From: Martani 

Mang Ucup Code

Posting ini sudah saya satukan dalam Word sehingga tidak membuat 'kaget' 
bagi yang membacanya dibanding dengan dikirim bersambung.
Hendaklah membaca dengan santai sampai habis dahulu.
Semoga dapat memetik hikmahnya seperti juga yang saya alami.

Syalom
Martani
Software Photo Gratis dari Google (Resmi dan bukan versi Trial)
http://adsensegallery.com/picasa.htm

============================================
-------------Mang Ucup Code Bagian 1 ------------------

 

Tidak bisa dipungkiri bahwa buku The Da Vinci Code adalah salah satu novel
terlaris dekade ini, sudah terjual lebih dari empat puluh juta copy. Melalui
buku ini penulisnya telah menjadi jutawan Dollar  mendadak. Anda boleh
menyukai ataupun membencinya, tetapi harus diakui bahwa Dan Brown sang
penulis itu seorang jenius yang mampu membuat cocktail minuman yang menarik,
sehingga jutaan orang telah menjadi teler dibuatnya, mirip Es Teller 77,
campuran dari bermacam-macam bahan manis-manisan yang nikmat rasanya. Begitu
juga dengan buku DVC tsb adalah cocktail gabungan antara ayat-ayat Alkitab,
sejarah, fiksi disamping itu didukung oleh imijinasi sang penulis yang
ruaa...ar biasa.

Hal inilah yang membuat Mang Ucup jadi iri atas keberhasilannya dari Dan
Brown sehingga timbul pikiran apa salahnya mulai mencoba untuk menulis ala
Dan Brown begitu dengan menggutak-gutik sejarah maupun Alkitab dengan
harapan nantinya bisa jadi jutawan juga. Anggap saja sebagai tandingannya
dari buku DV Code begitu.  

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai DVC lagi, melainkan
menulis sendiri hal yang baru ialah mengenai Musa. Kenapa mengenai nabi
Musa, sebab kalau DVC hanya umat Kristen saja yang jadi sewot dan
uring-uringan, tetapi para penganut agama lainnya tenang-tenang saja sambil
tertawa dan mengucakan: "Syukur lho !"

Nabi Musa diakui sebagai Nabi bukan hanya oleh umat Kristen saja tetapi
joleh para penganut agama lainnya seperti Yahudi, Bahai, Mormon maupun
Islam. Umat Islam percaya bahwa manusia pertama yang mengerjakan solat Isyak
ialah Nabi Musa. Dalam Al Quran nama Musa disebut lebih dari 136 kali.
Begitu juga bagi umat Kristen tokoh nabi Perjanjian Lama yang paling banyak
dibahas dalam Kitab Perjanjian Baru adalah Musa.

Tiga abad sebelum Masehi, seorang pandita Mesir dan juga ahli sejarah Yunani
yang bernama Manetho menemukan catatan rahasia yang menyatakan bahwa Musa
itu sebenarnya bukanlah keturunan Yahudi murni melainkan orang Mesir atau
orang Arab. 

Menurut Alkitab nama Musa dapat diartikan sebagai "ditarik", sebab untuk 
menghindari maklumat Firaun Ramses I yang memerintahkan untuk membunuh semua 
bayi laki-laki keturunan Ibrani, maka sang Ibu menyembunyikannya di tepian 
sungai. Pada saat itu putri Firaun hendak mandi dan ia melihat bayi tsb maka 
itu ditariknya bayi tsb dari sungai.  Oleh sebab itulah nama Musa bhs Ibrani 
Mosyeh berasal dari kata bhs Ibrani = meyitihu (menarik) atau masya = menarik 
dari air.

Hanya perlu diketahui bahwa pada abad 14 - 13 sM kata dalam bhs Mesir "msj" 
artinya anak atau yang sudah lahir diucapkan sebagai "mase".  Oleh sebab itulah 
nama Ramses (Ra-messes) itu sebenarnya berasal dari kata Ra-msj atau Putera 
dari dewa Ra.

Dan nama sebenarnya Musa adalah Amum-musa (Amun-msj) ia itu adalah cucunya
dari Ramses II . Amun adalah Dewa Angin.  Ibu kandungnya Musa, bukanlah
Yokhebed orang Lewi (Yahudi) melainkan dari Ramessu putri kedua dari hasil
perkawinan Firaun Ramses II dengan Maa-Hor-neferu-Re yaitu mantan Ratu dari
suku Het. Ramses II memiliki 20 putera dan 20 putri.

Putri Ramessu tinggal di Harem Fayum. Nama "Harem" diserap dari bahasa Arab
= harim, artinya ruang dalam rumah yang diperuntukkan bagi perempuan saja.
Harem adalah wilayah pribadi Firaun yang tidak sembarang orang dapat
memasukinya. Hal inilah yang membuat sang putri jadi merasa kesepian,
walaupun demikian ia masih mempunyai kesempatan untuk beselingkuh dengan
salah seorang budak Yahudi pembawa air. 

Dari hasil perselingkuhannya dengan budak Yahudi tsb lahir seorang anak,
tetapi karena ia tidak mau membunuh putera kandungnya sendiri, maka
dibuatkanlah story fiksi yang cantik seakan-akan ia menemukan seorang bayi
di pinggir sungai.  Jadi Yokhebed yang dinyatakan dalam Alkitab itu bukanlah
ibu kandungnya Musa melainkan hanya sekedar inang penyusu Musa saja. Karena
Musa itu cucu kandung dari Firaum Ramses II tulen. Musa itu adalah buah dari
hasil perselingkuhan cabul antara putri Firaun dengan seorang budak Yahudi,
maka dari itu juga siapa ayah kandungnya Musa yang sebenarnya sampai saat
ini tidaklah diketahui.

Perlu diketahui bahwa tulisan ini bukan hanya sekedar hasil khayalan
ambalelonya dari mang Ucup pada saat sedang mabok, melainkan hasil riset
dari berbagai macam buku mulai dari Sigmund Freud: Moses and Monotheism s/d
Transformations of Myth Through Time dari Josph Campbell jadi dirangkun dari
puluhan buku-buku lainnya.

Bersambung

Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net

 

-------------Mang Ucup Code Bagian 2 ------------------

 

 

Firaun Ramses II yang disebut juga sebagai Ramses Agung selama masa hidupnya
96 tahun memiliki lebih dari dua ratus orang istri dan selir, walaupun
demikian hanya dua orang saja yang diakui sebagai permaisuri resminya ialah
Isetnofret dan Nefertari. Disamping itu ia juga punya selir yang bernama
Henutire. Ia itu berambut merah dan berkulit putih dengan tinggi badan 175
cm seperti layaknya perempuan Eropa. Hanya sayangnya karena penampilannya
itulah sehingga banyak orang tidak menyukainya; hal inilah yang menyebabkan
Ramses II tidak mau mengakui Henutire sebagai istrinya melainkan hanya
diakui sebagai adik perempuannya saja.

Pada masa pemerintahannya yang ke 34 ia menikah dengan Maathorneferure
(Maa-Hor-neferu-Re), seorang putri Het. Dari pernikahannya ini lahir putri
keduanya Ramses (Ramessu) yang diberi nama Neferure.

Berdasarkan peraturan yang berlaku pada saat itu Firaun maupun
putera-puteranya boleh menikah dan mencari pasangan hidup dengan siapa saja,
tetapi para putri Firaun hanya diperkenankan menikah dengan pria berdarah
biru. Maka tidaklah heran apabila mereka saling menikah antar sesama kakak
dan adik sendiri, bahkan dengan ayah kandungnya sendiri. Seperti yang
dilakukan oleh Merit-Anum (Meryetamun) putri pertama dari Ramses II dan
Nefertari, tetapi akhirnya dijadikan istri oleh ayahnya sendiri Ramses II.

Gadis Mesir pada saat itu menikah dalam usia muda antara 13 s/d 15 tahun.
Neferure yang sudah mencapai usia 15 tahun ternyata masih belum menikah
juga, sebab ia hanya boleh menikah dengan pria yang memiliki status
kedudukan yang sama. Untuk keluar kelayaban cari jodoh sendiri seperti
layaknya anak-anak ABG sekarang inipun tidak memungkinkan. Hal inilah yang
membuat dia menjadi frustasi, merasa seperti juga burung dalam sangkar emas.

Untung ada seorang budak Ibrani pembawa air, selain cakep tampangnya dan
juga memiliki badan atletik dan begitu perhatian penuh kasih sayang terhadap
dirinya. Ia selalu bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan
keluhan-keluhannya, bahkan terkadang memberikan dia bunga. Hal inilah yang
membuat dia jatuh cinta kepada budak tsb. Sehingga terjadilah hubungan gelap
antara sang putri dengan budak tsb.

Rupanya hubungan gelap ini diketahui oleh ibunya, maka ibunya memberikan
perintah untuk segera membunuh pemuda tsb, sebab apabila affair ini sampai
ketahuan oleh Firaun maka tidak ayal lagi, bukan saja budak tsb akan
dibunuh, tetapi putri kesayangannya akan mengalami nasib yang sama.
Bayangkan saja bagaimana skandal ini tidak akan memalukan keluarga Firaun
dimana putri kandungnya sendiri berselingkuh dgn seorang budak. Masih
mending kalau budak itu dari bangsa Mesir sendiri, bahkan ini dari budak
yang rasnya jauh lebih rendah daripada mereka.

Tanpa disadari rupanya dari hubungan gelap ini sang putri  hamil, tetapi
dengan pengaruh dan bantuan ibunya ia bisa menutupinya sampai anak hasil
dari hubungan gelap ini lahir. Ia sudah berjanji kepada ibunya apabila bayi
itu lari, maka ia bersedia untuk segera membunuhnya agar aib ini tidak
tercium orang.

Setelah ia melahirkan ibunya menuntut agar ia segera membunuh bayi tsb oleh
sebab itulah ia membawa bayi tsb kepinggir sungai Nil untuk dibuang ke
sungai sehingga dengan mana tidak akan meninggalkan jejak. 

Bayi laki-laki yang begitu mungil dan begitu lucunya harus dibunuh.
Disamping itu perasaan kasih sayang terhadap ayah dari bayi itupun tak
pernah pudar, karena ia merasa hanya pria itulah satu-satunya di dunia ini
yang benar-benar menyayanginya. Hal inilah yang membuat dia merasa berat
hati untuk membunuh bayi kandungnya sendiri. Ibu mana yang akan merasa tega
untuk membunuh bayinya sendiri.

Oleh sebab itulah jauh-jauh hari sebelumnya ia telah memerintahkan dayang
kepercayaannya untuk membuatkan perahu kecil yang dianyam dari daun dengan
harapan siapa tahu bayinya bisa hidup dan ditemukan oleh keluarga yang baik
hati. Dengan hati yang remuk dan air mata berlinang ia letakan bayi tsb tsb
secara hati-hati diatas perahu kecil tsb. Bayi tsb juga rupanya sadar, bahwa
ia harus pisah dari ibu kandungnya maka ia mulai menangis

Suara tangisan dan isak sang bayi rupanya terdengar oleh seorang gadis
Ibrani yang bernama Miriam. Gadis tsb sering bermain dipinggir sungai dekat
harem untuk mengumpulkan sisa-sisa makanan maupun barang-barang yang dibuang
oleh para selir dan permaisuri Firaun. Hal inilah yang menggerakkan hatinya
untuk bertanya dan memohon kepada sang putri agar bayi tsb diperkenankan
untuk dipelihara oleh keluarganya. 

Betapa bahagianya sang putri ketika mendengar tawaran tsb, sehingga ia
merasa bahwa ini rupanya pertolongan disaat terakhir dari Dewa Amum oleh
sebab itulah ia memberi nama kepada bayi tsb Amum-Msj (Amum-Musa = Anak dewa
Amum). Ia menjanjikan akan memberikan upah yang besar apabila mereka
bersedia membesarkan bayi anak kandungnya tsb.

