Jazakallah Kang Ari Dino...
 
Pada saudaraku yg lain yg mungkin meyakini ungkapan itu adalah Hadist, walaupun mungkin termasuk Hadist Lemah, ayo kirim referen-nya, biar kita semua betambah ilmunya...
 
Salam
AL-Pacitan
 
-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Ari Dino
Sent: 28 Februari 2006 11:39
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] "Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman" Bukan Hadits

Saya copy paste dari diskusi di www.persis.or.id

...., tepatnya Majalah risalah edisi September / Oktober 1968 No. 62-63 Th VII. dengan judul HADITS PALSU YANG MERACUNI ALAM ISLAMI.
Disitu dikatakan bahwa ungkapan "Cinta tanah air adalah sebagian dari iman" ini berasal dari "Patriotism is an article of faith" yang dibahasa 'arabkan menjadi "Hubbul wathan minal ieman". Ungkapan ini sebagai slogan yang dijadikan motto oleh majalah al-Jinan (taman sari) yakni sebuah majalah dwi bulanan gerakan politik kebangsaan (nasionalisme) Arab, yang dipimpin oleh Buthrus al-Bustani dan Nashif al-Yaziji. Keduanya adalah orang Kristen berkebangsaan Lebanon, di situ pula ditukilkan pernyataan dari George Antonius, dalam bukunya " The Arab Awakening " cetakan Philadelphia, Lippinath, 1939.
.......Bustani started a political-cum-literary bi-monthly in 1870 and gave the slogan "Patriotism is an article of faith".
Hal Itu dilakukan dengan sengaja untuk menarik umat Islam agar tidak lagi menghiraukan agamanya dan menjadi pengikutnya dengan tidak merasa meninggalkan agamanya. "The practical harmonization with Islam was effected when western-educated Muslim leaders, with more religion on their tongues than in their hearts, utilized the religious prejudices and sentiments of masses for their nationalistic purposes" (penyelarasan praktis dengan Islam berhasil ketika peminpin-peminpin Islam berpendidikan Barat, dengan lebih banyak membicarakan agama pada lidah-lidah mereka dari pada dalam hati-hati mereka, menggunakan anggapan dan perasaan keagamaan orang-orang awam untuk kepentingan tujuan-tujuan politik kebangsaan mereka. Demikian tulis Philip K. Hitti dalam bukunya "The New Asia" p. 105, A Mentor Book, USA , 1965.
Selanjutnya Majalah Risalah menuliskan : Maka ternyata kemudian orang-orang awam terhasut, sebab menganggap semboyan nasionalisme itu sebagai hadits Shohih, sehingga alam Islami tinggal menjadi sesosok tubuh yang tulang-belulangnya berserakatan, yang sulit sekali untuk disusun kembali menjadi tubuh yang utuh sebagaimana sebermula adanya. Keadaan termaksud diatas terjadi disebabkan lengahnya umat Islam. Mereka dibenamkan dalam-dalam oleh pemimpinnya sendiri dalam kejumudan. Pada masa itu yang penting ialah bagaimana agar si Fulan tetap berkuasa. ........
(Majalah Risalah Hal 164-165. Edisi September / Oktober 1968 No. 62-63 Th VII.

Bila telah nyata bahwa itu hadits palsu, bahaya sekali buat kita mengatakan bahwa itu adalah Hadits Rasul yang Shohih, kita akan teringat Sabda Rosululloh saw. yang begitu mutawatir yakni : " Man kadzdzaba 'alaya muta'amidan fal yatabawwa mak'adahu minan naar" (Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka dipersilakan tempat duduknya di neraka).
Sekian, semoga menjadi jawaban.




Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke