Kang ncep,

Apakah yang netral harus yang sesuai dengan keinginan ahlul bait?

Saya melihat Islam nya Rosul sebagai sesuatu yang jauh karena terpisahkan berababad waktu. Namun tetap saja walaupun saya hanya melihat dan tidak merasakan bagaimana Islamnya Rosul, keyakinan dalam dada akan kebenaran ajaran yang dibawa Rosul tersebut adalah ajaran terbenar sudah terpatri. Tanpa saya menjalani ajaran yang sesungguhnya dari Rosul, saya bisa memutuskan bahwa ini adalah ajaran yang haq sebuah ajaran yang lurus.

Kesesatan Ahmadiyah adalah nyata tanpa harus kita terjun untuk menjadi Ahmadiyah, kesesatan pengikut Lia Aminudin juga nyata tanpa harus jadi pengikutnya. Adalah kelebihan kita sebagai manusia untuk bisa memilih dan memilah.

Jika sekarang ini saya cenderung pada pemikiran bahwa tasawuf itu tidak nyunnah seperti postingan sebelumnya, tidaklah perlu bagi saya untuk menjadi sufi agar bisa lebih yakin tentang pemikiran ini. Tolak ukur nya jelas, apa yang dicontohkan Rosul seperti itu (Hadits shahih) dan apa yang dipraktekan oleh tasawuf adalah seperti ini (seperti yang dikisahkan oleh kang arief atau kisah mistis lainya baik yang saya baca maupun dengar), ngga sinkron.

Tapi, alangkah lebih baik juga jika diantara rekan yang lain di sini bisa memberikan pencerahan yang lebih berbobot dan bisa mementahkan pendapat pendapat sebelumnya yang saya postingkan. Postingan seperti yang sering dilempar oleh kang arief sama sekali tidak bisa dijadikan pendapat penyeimbang.

Salam
Ari

At 02:45 PM 3/1/2006, you wrote:
kang ari,,,
ibaratnya sekarang mengambil pendapat yang pro NU dari orang NU dan
ditampilkan di rumah Muhammadiyah, apa enggak netral jadinya,,??

paling mudah memang melihat sesuatu yang terjadi itu saat ada
penyimpangan dari batas normal, dan ukuran khalayak pada umumnya, dan
paling gampang memang mengatakan sesuatu itu bertentangan dengan
sesuatu kalau kita memakai tolak ukur sesuatu milik kita

A tidak sama dengan B bila A=0 dan B=1
tetapi
bila nilai B=0 dan nilai A=0
maka
A bisa tetap tidak sama dengan B
karena
A berbentuk A dan B berbentuk B, tetapi nilai A= nilai B

nah,,,paling enak mengoomentari sesuatu itu tanpa menjalani, sehingga
paling gampang ngasih pendapat bahawa itu salah dan ini benar sesuai
dengan sudut pandang kita,
saya yakin orang-orang yang memberikan komentar dibawah ini bukan
orang - orang tasawuf atau sufisme, tapi orang diluar tasawuf yang
antipati terhadap tasawuf dan sufisme,karena mereka "menduga" ,,sekali
lagi menduga dari luar bahwa tasawuf dan sufisme adalah sesat,

jadi lebih baik mengomentari sesuatu itu setelah menjalani,
merasakan,memilah baru menilai ini salah dan ini benar ,ini sesat dan
ini kafir, ini kotoran dan ini bangkai,

ada banyak aliran yang sesat sama banyaknya dengan aliran yang
menghalalkan cara bom bunuh diri,lebih  baik kita melihat dari dua
sudut pandang dan menjalani keseimbangan

kata lagu iron maiden :
"living on the razor edge"
"balancing on the line"

wassalam
KnC
 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS





Kirim email ke