Seorang sahabat saya membeli Notebook Acer.
Travelmate 4152NLMi.
Melihat saya anteng dengan Fedora Core 4
tanpa pernah ada problem soal virus dan keamanan,
dan juga karena Notebook itu hanya akan dipakai
buat bisnis (Word Processor, e-mail, fax), beliau
memutuskan untuk membeli Notebook Acer
dengan OS Linux didalamnya.
Dipesan lewat telepon, dengan Credit Card
jadilah esoknya Notebooknya sudah di meja.
Apa lacur, Linux-nya ternyata hanya text-base.
Otomatis sahabat saya kelimpungan.
Memanggil saya untuk melihat, kenapa notebook-nya
baru dibeli langsung "rusak" (maklum, awam).
Menurut nalar saya, mestinya yang pre-installed adalah
Linux dengan GUI (apapun WM-nya). Kami mengontak
dealer-nya, jawabannya: Memang yang terinstal hanya
Linus BE alias Basic Edition yang lainnya harus diinstal
oleh user sendiri. Info di Website acer sama.
Dengan niatan mau membantu, saya instalkan FC 4.
Masalahnya langsung kelihatan: Audio, modem, LAN, dan
fasilitas Wi-fi semua tak terdeteksi. Graphic card hanya
bisa memakai SVGA standar/Vesa.
Saya katakan mungkin kita bisa atasi pelan-pelan dengan
mencari di Web. (Seperti yang saya lakukan dengan PC saya).
Tapi beliau tidak bisa menunggu lama (tanpa ada kepastian
bisa berhasil atau tidak), maunya notebook dibeli langsung
bisa dipakai.
Akhirnya diputuskan untuk mengirim balik Notebook tersebut
dan menggantinya dengan yang pre-installed Windows XP
(yang kemudian datang standar juga tanpa Word Prosesor
dll, tetapi "kelihatan sudah bisa dipakai", karena bisa klak-klik
sana sini, ada suaranya, bisa internet, dll).

Yang saya sesalkan disini adalah Linux ternyata hanya dipakai
sebagai bemper. Sebab yang dijual tidak lain adalah sebuah
PC kosong yang relatif non-fungsional (haree ginee untuk apa komputer
yang tak bisa terhubung kemana-mana?).
Dengan mencantumkan OS Linux sebagai OS yang terinstal
pihak Acer seharusnya bertanggung jawab untuk menyediakan
driver dari setiap hardware yang dipakai dalam Notebooknya.
Kalau ternyata tidak ada support sama sekali, mohon Linux
tidak dicantumkan sebagai OS pre-installed, karena lalu
menjadi kampanye negatif
yang menyempurnakan gambaran awam bahwa Linux
"tidak bisa dipakai kerja". Padahal itu justru terjadi karena
vendor yang hanya mengambil keuntungan komersial dari
"free"-nya Linux, tanpa niatan untuk sungguh-sungguh
memberikan Customer Service yang baik.


dekrit.

--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke