He..he...
  Ternyata Mustikawati coba berganti kulit lagi (kayak ular....atau emang ular 
?) menjadi Hafsah Salim. 
  
  Dapat data dari mana Pak jumlah guru Agama Islam 15 juta orang mendambakan 
menjadi pegawai negeri ?
  
  Yang saya tahu ada 1 orang Guru Komunis yg mencoba menjadi pegawai  
negeri.....yaitu anda...hua..ha..ha..kasian mau jadi guru komunis tapi  gak ada 
tempatnya..:)

Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:        Kontroversi masalah guru ini 
terlalu meng-ada2 padahal keadaan
  sebenarnya sama sekali berbeda dari apa yang di-teriak2an oleh mereka
  yang menganggap dirinya guru.
  
  Guru itu engga sama dengan Guru.  Perlu anda semua memahami siapa atau
  mana guru yang ber-teriak2 ini yang sesungguhnya tidak pantas mengaku
  guru.
  
  Berdasarkan statistik tahun 1980, jumlah pegawai negeri seluruh
  Indonesia sekitar 20 juta, dan jumlah Guru yang terdaftar dari jumlah
  ini sekitar 4 juta.  Namun yang menarik, ternyata ada guru honorer
  yang bukan pegawai negeri yang sudah 10 tahun tidak bisa diangkat jadi
  pegawai negeri.  Tahukah anda semua siapa dan kenapa hal ini
  terjadi????  Karena mereka ini semuanya adalah GURU AGAMA ISLAM yang
  jumlahnya ada 15 juta melebihi jumlah pegawai negeri diseluruh
  Indonesia.  Ke 15 juta Guru Agama Islam ini mendambakan menjadi
  pegawai negeri, oleh karena itulah mereka mengabdikan diri mengajar
  agama Islam dimanapun sekolah yang ada meskipun sekolah ybs tidak
  mampu membayarnya.  Banyak Guru Agama Islam ini bahkan menyogok
  kepala2 sekolah ybs agar nama mereka dimasukkan atau didaftarkan
  sebagai Guru Bantu dengan status honorer meskipun kenyataannya mereka
  tidak pernah digaji.  Disatu pihak kepala sekolah yang menerima uang
  sogok ini merasa mendapatkan nafkah dibawah tangan, dilain pihak guru
  Agama Islam ini bisa menaikkan status sosialnya sebagai Guru sekolah
  negeri dimata masyarakat dilingkungannya sendiri untuk mendapatkan
  order mengajarkan agama Islam secara private dari murid2nya yang
  tergolong mampu.
  
  Demikianlah, permainan ini berkembang tanpa banyak issue2 yang buruk
  bagi kepala sekolahnya maupun bagi guru agama Islam itu sendiri. 
  NAMUN HAL INI MENJADI BUMERANG BAGI PEMERINTAH RI, DIMANA KELOMPOK
  GURU2 AGAMA ISLAM HONORER INI SELALU MENDESAK AGAR DIANGKAT JADI
  PEGAWAI NEGERI MESKIPUN BELUM PERNAH PEMERINTAH RI MENJANJIKAN MEREKA
  KEMUNGKINAN INI.
  
  Silahkan anda semua membayangkannya sendiri, bagaimana mungkin
  pemerintah bisa dipaksa untuk mengangkat ke 15 juta guru agama Islam
  ini sebagai pegawai negeri, darimana duitnya, dan apa faedahnya ????
  
  Masalah guru2 matematika, biologi, dll, sama sekali tidak ada
  masalahnya.  Ternyata guru2 Agama Islam ini sewaktu diberi kesempatan
  untuk mengikuti test pegawai negeri, tidak satupun yang mampu lulus,
  padahal test-nya sangatlah mudah dimana semua guru2 matematika,
  biologi dan yang lainnya yang bukan Guru Agama Islam ternyata berhasil
  lulus dengan mudah.
  
  Jelas saja kalo ada 16 juta peserta test pegawai negeri dimana cuma 1
  juta yang lulus, ternyata yang 15 juta yang tidak lulus itu adalah
  Guru Agama Islam, sedangkan yang lulus 1 juta itu adalah calon pegawai
  negeri dan termasuk guru2 matematika, biologi, dll yang bukan guru
  agama Islam.
  
  Guru2 Agama Islam ini rame2 demo lagi menuduh pemerintah melakukan
  kecurangan karena jatah mereka katanya mau diperjual belikan.  Jelas
  tuduhan itu hanyalah prejudice dari kebiasaan mereka membeli kedudukan
  guru Honorer selama ini dengan menyogok kepala2 sekolah ditempat
  mereka bekerja.
  
  Demikianlah, mereka berteriak2 mengatas namakan diri mereka sebagai
  kelompok Guru yang bukan Guru yang sebenarnya.  Seperti anda ketahui,
  sewaktu lulus SMA, mereka ber-cita2 muluk untuk memiliki gelar
  sarjana, namun otak tak memenuhi syarat, sehingga tidak ada satupun
  perguruan tinggi bisa menerima mereka.  Demi mengejar gelar sarjana,
  maka jurusan apapun tak jadi masalah.....Gelar Sarjana Agama Islam
  inilah yang paling mungkin untuk diraihnya demi status sosial
  menyunting gadis pujaan.  Gelar boleh sama2 Doktorandus, namun jelas
  beda antara Doktorandus ekonomi dan Doktorandus IAIN jurusan dakwah. 
  Keduanya berpotensi menjadi guru, yang satu jadi guru ekonomi dengan
  status pegawai negeri, sedangkan yang lainnya juga jadi guru bantu
  yang statusnya honorer hasil menyogok kepala sekolah.
  
  Inilah dilema negara RI yang tak pernah diungkapkan yang merupakan
  tragedi kehancuran dunia pendidikan bangsa kita.
  
  Ny. Muslim binti Muskitawati.
  
  
  
  
  
  
  
          

    Quotes : 
  "Religion is a set of social and political institutions and  spirituality is 
a private pursuit which may or may not take place in a  church setting."
   - D. Patrick Miller -
  
  
    

                    
    
---------------------------------
  Yahoo! Groups Links
    
   To visit your group on the web, go to:
http://asia.groups.yahoo.com/group/mayapadaprana/
   
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
   
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.  
  
          

                
---------------------------------
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

[Non-text portions of this message have been removed]



Quotes : 
"Religion is a set of social and political institutions and spirituality is a 
private pursuit which may or may not take place in a church setting."
 - D. Patrick Miller -


 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://asia.groups.yahoo.com/group/mayapadaprana/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://asia.docs.yahoo.com/info/terms
 


Kirim email ke