Miriam membawa sang bayi dan kabar gembira ini kepada orang tuanya, sebab
selainnya mendapatkan seorang adik yang lucu, orang tuanya pun akan
mendapatkan upah besar, sehingga bisa mencukupi biaya hidup kehidupan
mereka. Sejak saat itulah Miriam hanya mengasuh adik angkatnya sedangkan
ibunya menyusui bayi tsb. 

Untuk menjaga kerahasiaan sang putri, maka mereka tidak berani menamakan
bayi tsb sebagai Amum-Msj, karena nama tsb hanya diizinkan dipakai oleh
keluarga Firaun saja. Oleh sebab itu nama Amum nya dihilangkan hanya tinggal
nama Musa nya saja. Yang kebenaran cocok sekali sebab dlm bhs Ibrani nama
Musa sama seperti juga kata "masya"  yang berarti menarik dari air. Jadi
nama aslinya Amum-Msj dari bayi tsb telah dirubah menjadi nama Ibrani
Mosyeh.

Kenapa Alkitab Perjanjian Lama menulisnya lain ? Sebab siapa yang mau dan
bisa menerima seorang nabi yang berasal dari hubungan cabul, disamping itu
bangsa Yahudi tidak akan bisa menerima, apabila kenyataannya Musa itu adalah
cucu kandungnya dari Firaun Ramses II. Jadi dikosmetik dikit tidak ada
salahnya.

Bersambung
Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net

 

-------------Mang Ucup Code Bagian 3 ------------------

 

Setelah Musa kecil berusia empat tahun ia dikembalikan oleh inang penyusunya
Yokhebed kepada putri Firaun Neferure atau ibu kandungnya dari Musa,
walaupun demikian waktu empat tahun dirumah orang tua angkatnya Amram dan
Yokhebed itu adalah waktu atau masa yang terindah selama hidupnya, karena
disitulah ia dapat merasakan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu. Begitu
juga kasih sayang dari kakaknya angkatnya Miryam dan Harun.  Sesuai dengan
teori "Tabularasa" dari John Locke (1632-1704) dimana ia menyatakan bahwa
bayi yang baru lahir itu bagaikan kertas putih, dimana lingkungan maupun
keluargalah yang menuliskan atau membentuk sang bayi tsb.  Hal inilah yang
mempengaruhi hidupnya Musa, sehingga ia merasa dirinya sebagai orang Yahudi
bukannya orang Mesir.

Di istana Mesir maupun di haremnya Firaun banyak dipekerjakan orang-orang
Sem mereka itu adalah tahanan yang dibawa dari Kanaan dan dijadikan budak
oleh orang-orang Mesir, walaupun demikian orang-orang Sem itu kenyataannya
dari segi pendidikan maupun pengetahuan ada jauh lebih tinggi daripada
orang-orang Mesir. Bahkan para pejabat tinggi Mesir pada saat itu merasa
bangga apabila ia menguasaai bahasanya orang Kanaan, bahkan tulisan mereka,
tulisan bhs paku Babel, pada saat itu merupakan tulisan para diplomatik.
Jadi mirip bahasa Inggris atau Perancis pada zaman sekarang ini.

Maka tidaklah heran apabila anak-anak dan keluarga besarnya Firaun dididik
oleh guru-guru dari Kanaan atau orang-orang Sem. Pengaruh pendidikan
orang-orang Kanaan itu sangat besar sekali terhadap Musa kecil, sehingga
sudah dari sejak kecil tanah Kanaan itu telah menjadi Dreamland (Tanah
Impiannya) dimana suatu ketika; ia ingin bisa hidup dengan damai beserta
kedua orang tua angkatnya Amran dan Yokhebed. Disamping itu begitu banyak
sekali cerita yang indah-indah mengenai negeri Kanaan sebagai negeri susu
dan madu yang diceritakan oleh Neneknya - istri Firaun Maathorneferure
seorang putri dari Kanaan. Maklum neneknya itu rindu dan kangen akan tanah
kelahirannya.

