Mas Fatih yang di ridhoi Allah. Amiiin Kenapa tabaruk harus di batasi oleh zaman hidupnya Nabi SAW saja?
Imam Ahmad bin Hambal tidak hanya menyimpan satu helai rambut Nabi SAW tapi menyimpan 3 helai rambut beliau SAW yang mulia. dan beliau berpesan di kala akhir hayatnya agar ke 3 helai itu di letak kan di jenazah beliau kelak dengan rincian sebagai berikut. 1 helai rambut di mata kanan dan 1 helai di mata kiri dan 1 helai lagi di bibir (mulut) beliau. Dan pernah suatu hari ketika Imam Ahmad sakit beliau bertabaruk di kuburan gurunya Imam Syafi'i untuk penyembuhan penyakitnya. Bagaimana dengan doanya Sayidina Bilal r.a. bertabruk (bertawasul) di kuburan Nabi SAW meminta hujan di Madinah ketika terjadi musim panas yg sangat panjang. Dan tak lama kemudian hujan pun turun dan beliau SAW bertitip salam kepda Sayidina Umar r.a. melalui Bilal r.a. dan ketika salam itu disampaikan kepada Umar r.a. beliau pun menangis menahan rindu kepada Nabi SAW. Semoga hal ini menjawab pertanyaan dan keraguan antum Salam Abah --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "al.fatih" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Budi, seorang al-albani tetap manusia biasa dan bisa khilaf namun > bukan dengan seenaknya anda caci maki. Bagaimana mungkin dia anda > caci maki sementara karya-karya beliau banyak dijadikan referensi > ulama-ulama sedunia saat ini. Gak ada yang berfikiran picik seperti > anda. > > Kembali ke masalah tabarruk, hadits yang anda bawakan itu hanya > berkaitan dengan Nabi SAW ketika masih hidup dan kekhususan bagi > beliau saja. Nabi SAW adalah maksum dijaga lisan dan hatinya, Allah > lah yang membimbingnya dikala khilaf jadi tidak mungkin Nabi > Muhammad SAW tergelincir kepada perbuatan keliru dikarenakan pasti > Allah ta'ala langsung menegurnya. Demikian ketika beliau menjadikan > air liur sebagai perantara obat dengan izin Allah ta'ala. Kemudian > kisah para sahabat dalam Adabul Mufrad yang anda sebutkan itu yang > mereka harapkan hanya bekas bekas Rasulullah SAW bukan orang shalih > lain sekalipun sederajat dengan Abu Bakar ra, Umar ra atau Ali ra > misalnya. Bahkan Imam Ahmad pun sampai menyimpan sehelai rambut > beliau SAW. dan hal ini tidak masalah. > Lalu bagaimana dng sekarang banyak orang latah ikut-ikutan ke > kuburan wali mencari berkah, panjang jimat ketika benda benda pusaka > warisan kerajaan Islam diarak dengan dalih mencari berkah > (tabarruk). Mengusap dan menciup kuburan orang-orang shalih dengan > harapan do'anya terkabul apakah anda yakin perbuatan mereka 100% > terhindar dan tidak bercampur dengan khurafat dan kesyirikan. > Bukankah ini yang ditakutkan oleh Nabi SAW dalam sabdanya? Jika > Nabi SAW saja jelas-jelas sudah mengkhawatirkan hal-hal tsb apakah > masih pantas kita mendahului beliau dengan mengatakan hal itu > baik...? > Dan bagaimana jika mereka mengatakan begini, "Setelah saya > bertabarruk di kuburan si fulan bin fulan alhamdulilah dagangan saya > laris." Bagaimana tanggung jawab anda dihadapan Allah ta'ala di > yaumul hisab yang membolehkan hal-hal tsb dilakukan. > > Kemudian adakah para khulafaurrasyidin melakukan tradisi berkumpul > di makam Rasulullah SAW untuk bertabarruk? > saya tunggu jawabannya.. > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila <pemudasuci@> > wrote: > > > > ngapain gue baca buku tulisan koplok wahabi seperti albani. dia > sendiri bukan sanad gurunya maqtu', tapi malah tak punya sanad > guru, cuma nukil dari buku buku.. > > > > terus mo dibilang Muhaddits yg model gene?, muhaddits itu dia > jumpa dg periwayat haditsnya, atau paling tidak dia punya sanad ke > periwayat hadits, gurunya mesti sampai sanadnya pada imam Bukhari, > Imam syafii dan imam imam lainnya, baru dia boleh ambil pendapat > dan ijtihad.. > > > > periwayat yg sanadnya maqtu' saja sudah tidak bisa dijadikan > hujjah dan sandaran hukum, tidak tsiqah karena riwayatnya majhul, > > > > apalagi kalau ini bukan maqtu; lagi, malah ngga ada sanad > gurunya kepada para muhadditsin.. > > > > jadi cuma ulama tukil2an dari buku yg tersisa masa kini, dia > bukan musnid, (pemegang sanad), di indonesia ada beberapa Musnid, > tapi sudah lama wafat, tuh AL Allamah Alhabib Ali bin Abdurrahman > Alhabsyi kwitang, dia Musnid, dia pemegang sanad terbanyak > dimasanya, 6000 hadits yg ada padanya yg ia punya sanad ke > Kutubussab'ah (Bukhari, muslim, Tirmidzi, abu dawud, Nasai, Ibn > Majah dan Ahmad bin Hanbal). > > > > dia juga sudah hafidh (hafal 100 ribu hadits dg sanad dan > matannya), makanya orang pada tabarruk dan ziarah ke makamnya, > memang orang shalih, ribuan yg masuk islam ditangannya, akhlaknya? > wah.. sesuai dg keluasan ilmunya.. > > > > ada seorang yg sangat benci pada dia, dia suruh muridnya kirim > sembako tiap bulan pada orng itu, tapi jangan sampai dia tahu bahwa > itu dari Habib Ali, bertahun2 tu orng terus mencaci habib ali tanpa > tahu bahwa sedekah sembako yg ia terima adalah dari habib ali, > sampai habib ali wafat... tu orang masih benci dan maki2 habib ali.. > > > > nah tu orang mulai nagih, "kemana jatah sembako saya yg biasa > anda berikan pada saya tiap bulan??, kok anda ngga kirim lagi??, > saya punya salah apa??". si murid habib ali berkata : "yang mau > ngempanin elu sembako siape??, gue dah pengen injek kepale elu dari > dulu, itu habib ali yg suru gue ngirim ke elu tiap bulan..!!", > langsung deh gempor tu orang.. sekarang ia selalsu ziarah ke makam > habib ali.. tuh.. modelnya pakar hadits begitu.. > > > > tabarruk pada shalihin dilakukan oleh Nabi Muhammad saw: > > > > Allah memuji Nabi saw dan Umar bin Khattab ra yg menjadikan > Maqam Ibrahim as (bukan makamnya, tetapi tempat ibrahim as berdiri > dan berdoa di depan ka'bah yg dinamakan Maqam Ibrahim as) sebagai > tempat shalat (musholla), sebagaimana firman Nya : "Dan mereka > menjadikan tempat berdoanya Ibrahim sebagai tempat shalat" (QS Al > Imran 97), maka jelaslah bahwa Allah swt memuliakan tempat hamba > hamba Nya berdoa, bahkan Rasul saw pun bertabarruk dengan tempat > berdoanya Ibrahim as, dan Allah memuji perbuatan itu. > > > > Rasul saw sendiri menjadikan air liur orang mukmin sebagai > berkah untuk pengobatan, sebagaimana sabda beliau : "Dengan Nama > Allah atas tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari > kami,sembuhlah yg sakit pada kami, dg izin tuhan kami" (shahih > Bukhari hadits no.5413), ucapan beliau saw : "demi air liur > sebagian dari kami" menunjukkan bahwa air liur orang mukmin dapat > menyembuhkan penyakit, dsn Rasul saw bertabarruk dan tawassul pada > air liur mukminin, dg izin Allah swt tentunya, sebagaimana dokter > pun dapat menyembuhkan, namun dg izin Allah pula tentunya. > > > > diriwayatkan pula bahwa salah seorang tabi'in bertanya pada > Anas : "apakah tanganmu ini pernah menyentuh Rasul saw?, maka anas > menjawab : betul, maka tabi'in itu menciumi tangan anas ra (Adabul > Mufrad oleh Imam Bukhari) > > > > diriwayatkan pula salah salmah bin Al Uku' ra berkata : "aku > berbai'at pada nabi saw dengan tanganku ini..", maka seorang > tabi'in merangkak dan menciumi tangannya itu" (Adabul Mufrad oleh > Imam Bukhari). > > tabarruk ini bukan ngambil kemuliaan makhluk, tapi mengambil > bekas turunnya cahaya keridhoan Allah, entah pada benda (hajarul > aswad) atau pada manusia, atau pada bumi tempat sujud, sebagaimana > tempat doa nabi Ibrahim as.. > > wahabi emang pade bodo.. > > > > > > > > "al.fatih" <al.fatih@> > wrote: Udah gak > usah bawa-bawa nama al-albani dia rahimahullah jauh dan > > amat sangat jauh ilmunya di atas ente, budi. Justru yang gak mau > > membaca kitab-kitab dia lah yang gak mau memahami sunnah. Dia > ahlul > > hadits dan ahlul sunnah dan atsar dan dia tidak seperti yang > ente > > tuduhkan banyak menentang imam-imam, he..he..bahkan sebaliknya > budi, > > cuma dia gak mau yang namanya taqlid sesuai degan wasiat para > imam > > itu sendiri. Lha ente wasiat imam aja ente gak denger malah > nuduh > > dia menentang imam-imam, fakta atau qila wa qola ente? Buktikan > > dengan fakta penentangan al-albani terhadap imam-imam secara > > ilmiah...udah mulai ngaco nih kalau mikir. Emang kitab karya > beliau > > apa aja yang ente punya? Kalau ente mau belajar hadits > belajarlah > > dari dia. Biar gak gampang ngigau.. > > > > Nih ente nulis ini: > > karena kalau sunnah maka mustahil Khalifah Abubakar shiddiq ra > tak > > melakukannya, > > > > saya tanya apakah Abu Bakar ra? menyuruh tabarruk kepada sahabat > > Rasulullah SAW yang lain setelah Rasulullah SAW wafat. Misal > > mentabarruki bekas air wudhunya Abu Bakar ra? Atau pada masa > Umar > > ra, Ustman ra, Ali ra apakah mereka semua menyuruh hal yang sama > > untuk bertabarruk dengan air bekas wudhunya, atau air minumnya, > > rambutnya dll kalau memang tabarruk kepada selain Rasulullah SAW > itu > > sunnah? > > saya tunggu penjelasan ente... > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila <pemudasuci@> > > wrote: > > > > > > ngkong.. maaf, al albani itu wahabi, ucapannya banyak > menentang > > fatwa imam imam.. > > > > > > kita ahlussunnah waljamaah tidak mengambil ilmu dari ulama > yg > > tidak punya sanad guru. > > > > > > dan kita tak bisa menerima ucapannya : "Orang yang memiliki > > ilmu tentang sunnah, pasti meyakini disyariatkannya shalat malam > > berjama'ah pada bulan Ramadhan, yaitu shalat yang lebih dikenal > > sebutan shalat tarawih." > > > ini ucapan tanpa sandaran Nash dalil apa2, kosong dan hanya > > mengandalkan perasaan, duh,.. ngga deh ye.. > > > > > > para Imam Imam telah menjelaskan dan tak satupun yg > sependapat > > dg pendapat ini, semua mengatakan tarawih adalah bid'ah > hasanah, > > karena kalau sunnah maka mustahil Khalifah Abubakar shiddiq ra > tak > > melakukannya, > > > > > > kalau itu sunnah maka pasti dijalankan, sebagaimana sunah > > sunnah yg lain seperti siwak, shalat dhuha, shalat kusuf dll, > Rasul > > saw ada atau wafat tetap dijalankan.. namun in tidak dilakukan, > > > > > > Mustahil Khalifah abubakar menghapus sunnah dalam > khilafahnya, > > > > > > dan Umar ra sendiri berkata "Ni'mal Bid'ah hadzihi" (inilah > > sebaik baik bid'ah). > > > > > > sunnah adalah melakukan shalat malam, namun melakukannya > > berjamaah bukan sunnah karena Rasul saw sendiri membubarkannya. > > > > > > mengenai Rasul saw takut hal itu akan menjadi wajib, maka > telah > > banyak hal hal lain yg dilakukan oleh Rasul saw namun sahabat > > memahaminya bahwa itu sunnah. > > > > > > yg wajib telah beliau saw jelaskan, dan yg sunnah telah > pula > > dijelaskan, dan hal hal yg ditinggalkan oleh beliau saw > > ditinggalkan pula oleh sahabat. > > > > > > dan tarawih baru dilakukan di zaman umar ra, dan ia sendiri > yg > > mengatakannya BID'AH. > > > > > > oleh sebab itu ada ikhtilaf jumlah rakaatnya, 11, 13, 23, dll > > > > > > wandysulastra <wandysulastra@> > > wrote: Memang > benar > > istilah tarawih belum ada pada zaman Nabi. Pada saat > > > itu salat tarawih hanya disebut dengan solat malam atau > qiyamul > > > lail. > > > > > > Al-Albani berkata "Orang yang memiliki ilmu tentang sunnah, > > pasti > > > meyakini disyariatkannya shalat malam berjama'ah pada bulan > > > Ramadhan, yaitu shalat yang lebih dikenal sebutan shalat > > tarawih." > > > > > > Jadi sholat malam dibulan Ramdhan itu adalah yang disebut > dengan > > > sholat tarawih. Sholat ini kemudian disebut tarawih karena > dalam > > > pelaksanaannya yang diselingi duduk sebentar, yang > > > berarti 'istirahat. > > > > > > Pelaksanaannya yang dilakukan berjamaah sekali lagi bukanlah > hal > > > yang bid'ah karena Rasulullah telah menetapkan > disyari'atkannya > > hal > > > tersebut, Rasulullah juga menegakkannya, dan Rasulullah juga > > telah > > > menjelaskan keutamaannya. Mengenai kemudian Rasulullah > > menghentikan > > > melakukan sholat tersebut secara berjamaah di mesjidnya, hal > itu > > > karena sebab2 yang sudah dijelaskan sebelumnya. > > > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila > <pemudasuci@> > > > wrote: > > > > > > > > sory gue nyempil dikit, Rasul saw tak pernah melakukan > shalat > > > tarawih di masa hidup beliau saw, beliau hanya melakukan > shalat > > > malam berjamaah, dan bukan tarawih. > > > > > > > > karena "tarawih" maknanya adalah istirahat sebentar, > > dinamakan > > > shalat tarawih karena Umar ra menjadikan disela sela shalat > > malam > > > berjamaah itu ada istirahatnya, diantara dua, empat rakaat > > > istirahat sebentar lalu terus lagi.. > > > > > > > > makanya ini bid;ah hasanah, karena Rasul saw tak pernah > > > melakukan yg model begitu, semua riwayat tentang shalat > malam > > > Rasul saw di bulan ramadhan tak ada yg menyebutkan tarawih. > > > > > > > > joseph khaidar <paulus_hanedsabeni@> > > > wrote: > > > > Mas wandy, sekedar tanye aja mas. tulisan mas jadi nambah > > ilmu > > > sejarah ane... tapi maaf ye mas ane mo tanye karena ane > beneran > > > kage tau.. > > > > > > > > 1. kapan si sholat tarawih dilakuin ? > > > > 2. emang rsoul pernah tarawih ? emang sempet? > > > > 3, fungsinya tarawih apan si ? > > > > 4. waktu Umar tarawih kondisi islam udah gimane/ > > > ==== > > > > > > > > > > > > > > > > > > __________________________________________________ > > > Do You Yahoo!? > > > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection > around > > > http://mail.yahoo.com > > > > > > > > > > > > > > > > > --------------------------------- > > Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from > real people who know. > > >