masak gitu sih ketua MPR-nya?

wah... lha kalau gitu apa bedanya dengan
rembuk desa-ku dulu. semasa masih menganut azas
lurah abadi, "pemetunya" dari bertanam di tanah bengkok.

pak bayan cumak siap-siap thok memegangg palu (tabuh saron)
begitu pak lurah selesai bicara untuk memutuskan sesuatu,
dengan pertanyaan jawa halus; "kados pundi para sedherek
ingkang minulya,
sarujuk kaliyan usul kula punika, ngengingi pembangunan
pabrik
selep maju-mundur, punika?"( bagaimana saudara-2 yth. atas
usulan saya
tentang pendirian pabrik penggilingan gabah maju-mundur
ini?)
terus disambut oleh peserta rembuk desa yang vokal-vokal
"nggiihhh!"
"setujuuuuuu..." (pak bayan langsung cethok-cethok-cethok
memukul meja...)

sebenarnya banyak peserta yang bingung, baik bingung karena
tak tahu kalau
ada proyek desa pendirian pabrik selep, bingung karena ada
edaran harus
menyelepkan gabah ke maju-mundur yang belum berdiri, serta
ada bingung
dengan kata-kata pak lurah yang tumben pakai bahasa
krama-inggil (smile).

tetapi karena kalah suara (kencangnya bukan jumlahnya lho)
dengan kader eh
salah.. yaa semacam simpatisan gitulah milik pak lurah..
yaaa tak bisa berbuat
banyak, selain harus nrima..
kalau begini demokratis nggak ya? soalnya setelah rembug
desa jadi rame
lho.. hayoo?

mbah soeloyo
(mantan peserta rembuk deso, tapi bukankroninya pak lurah)
---------------------------------------------------

----- Original Message -----
From: $Bji(B <[EMAIL PROTECTED]>
To: Kuli Tinta <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, October 17, 1999 11:19 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] Penyidikan Kasus HMS Dihentikan


> Kesimpulan:
>
>     Demokrasi di KPU lebih baik dibanding musyawarah untuk
> mufakat.
>
>     Sore tadi, Ketua MPR memutus interupsi wakil fraksi
PKB yang
> hendak bertanya dengan menanyakan: "Sdr2, setuju kalau
sidang
> kita akhiri?" lalu koor sebagian menyahut "setujuuuu!"
dan
> dok...dok...dok... palu diketok. Padahal, dalam suasana
> demokratis Ketua sidang bisa menanyakan terlebih dahulu
kepada
> sidang apakah sidang akan diperpanjang atau tidak
sebagaimana
> lazimnya.
>
>  $Beg(B
>
> ----- Original Message -----
> From: Ahmad Dimpu <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: 17 October 1999 20:44
> Subject: Re: [Kuli Tinta] Penyidikan Kasus HMS Dihentikan
>
>
> Yup...
> Daripada demokrasi model "Suharto"...
> Seia sekata...musyawarah untuk mufakat...hehehe
> Apa apan itu ?
>
> --- $Beg(B <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Ahmad Dimpu <[EMAIL PROTECTED]>
> > Lah....
> > Justru memang harus begitu kalau berdemokrasi....
> > Nanti NGGAK RAME....!
> > =====
> >
> > Kesimpulan:
> >
> >     Demokrasi harus rame.
> >
> > Pantesan di KPU rame banget. Demokrasi!
> >
> > $Beg(B
>
>
>
>
>
____________________________________________________________
__________
> Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN
SENDIRI
> dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
> Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
> Keluar: [EMAIL PROTECTED]
>
> Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


______________________________________________________________________
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!

Kirim email ke