Musa juga mendapatkan pendidikan agama, maklum tugas Firaun itu juga
merangkap sebagai pemimpin agama dimana antara lain ia harus mempelajari
"Kitab al Mawta" atau Book of the Dead, disitu tercantum LIMA larangan
penting; Jangan Membunuh, Jangan Berzihan, Jangan Berdusta, Jangan Iri,
Jangan Mencuri, kelima larangan ini terdiri dari "SEPULUH Kata" atau dalam
bhs Yunani = dekalogoi, bhs Ibrani = aseret had´varim. Yang rupanya menjadi
akarnya dari Dasa Titah (Sepuluh Perintah Allah) dikemudian hari.

Bahkan konon Raja Salomo sendiri juga dianggap sebagai plagiat karena
nyontek dari kitab "Hikmat Amenemope" yang telah dirubah oleh dia menjadi
Kitab Hikmat Salomo atau Kitab Amsal dan kalau dilihat Kitab Mazmur 104 yang
ditulis oleh Musa ini kenyataannya identis dengan Kitab Nyanyian Mesir Kuno
Aten hasil karya dari Akhenaten atau Firaun Amenemope. Ia adalah pendiri
dari agama Aton penyembah Dewa Matahari yang merupakan awal mulanya dari
Monoteisme kata yang diserap dari bhs Yunani ( monon = tunggal dan Theos =
Tuhan) adalah kepercayaan bahwa Tuhan itu hanya satu /tunggal

Menurut catatan sejarah maupun bukunya dari Sigmund Freud "Moses and
Monotheism" Musa adalah penganut dari aliran Atenisme ini. Ia adalah seorang
Pandita yang murtad yang menentang ajaran agama Firaun, nama gelar
Panditanya Musa adalah Osarseph yang telah murtad pindah menjadi penganut
Atenisme. Allah dalam bhs Latin = Deus kata ini sebenarnya berakar dari kata
"Dewa" dalam bhs Sanskerta yang dikembangkan menjadi "Deiwos"dan akhirnya
menjadi Deus.

Ajaran orang-orang Sem itu merupakan dasar dari ketiga agama Yahudi, Kristen
maupun Islam maka dari itu juga ketiga agama ini disebut sebagai agama
semitis (Semitic Religion) bukannya Abraham Religion, maka dari itu tidaklah
heran kalau kaum rasis anti Yahudi disebut juga sebagai Anti Semitis. 

Tidak bisa dipungkiri dari segi sastra orang Mesir diakui jago, karena
merekalah juga yang pertama kalinya menulis sastra keagamaan. Begitu pula
dengan Musa disamping pendidikan keterampilan jasmani seperti memanah dan
menombak ia juga mendapatkan pendidikan membaca dan menulis terutama dalam
bidang sastra keagamaan.

Jadi tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kelima kitab pertama dalam Kitab
Perjanjian Lama itu ditulis oleh Musa, orang Yahudi menyebutnya kitab Taurat
= "Sefer Hattora" atau lebih lazim juga disebut sebagai Kitab Pentateukh
(Bhs Yunani = Pentateukhos) atau Kitab Lima Jilid. Hanya mengenai hal
kematiannya saja yang ditulis oleh Yosua di Kitab Ulangan 34:5, maklum ia
tidak bisa menulis tentang kematiannya sendiri maupun dimana letak
kuburannya.

Jadi fakta kenyataan yang harus diterima, bahwa agama Islam, Kristen maupun
Yahudi itu baru ada setelah Kelima Kitab itu ditulis oleh Musa sekitar 1250
sM. Walaupun ada beberapa pihak yang meragukannya bahwa Kelima Kitab itu
ditulis oleh seorang penulis saja,  sebab disatu pihak Musa menulis dan
menyebut Allah sebagai Yahweh sedangkan dilain pihak sebagai Elohim.

Bersambung

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net

 

-------------Mang Ucup Code Bagian 4 ------------------

 

 

Apabila novelnya Dan Brown telah bisa terjual s/d akhir Mei 2006 ini 60,5
juta eksemplar, maka mang Ucup juga boleh turut bangga juga, karena sejak
tulisannya mang Ucup di tayangkan ternyata sudah lebih dari 6 orang yang
mencak-mencak sewot seperti cacing kepanasan, karena oret-oretan tsb.
Rupanya dari segi marketing saya telah salah pilih judul nama buku "The Mang
Ucup Code" maklum ini tidaklah sepopuler seperti nama Da Vinci, sebab nama
Mang Ucup itu hanya dikenal dikalangan para penjual jamu gendong ato para
supir angkot disekitar daerah Gombong saja. Hal inilah yang membuat mang
Ucup jadi patah semangat untuk meneruskan menulis sambungannya dari "The
Mang Ucup Code". 

Begitu juga dengan tokoh Musa yang dijual; ini pun tidak begitu laku,
seperti Yesus. Sebab telah terbuktikan Yudas Iskariot atau salah satu
muridnya yang murtad berhasil menjual Yesus dengan harga 30 keping perak,
jadi apa salahnya dipasarkan sekali lagi oleh Dan Brown, sedangkan Musa s/d
saat ini belum pernah laku terjual. Dan ternyata ini kali nilai jualnya
Yesus meningkat sampai jutaan kali lipat jauh lebih tinggi daripada 2.000
tahun yang lampau, maklum Yesus sekarang ini sudah termasuk manusia antik.
Sama seperti juga lukisannya antiknya Van Gogh ketika orangnya masih hidup
lukisannya sangat murah, tetapi sekarang setelah mati bisa mencapai harga
jutaan AS Dollar. 

Yudas menjual Yesus kepada para orang Farisi atau para pembimbing agama yang
munafik; begitu juga dengan Dan Brown ia telah berhasil menjual Yesus
sekarang ini kepada para kaum Farisi modern atau para pemakai "Salonpas"
atau mereka yang pada saat berpaPASan selalu saling mengucapkan kata ShALOM
agar kelihatan lebih soleh begitu.

Cobalah renungkan oleh akal sehat Anda, apakah Anda mau membeli buku yang
memojokkan nama baik Anda atau ortu Anda ? Saya yakin tidak, sebab dengan
kita membeli buku tsb berarti kita memberikan honor atau hadiah kepada
sipenulis maupun penerbitnya. Oleh sebab itulah tidak bisa dipungkiri
kebanyakan umat Kristen itu sendirilah yang sebenarnya telah membeli Yesus
untuk disalib kembali melalui bukunya Dan Brown, maklum berdasarkan
statistik ternyata buku maupun film tsb paling  laris laku terjual di
negara-negara yang mayoritasnya beragama Kristen. Saudara kita yang beragama
Islam tidaklah se GO-BLOCK seperti umat Kristen, cobalah tawarkan kepada
mereka, apakah mereka bersedia untuk membeli gambar karikatur pelecehan Nabi
?

Apabila Yesus sekarang ini bisa laku dijual sehingga bisa menghasilkan
jutaan AS Dollar, kenapa tidak dijual lagi untuk kesekian kalinya mungpung
lagi jadi komoditi yang sedang nge-top. Dan jawablah dengan jujur siapa
promotor sales marketingnya Da  Vinci Code ialah umat Kristennya itu sendiri
melalui para Pdt maupun Romo-romonya dan para fundi-nya, dimana hampir
setiap Minggu di promosikan di berbagai macam gereja entah ini berupa
khotbah, seminar, talk whow TV ataupun dalam bentuk tulisan di berbagai
macam milis. Domba-dombanya hanya bisa mengembik Amin, Amin.

Semakin di tentang, semakin laris pulalah penjualan buku maupun filmnya dan
lucunya kebanyakkan para penentangya itu sendirilah yang sebenarnya telah
membeli buku maupun nonton filmnya. Oleh sebab itu juga mang Ucup tidak
pernah mau membeli buku, membaca maupun nonton film The Da Vinci Code,
karena saya bukanlah orang Farisi yang mau membeli Yesus untuk menyalibkan
Dia untuk kedua kalinya

Begitu juga perlu diketahui, bahwa apa yang ditulis oleh mang Ucup mengenai
Musa semuanya ini hanyalah omong kosong atau sekedar dongeng fiktif
semata-mata atau khayalannya mang Ucup saja dengan modal resep nulis seperti
yang digunakan oleh Dan Brown; dimana saya mencampur baurkan fakta sejarah,
Alkitab maupun khayalannya mang Ucup. Dengan menggutak-gutik antara sejarah,
logika maupun dongeng begitu.

Jadi apa sih tujuannya mang Ucup menulis artikel mengenai Musa ini  ? Hanya
untuk memperlihatkan kalau mau, maka tidaklah sukar untuk menggutak-gutik
dan memutar balikkan isi Alkitab, walaupun demikian saya yakin haqul yakin,
bahwa entah itu tulisannya Dan Brown maupun tulisannya mang Ucup hingga
kapanpun juga tidak akan mungkin dapat merubah maupun mempengaruhi isinya
Alkitab itu sendiri. Bayangkan saja kalau dalam edisi Alkitab yang
berikutnya nama Mang Ucup tercantum sebagai penulis apakah dunia tidak akan
jadi geger tuh !

Kalau iman kita kuat dan percaya bahwa Alkitab itu benar, maka kita sebagai
umat-Nya tidaklah perlu membela maupun ribet-ribet mikirin maupun
mendiskusikan masalah Da Vinci Code, moso sih Alkitab mo dijadikan buku
tandingan dari The Da Vinci Code malu atuh oiii..i. 

Begitu juga bagi mereka yang melakukan demo maupun sweeping terhadap
tulisannya Dan Brown ini memperlihatkan betapa kecilnya kepercayaan Anda,
maka dari itu percuma azah deh lho nungging berdoa berkali-kali sehari
sambil  komat-kamit memanggil nama Yesus, kalau kenyataannya Lho lebih
percaya kepada tulisan maupun dongengnya si Dan Brown ato Mang Ucup daripada
kepada Firman-Nya Yesus itu sendiri. 

Ribuan tahun sudah Alkitab itu berada dan diterjemahkan bukan hanya sekedar
ke dalam 44 macam bahasa saja, bahkan hampir keseluruh bahasa yang ada di
kolong langit ini termasuk bahasa dari suku-suku terpencil. Tidak ada buku
di dunia yang dapat mencapai oplag penjualan tertinggi seperti jumlahnya
Alkitab.

Sedangkan bagi mang Ucup sendiri kehadirannya buku The Da Vinci Code ini
hanya memperkokoh kepercayaan mang Ucup terhadap ada yang dinubuat dalam
Alkitab. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran" (2 Timotius
4:34). Bahkan Yesus sendiri telah memperingatkan berulang kali bahwa sebelum
kedatangan-Nya yang ke dua, "banyak nabi-nabi palsu muncul dan menyesatkan
banyak orang" (Matius 24:11).

"Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala bahwasanya Akulah Allah
dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang
memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dari zaman purbakala apa yang
belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sama, dan segala kehendakKu
akan Kulaksanakan. (Yes 46:9-10)

Seperti yang tercantum di dalam Firman tersebut diatas, tidak ada manusia
maupun iblis yang mampu meramal masa depan seperti Tuhan. Di dalam Alkitab
tercantum 1.817 ramalan secara individu mengenai 737 subjekt yang berlainan
dan diketemukan di dalam 8.352 ayat. Ini berarti 27% dari jumlah ayat yang
tercantum di dalam Alkitab - yang terdiri dari 31.124 ayat. Perlu pula
diketahui, bahwa dua pertiga dari nubuat tersebut telah digenapi. Jadi bukan
hanya sekedar ramalan kosong.

Oleh sebab itulah renungkanlah baik-baik apakah Anda masih lebih percaya
akan tulisannya Dan Brown ataukah terhadap Firman yang tercantum dalam
Alkitab ? Apabila Anda sependapat dengan mang Ucup pls fwd tulisan ini
kepada rekan-rekan lainnya.

Maranatha
Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.org

 

Kirim email ke