ikutan nich.....
aku pernah implementasi ERP di sebuah perusahaan berskala nasional.
ceritanya, dulu mereka bukanlah apa2, hanya sebuah toko kecil di pasar baru jakarta.
tetapi karena mereka merasa org Indonesia yg tidak diakui kewarganegaraannya (china),
maka mereka membentuk ikatan diantara toko2 yg ada disana.
yg akhirnya, ikatan mereka itu mempunyai business berskala nasional saat ini.

inti ceritanya,
jika kita merasa senasib, sepenanggungan,
dan mengokohkan pijakan dg cara berpegangan bersama,
maka kita akan jadi.

Bukankah antara muslim itu saudara?
bukankah sekarang ini kita minoritas (bukan islam ktp)?
apakah kita tidak merasa senasib dan sepenanggungan?

Kalo jawabnya Ya,
Ayo, berjamaah dalam segala hal...
dari yg kecil aja dulu,
mulai dari peserta milis ini saja,
dan dibagi lagi se kota/daerah aja dulu...

mungkin kita mulai copy-darat dulu dech
untuk masing2 kota .....

gimana.....?



On 6/21/06, Harry Sufehmi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
On 6/20/2006 at 5:48 PM A Nizami wrote:
>> > > tuty cornaningsih wrote:
>> > > Rekan2,
>> > >
>> > > Jadi apa nih upaya kita??? selain minyak kita juga
>> > > mendukung bisnis yahudi/barat. Kita belanja juga ke
>> > > Carrefour, Giant, memakai celana Levi's, minum
>> > > Coca-cola, minum Susu Nestle dll yang nota bene
>> > > kepunyaan para yahudi/barat. Siapa nih yang mau
>> > > mempelopori muslim Indonesia punya produk sendiri?

Dulu sempat ada ustadz yang bikin produk mie saingan Indofood. Akhirnya kalah, karena jaringan distribusinya kurang bagus, sehingga orang yang mau beli pun tidak bisa karena produknya susah didapat.

Aa Gym kemudian juga membuat berbagai produk. Untuk mengakali masalah distribusi, digunakan metode MLM untuk berbagai produknya.
Sekarang produknya ada dimana-mana, tapi ternyata kini kalah pada persaingan iklan. Produk2 lainnya gencar iklannya, sehingga produk MQ kalah populer.

Seorang kawan yang termasuk distributor besar tinta printer pernah diundang di sebuah pertemuan eksklusif dengan produsen tinta ybs, bersama dengan  distributor2 lainnya. Dari 20 hadirin, dia adalah yang paling tua, dan satu-satunya yang muslim.

Memang produk2 luar masih merajai karena mereka sangat taat kepada sunnatullah (bukan sunnah lho). Selain juga momentum mereka memang sudah besar, dan berbagai faktor2 lainnya.
Kita perlu lebih banyak lagi pengusaha Islam yang mau bekerja keras mengubah situasi ini.


Salam,
Harry

_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke