Mungkin saja analisis Anda benar, tetapi kurang mendukung penciptaan 
kerukunan bangsa.
Proses yang berbau rivalitas politik telah berakhir, proses mengatakan orang 
lain jelek dan diri sendiri baik sudah berlalu, kini saatnya bahu membahu 
untuk berkontribusi semaksimal yang kita mampu bagi kemajuan Indonesia.

Yap


>From: Wisnu Ali Martono <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: RE: [Kuli Tinta] Massa Megawati Ancam Lakukan Revolusi
>Date: Tue, 19 Oct 1999 08:48:15 +0700 (JAVT)
>
>On Mon, 18 Oct 1999, Yap C. Young wrote:
>
>Yang jadi masalah, pasti orang2 di sekitar mega (yang sudah mengeluarkan
>air liur membayangkan bakal dapat jabatan kalau Mega benar2 jadi presiden)
>pasti tidak akan membiarkan Mega mundur. Saya yakin dengan apa yang
>diomongkan Gus Dur tadi malam (18/10) bahwa "Mega tidak sejelek itu. Yang
>kelewatan adalah orang2 di sekitar Mega". Notabene, kebanyakan mereka ini
>adalah kutu loncat dari Golkar. Jacob Tobing, Theo Syafei, untuk menyebut
>beberapa nama. Kepremanan mereka terbukti dengan ucapan2nya akhir2 ini.
>Sementara, unsur PNI dalam PDi-P terlihat sudah tidak berdaya.
>
>Sebenarnya, tidak perlu2 amat Mega harus mengundurkan diri dari bursa
>capres hanya untuk menghindari kekerasan. Meski syah, itu mengurangi
>demokrasi. Kenapa para elit PDI-P tidak berusaha menenangkan massanya?
>Mereka, para elit itu, justru seperti orang yang menikmati tontonan
>ancaman fisik yang digelar para pengikut PDI-P. Saya sama sekali tidak
>percaya bahwa mereka tidak mampu mengendalikan massanya.
>
>Alasan itu hanya semakin menguatkan bahwa PDI-P memang partanya para
>preman. Dalam segala manifestasinya. Preman? Ya, karena mereka tidak
>menghargai proses demokrasi.
>
>Mereka sudah ikut Pemilu. Mereka mengakui kemenangan yang mereka dapat.
>Kenapa sekarang mengerahkan massa?
>
>WAM
>
> > Saya yakin kalau bebas memilih, pak Habibie-pun akan lebih enjoy kalau 
>boleh
> > meninggalkan bursa Capres ini, asalkan dengan terhormat.
> > Privelege dia kan sudah tingkat dunia, mau cari apa lagi? Tidak tersirat
> > sedikitpun ambisi pribadinya untuk mempertahankan kursi itu, dari 
>beberapa
> > ucapan spontan yang sering saya saksikan langsung (baik lewat TV maupun
> > tidak). Hal yang sama juga saya lihat pada pak Harto ketika harus 
>menduduki
> > masa jabatannya yang ketujuh. Tetapi lingkungannya yang sudah terlanjur
> > tidak bersih itulah yang mendorong dorong, yang ujung ujungnya untuk
> > kepentingan pribadi, yaitu mencari penyelamatan diri atas 'kekeliruan' 
>yang
> > mereka perbuat dimasa lalu, sehingga memanfaatkan rasa setia kawan pak
> > Habibie secara salah, dengan berusaha mendesaknya untuk tidak mundur 
>dari
> > pencalonan, agar tetap dapat dijadikan tempat berlindung. Kalau pak 
>Habibie
> > tidak disana, dan bukan dari kelompok Golkar Presidennya, nampaknya
> > pemasaran spring bed dan home theatre ke Cipinang akan laku keras.
> >
> > Bagi Mega, urusan mundur dari pencapresan itu lebih ringan, karena hanya
> > tinggal menggaris bawahi politik anti kekerasan yang sering 
>dilontarkannya.
> > Dalam konstelasi perubahan UUD seperti yang terjadi seperti ini, menjadi
> > Presiden sama sekali nggak ada keistimewaan apapun. Dan inilah yang 
>benar,
> > sehingga nggak masalah siapapun Presidennya.
> >
> > Saya kira bagi Capres yang berani mengumumkan pengunduran dirinya, 
>dengan
> > alasan menghindari kekerasan, akan jauh mendapat simpati lebih besar, 
>dari
> > pada maju terus dan menang. Apalagi kalau kalah.
> >
> > Yap
> >
> > >From: [EMAIL PROTECTED]
> > >Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> > >To: [EMAIL PROTECTED]
> > >Subject: RE: [Kuli Tinta] Massa Megawati Ancam Lakukan Revolusi
> > >Date: Mon, 18 Oct 1999 08:03:10 +0700
> > >
> > >Yap.. aku setuju dengan pendapatmu Bung Yap,
> > >seharusnya PDI-P berpikiran positif untuk segera meninggalkan 
>gelanggang
> > >perebutan kursi kepresidenan ini, tapi permasalahannya sekarang pasti
> > >orang-orang bawah yang diwakili oleh PDIP akan merasa dikhianati, dan
> > >mungkin
> > >akan bisa timbul lagi kerusuhan-kerusuhan yang lebih parah, hemat saya,
> > >seharusnya PDIP diset untuk menduduki jabatan CAWAPRES saja, agar 
>golongan
> > >bawah
> > >yang menjadi pendukung PDIP tidak merasa terlalu kecewa.
> > >
> > >- dave -
> > >------------------------------------------
> > >Pada situasi seperti ini, sangat tidak arif PDIP ikut berebut kursi
> > >Presiden. Sangat terpuji kalau PDIP mempersilahkan capres lain 
>mengambil
> > >kursi Presiden, untuk membuktikan bahwa PDIP anti kekerasan dan berdiri
> > >disemua golongan. Hari esok masih panjang dan sejarah akan mencatat apa
> > >yang
> > >sesungguhnya terjadi.
> > >Dengan perilaku seperti yang ditunjukkan petinggi PDIP saat ini, bukan
> > >simpati yang didapat, malahan antipati, karena ternyata mereka tak ada
> > >bedanya dengan binatang politik lainnya.
> > >Jabatan adalah amanah, bukan sesuatu yang pantas diperebutkan. Apalagi
> > >kalau
> > >sampai harus berdarah darah. Situasi politik telah sampai pada : Menang
> > >jadi
> > >arang kalah jadi abu. Sikap bijaknya adalah, tinggalkan gelanggang
> > >perebutan, persilahkan yang merasa paling pantas untuk mengambilnya, 
>dan
> > >menikmati segala konsekuensinya.
> > >
> > >Pengabdian pada bangsa ini, seperti sejak semula saya yakini, tidak 
>harus
> > >melalui jalur formal dan perebutan jabatan. Berbuat baik bagi 
>kemanusiaan,
> > >tidak harus mencederai nilai kemanusiaan itu sendiri.
> > >
> > >Bangunlah jiwanya, bangunlah bangsanya, untuk Indonesia Raya.
> > >
> > >Yap
> > >
> > >
> > >
> > >______________________________________________________________________
> > >Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI
> > >dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
> > >Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
> > >Keluar: [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > >Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> > ______________________________________________________
> > Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
> >
> > ______________________________________________________________________
> > Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI
> > dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
> > Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
> > Keluar: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>______________________________________________________________________
>Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI
>dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
>Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
>Keluar: [EMAIL PROTECTED]
>
>Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

______________________________________________________________________
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!










Kirim email ke