Hukum Bersahabat Dengan Orang Kafir, Ucapan Bila Mendengar Kematian Seorang
Kafir dan Tetangga Yang Kafir Meninggal



*A. Hukum Bersahabat Dengan Orang Kafir*



Tanya:

Kepada Syaikh yang saya hormati. Pertanyaan saya adalah: kalau dimisalkan
boleh kaum muslimin bersahabat dengan orang-orang non muslim. Karena
masalahnya saya tinggal di negeri yang tidak banyak kaum musliminnya.
Sementara teman-teman saya dari kalangan non muslimin baik-baik. Hanya saja
mereka banyak melakukan kemusyrikan. Kalau saya memutus hubungan
persahabatan dengan mereka, bagaimana mereka akan dapat mengenal kebenaran
dan memeluk ajaran Islam? Namun di sisi lain, kalau mereka tetap saja tidak
memperhatikan hidayah Islam, apakah hubungan persahabatan kami boleh tetap
berlangsung?

Jawab:

Al-Hamdulillah. Allah melarang kaum mukminin untuk menjadikan orang-orang
Yahudi dan orang-orang kafir lainnya sebagai wali, baik dalam arti orang
yang dicintai, dijadikan saudara, penolong, atau dijadikan sebagai sahabat
karib, kalau mereka orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin. Allah
berfirman, yang artinya:

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka.Mereka itulah orang-orang yang
Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang
datang daripada-Nya.Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam jannah yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.Mereka
itulah golongan Allah.Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah
golongan yang beruntung."(QS.Al-Mujadilah : 22)

Juga firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,
dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai
kamu, mereka berkata:"Kami beriman"; dan apabila mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu.
Katakanlah (kepada mereka):"Matilah kamu karena kemarahanmu itu".
Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh
kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana,
mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu
daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (QS.Ali
Imran 118-120)

Banyak lagi nash yang senada dengan itu dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul.
Namun Allah tidak melarang membalas kebaikan orang-orang kafir yang tidak
memerangi kaum muslimin, atau saling membantu dalam hal-hal yang mubah,
seperti berjual beli, saling memberi hadiah dan sejenisnya. Allah berfirman:

"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku
adil." (Al-Mumtahanah : 8)

Wabillahit Taufik.

Sumber: www.salafy.or.id

* *

*B. Ucapan Bila Mendengar Kematian Seorang Kafir**

*

Tanya:


ِBila seorang lelaki atau wanita kafir yang mati, apakah dibolehkan kita
mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (Sesungguhnya kita adalah
milik Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kita
dikembalikan )?

Jawab:


Fadhilatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu menjawab:

“Bila seorang kafir meninggal dunia tidak mengapa kita mengucapkan kalimat
istirja’ tersebut, walaupun dia bukan dari kalangan karib kerabat anda.
Karena memang semua manusia hanya kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
dan semua manusia adalah milik Allah Subhanahu wa Ta'ala. Akan tetapi kita
tidak boleh mendoakan kebaikan untuknya bila ia mati dalam keadaan kafir.

Bila orang kafir yang meninggal itu dari kalangan kerabat anda, tidaklah
menjadi masalah orang mendoakan anda dengan mengatakan: “Semoga Allah
memberikan pahala yang besar untukmu dengan kematiannya dan memberikan
hiburan/pelipur lara untukmu sebagai pengganti kematiannya.”

Memang hidupnya si kafir terkadang tidak memberi maslahat bagi anda. Namun
adakalanya pula bermaslahat bagi anda di mana ia berbuat baik dan memberi
manfaat kepada anda. Dengan demikian, tidak menjadi masalah anda didoakan
seperti itu. Akan tetapi terhadap si kafir sendiri tidak boleh didoakan
kebaikan, tidak boleh dimintakan ampun, dan tidak boleh bersedekah atas
namanya, bila ia mati dalam keadaan kafir.”

(Fatawa Nurun ‘ala Darb, hal. 374-375)

 Sumber: www.asysyariah.com



*C. Tetangga Yang Kafir** (Meninggal)*



Tanya:



Apa saja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan terhadap tetangga kafir
yang meninggal dunia menurut syar'i?



Jawab:



Bila ada tetangga kita yang kafir meninggal dunia, maka tidak ada kewajiban
kita sedikitpun terhadapnya. Diharamkan seorang muslim untuk memandikannya,
mengkafaninya, mengikuti jenazahnya, dan juga menguburkannya, karena
sesungguhnya perkara-perkara itu bila dilakukan terhadap mereka (jenazah
orang-orang kafir) adalah bentuk keikutsertaan kita melepas kepergiannya,
dan tentu saja hal ini merupakan sikap memuliakan si mayit, sementara
orang-orang kafir bukanlah ahlinya untuk mendapatkan kemuliaan /
penghormatan, justru mereka seharusnya dihinakan (Lihat firman Allah pada
QS Al-Fath: 29).



“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam
Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di
atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar”. (QS Al-Fath: 29)

 Adapun dalil yang menunjukkan keharaman melakukan hal yang disebutkan di
atas, firman Allah, "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan
(jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan jangan kamu berdiri
(mendo'akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan
RosulNya, dan mereka mati dalam keadaan fasik." (QS At-Taubah: 84).



Berkata Ibnu Katsir, "Meskipun sebab turun ayat ini pada Abdullah bin Ubay
bin Salul gembong para munafikin, akan tetapi hukumnya berlaku umum..."
(Tafsir Al-Qur`anul Azhim: 2/399).



Berkata Ibnu 'Utsaimin, "Jika dilarang untuk mensholatkan jenazahnya
orang-orang kafir, yang padahal mensholatkan adalah hal yang paling agung
dan bermanfaat bagi si mayit, maka tentulah hal-hal selainnya (seperti
memandikan, mengkafani, mengikuti jenazahnya, dan lain-lain [pent.]) lebih
utama dalam hal pelarangannya." (Syarhul Mumthi': 5/344). Wal 'ilmu
'indallah.



Sumber: Bulletin Al Wala’ Wal Bara’

-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs  http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com

Kirim email ke