita agar tidak apriori melulu
>>>> kepada investor asing tetapi harus flash back sejarah
>>>> kebijakan, sudahkah pemerintah memberi peluang yang cukup
>>>> kepada investor domestik? kalau pun kebijakannya sudah
>>>> tersedia, sudahkah law enforcement nya diupayakan secara
>>>> konsisten? atau jangan-jangan banyaknya hutang budi RI
>>>> kepada negara donatur hutang maka RI belum (tidak) bisa
>>>> juga mandiri?
>>>>
>>>> harapan harapan senantiasa menyeruak di setiap pergantian
>>>> kepemerintahan bahwa kelak semoga ada perbaikan yang
>>>> berpihak kepada rakyat kebanyakan dan pengusaha nasional,
>>>> tetapi harapan itu belum Alloh berikan kepada bangsa ini
>>>> karena mungkin ketidak sungguhan semua pihak di dalam
>>>> berdoa dan berkarya - termasuk saya sendiri :-(
>>>>
>>>> selamat berakhir pekan...
>>>>
>>>> 2015-06-06 6:57 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari
>>>> <rovi...@gmail.com>:
>>>>
>>>>> Kutipan dalam kapasitasnya sebagai VP semestinya akan
>>>>> dipercaya oleh pembaca.
>>>>>
>>>>> Rdp
>>>>> Jumat, 05/06/2015 15:30 WIB
>>>>> 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
>>>>> *Lani Pujiastuti* - detikFinance
>>>>> *Jakarta *- Cadangan minyak Indonesia hanya tersisa
>>>>> sekitar 3,7 miliar barel saja, tapi sayangnya, hampir
>>>>> 90%
>>>>> cadangan tersebut justru dikelola oleh perusahaan luar
>>>>> negeri alias asing.
>>>>>
>>>>> "Cadangan minyak Indonesia sekitar 3,7 miliar barel oil,
>>>>> tapi hanya 10% yang dikuasai Pertamina," kata Vice
>>>>> President Corporate Communication PT Pertamina (Persero)
>>>>> Wianda Pusponegoro, dalam Diskusi Publik 'Mendambakan UU
>>>>> Migas yang Konstitusional' di Auditorium PP Muhammadiyah
>>>>> Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Jumat
>>>>> (5/6/2015).
>>>>>
>>>>> Dari 90% cadangan minyak milik Indonesia saat ini,
>>>>> memang
>>>>> ada yang dikelola perusahaan nasional seperti PGN dan
>>>>> Medco Energi, namun porsinya kecil, lebih banyak
>>>>> dikelola
>>>>> oleh perusahaan asing, seperti Chevron, BP,
>>>>> ConocoPhillips
>>>>> dan banyak lagi.
>>>>>
>>>>> Wianda mengatakan, Pertamina menargetkan menjadi
>>>>> perusahaan kelas dunia pada 2025. Agar bisa mencapai
>>>>> target tersebut, Pertamina butuh bantuan dan dorongan
>>>>> dari
>>>>> pemerintah.
>>>>>
>>>>> "Pertamina 100% saham dari Indonesia. Pertamina ingin
>>>>> jadi
>>>>> *global champion*bisa kelola lebih besar sumber migas,
>>>>> ingin kelola cadangan lebih besar. Di mata internasional
>>>>> ingin diakui dan bisa akuisisi blok-blok migas besar.
>>>>> Saat
>>>>> ini bentuk dukungan pemerintah, yakni dengan keluarkan
>>>>> Permen ESDM No. 15 Tahun 2015, blok-blok yang akan habis
>>>>> masa berlakunya ingin bisa dominan dikelola Pertamina
>>>>> sebagai manajer operasi (operator)," ungkapnya.
>>>>>
>>>>> Wianda menegaskan, bila Pertamina semakin besar, maka
>>>>> negara yang mendapatkan keuntungan paling besar. Salah
>>>>> satu buktinya, Pertamina pada 2013 membayar pajak
>>>>> penghasilan Rp 73 triliun dan akan terus bertambah
>>>>> seiring
>>>>> naiknya produksi.
>>>>>
>>>>> "Di 2014 kita berkontribusi Rp 9 triliun dividen ke
>>>>> pemerintah. Kami ingin jadi instrumen utama dari
>>>>> pemerintah. 57 tahun kita distribusikan BBM terutama PSO
>>>>> (subsidi). Memiliki 109 terminal BBM di seluruh
>>>>> Indonesia,
>>>>> 65 kapal dari 140-an kapal milik Pertamina dikelola
>>>>> untuk
>>>>> distribusikan BBM," tutupnya.
>>>>>
>>>>>
>>>>> *(rrd/ang)*
>>>>> Sent from my iPhone
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>>
>>>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
>>>>> Rp.100.000,-
>>>>> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>>>> No. Rekening: 255-1088580
>>>>> A/n: Shinta Damayanti
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>>>>> information posted on its mailing lists, whether posted
>>>>> by
>>>>> IAGI or others.
>>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>>>>> including but not limited
>>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>>>>> whatsoever, resulting
>>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in
>>>>> connection with the use of
>>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>>
>>>>>
>>>>
>>>> ----------------------------------------------------
>>>>
>>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>>>> ----------------------------------------------------
>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>>>> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>>> No. Rekening: 255-1088580
>>>> A/n: Shinta Damayanti
>>>> ----------------------------------------------------
>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>> ----------------------------------------------------
>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>>>> information posted on its mailing lists, whether posted
>>>> by
>>>> IAGI or others.
>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>>>> including but not limited
>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>>>> whatsoever, resulting
>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in
>>>> connection with the use of
>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>> ----------------------------------------------------
>>>>
>>>>
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>>
>>>
>>>
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>>
>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>>> (mahasiswa)
>>>
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>>
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>>
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>>
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>>
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>>
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>>
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>>> information
>>>
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
>>> others.
>>>
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>>> including but not limited
>>>
>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>>> whatsoever, resulting
>>>
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in
>>> connection with the use of
>>>
>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>
>>
>>
>> ___________________________________________________________
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>>
>>
>> ----------------------------------------------------
>>
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> ----------------------------------------------------
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> ----------------------------------------------------
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> ----------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> information posted on its mailing lists, whether posted by
>> IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>> including but not  limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> whatsoever,  resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> connection with  the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> ----------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information  posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
> including but not limited to direct or indirect damages, or
> damages of any kind whatsoever, resulting  from loss of use,
> data or profits, arising out of or in connection with the
> use of  any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke