Assalamu'alaikum wr wb
Di masjid dekat rumah saya setiap sabtu malam sehabis maghrib ada
majlis
ta'lim yg membahas kitab-kitab, yg diasuh oleh al-Habib Shodiq
Baharun.
Saat ini sedang membahas kitabnya shohiburrotib al-Habib Abdulloh bin
Alwi
bin Muhammad al-Haddad: Nashoiddiniyyah.
Acara dimulai sehabis sholat maghrib dan selesai sehabis isya' (jam
19.30an)
seminggu sekali, sedangkan setiap 35 hari sekali (35 hari sekali =
selapan)
membaca kitab Dhiya'ullami' karya al-Habib Umar bin Hafidz bin Syeikh
Abu
bakar bin Salim, ini dimulai ba'dal maghrib dan selesai ba'dal isya'.
Khusus
untuk selapan sekali ada mauidhoh hasanah yang biasanya disampaikan
oleh
al-Habib Hasan Abdurrahman al-Jufri, al-Habib Ghozi Ahmad Shihab atau
al-Habib Umar Abdurrahman al-'Atthas. Majlis selapan sekali ini dihadiri
oleh
para tokoh sesepuh di sekitar masjid.
Hanya saat setiap selapan sekali itu jama'ah dihidangkan nasi plus lauk
dalam
nampan yang satu nampan biasanya untuk 4 - 5 orang yang makan tanpa
sendok, dan di atas nampan sekaligus ada 4 gelas air mineral. Lalu
ada
makanan ringan semacam semangka atau pisang dsb sebagai penutup. Para
habaib dsb "dahar" (bhs jawa halus untuk makan bagi orang tua /
dituakan)
di ruangan terpisah, dan bungkusan khusus untuk dibawa pulang.
Majlis ini diberi nama Madadun Nabawiy, ada pengurus kecil tapi hanya
ada
beberapa orang yang aktif terlibat di dalamnya, kurang lebih 4 orang dan
ada
beberapa ibu-ibu yang memasak hidangan dan menyiapkannya. Tapi kami
hampir tiap selapan sekali selalu terbentur pada masalah pendanaan acara
35
hari sekali ini yang membutuhkan biaya yang mungkin bagi sebagian
orang
bukan termasuk banyak, biasanya biaya yang kami butuhkan untuk sekali
acara selapan sekali itu Rp. 300.000an, itu pun hanya untuk hidangannya
saja,
sedang untuk bisyaroh para habaib dan tamu undangan mungkin harus
lebih
ekstra keras mencari kekurangannya.
Kami para pengurus, kurang lebih 4 orang tadi, sudah berusaha mencari
donatur ke masyarakat sekitar masjid dan tetangga-tetangga, tapi kami
tidak
sembarangan meminta donatur dana, hanya orang-orang tertentu yang
kami
anggap berkenan dengan tujuan kami, dan ini pun tidak banyak
jumlahnya.
Tapi ini pun kami masih mengalami hambatan, ada beberapa orang yg
tanya
kenapa mereka dimintai sumbangan lagi padahal di dekat masjid ada
majlis
selapan sekali yang membaca kitab Simtud Durror karya al-Habib Ali
bin
Muhammad al-Habsyi yang terkadang ada mereka diminta double, satu
untuk
kami dan satu lagi untuk majlis yang lain itu. Mereka sepertinya
keberatan
dengan permintaan yang double begini, lalu mereka usul agar kedua majlis
itu
digabung jadi satu saja. Tapi penggabungan dua majlis kheir ini belum
dapat
terlaksana, hingga sampai saat ini pun kami masih tetap mencari donatur
pada
mereka, tapi kali ini kami lebih selektif lagi, agar tidak meminta orang2
yang
sudah menjadi donatur majlis lain tsb.
Kami 4 pengurus yang aktif belum sanggup untuk memenuhi kebutuhan
biaya
majlis selapan sekali itu dengan biaya pribadi kami sendiri, artinya tidak
perlu
mencari donatur ke masyarakat, 2 orang diantara kami sudah menikah
yang
sampai saat ini belum sanggup, begitu juga 2 orang yang lainnya. Jadi,
kami
masih mengandalkan pencarian donatur dana pada masyarakat. Untuk
mengurangi kuantitas atau kualitas hidangan sepertinya belum bisa
dilakukan,
kami sudah diskusi masalah ini tapi tetap mengalami dead-end, mentok!
Tapi
tidak apa-apa, kami tetap harus berupaya agar majlis ini tidak mati, meski
itu
susah tetap kami usahakan, meski harus menahan malu tapi kami nekat,
agar
istiqomah bisa dilakukan kami harus mencari mereka2 yang berkenan
jadi
donatur untuk majlis ini. Insya Alloh.
Majlis selapan sekali Madadun Nabawiy itu bulan ini jatuh Sabtu 28
Januari
2006, setiap malam ahad legi, mohon saran dari antum bagaimana kami
ini
harus survival? Apa sudah benar yang kami lakukan untuk survival itu?
[Mohon dima'afkan, trm ksh banyak] Wassalamu'alaikum wr wb Yusa Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS
|
- [keluarga-islam] Survival Yusa
- Re: [keluarga-islam] Survival = Usaha iwan mujahid