Dalam agama itu tidak ada menurut saya yang ada menurut Allah subhanahu 
wata'ala atau menurut RasulNYA
Para ulama pun berbicara tidak lepas dari "Allah berfirman atau Rasulullah 
berkata"
  ----- Original Message ----- 
  From: amri saragih 
  To: mediamusliminfo@googlegroups.com 
  Sent: Friday, May 04, 2012 7:23 PM
  Subject: Bls: [mediamusliminfo] Hukum Mempelajari Injil


  menurut saya Tidak ada masalah tuh. 


------------------------------------------------------------------------------
  Dari: Dedy Iskandar <dysa...@yahoo.co.id>
  Kepada: "mediamusliminfo@googlegroups.com" <mediamusliminfo@googlegroups.com> 
  Dikirim: Kamis, 3 Mei 2012 10:41
  Judul: [mediamusliminfo] Hukum Mempelajari Injil



  Hukum Mempelajari Injil


  Tanya : Bolehkah bagi seorang muslim untuk menekuni (mempelajari) Injil agar 
dia bisa mengetahui firman Allah kepada hamba dan Rasulya ‘Isa ‘alaihis sholatu 
wassalam ? 


  Jawab : “Tidak boleh menekuni (mempelajari) sesuatupun dari kitab-kitab yang 
mendahului Al-Qur`an, berupa Injil atau Taurat atau selain keduanya dengan dua 
sebab : 


  Sebab pertama : Sesungguhnya semua yang bermanfaat di dalamnya (kitab-kitab 
tersebut) Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskannya dalam Al-Qur`anul 
Karim. 


  Sebab kedua : Sesungguhnya di dalam Al-Qur`an telah terdapat perkara yang 
mencukupi dari semua kitab-kitab ini, berdasarkan firmanNya Ta’ala : 


  “Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan 
kitab yang telah diturunkan sebelumnya”. (QS. Ali ‘Imran : 3) 


  Dan firmanNya Ta’ala : 


  “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, 
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) 
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara 
mereka menurut apa yang Allah turunkan”. (QS. Al-Ma`idah : 48) 


  Karena sesungguhnya semua yang ada dalam kitab-kitab terdahulu berupa 
kebaikan pasti ada dalam Al-Qur`an. 


  Adapun perkataan penanya bahwa dia ingin untuk mengetahui firman Allah kepada 
hamba dan RasulNya ‘ Isa, maka yang bermanfaat bagi kita darinya telah 
dikisahkan oleh Allah dalam Al-Qur`an sehingga tidak perlu lagi untuk mencari 
selainnya. Lagipula Injil yang ada sekarang telah berubah, dan dalil akan hal 
itu adalah bahwa dia (sekarang) ada 4 Injil (matius, markus, lukas, yohanes) 
yang satu dengan yang lainnya saling menyelisihi, bukan 1 Injil sehingga tidak 
dapat dijadikan sandaran. 


  Adapun seorang penuntut ilmu yang memiliki ilmu yang dengannya dia bisa 
mengetahui yang benar dari kebatilan, maka tidak ada larangan (baginya) untuk 
mengetahuinya (Injil) untuk membantah apa yang terdapat di dalamnya berupa 
kebatilan dan untuk menegakkan hujjah atas para penganutnya”. 


  (Majmu’ Fatawa, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah jilid 1) 


  Wallahu a’lam bish-shawab.


  Sumber: http://almakassari.com/?p=131


  Keterangan tambahan:


  “Sesungguhnya ada segolongan di antara mereka yang memutar-mutar lidahnya 
membaca Al Kitab, supaya kamu mengira yang dibacanya itu sebagian dari Al 
Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: ‘Ini (yang dibaca 
itu datang) dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata 
dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.” (Ali ‘Imran: 78)


  Penjelasan Mufradat Ayat


  “Di antara mereka”, yaitu kaum Yahudi yang ada di sekitar kota Madinah. 
Sebab, kata ganti “mereka” di sini kembali ke firman Allah 'Azza wa Jalla 
sebelumnya yang menjelaskan tentang keadaan mereka. (Tafsir Ath-Thabari, 3/323)


  “Memutar-mutar lidahnya”, yaitu mereka men-tahrif (mengubahnya), sebagaimana 
dinukil dari Mujahid, Asy-Sya’bi, Al-Hasan, Qatadah, dan Rabi’ bin Anas. 
Demikian pula yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas bahwa mereka 
mengubah dan menghilangkannya, dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah 
'Azza wa Jalla mampu menghilangkan lafadz kitab dari kitab-kitab Allah. Namun 
mereka mengubah dan mentakwilnya bukan di atas penakwilan sebenarnya.” (Tafsir 
Ibnu Katsir, 1/377, lihat pula Tafsir Ath-Thabari, 3/324)


  Qatadah rahimahullahu berkata:
  “Mereka adalah Yahudi, musuh Allah 'Azza wa Jalla. Mereka mengubah kitab 
Allah 'Azza wa Jalla, membuat bid’ah di dalamnya, kemudian mengira bahwa itu 
dari sisi Allah 'Azza wa Jalla.” (Tafsir Ath-Thabari, 3/324)


  Adapun dalam qira`ah (bacaan) Abu Ja’far dan Syaibah dibaca dengan 
“yulawwuun”, yang menunjukkan makna lebih sering dalam mengerjakan hal 
tersebut. (Tafsir Al-Qurthubi, 4/121)


  Penjelasan Makna Ayat


  Al-’Allamah Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata menjelaskan ayat ini:


  “Allah 'Azza wa Jalla mengabarkan bahwa di antara ahli kitab ada yang 
mempermainkan lisannya dengan Al-Kitab, yaitu memalingkan dan mengubah dari 
maksud sebenarnya. Dan ini mencakup mengubah lafadz dan maknanya. Padahal 
tujuan dari adanya Al-Kitab adalah untuk memelihara lafadznya dan tidak 
mengubahnya, serta memahami maksud dari ayat tersebut dan memahamkannya. Mereka 
justru bertolak belakang dengan hal ini. Mereka memahamkan selain apa yang 
diinginkan dari Al-Kitab, baik dengan sindiran maupun terang-terangan. Adapun 
secara sindiran terdapat pada firman-Nya 


  “agar kalian menyangkanya dari Al-Kitab” yaitu mereka memutar-mutar lisannya 
dan memberikan kesan kepadamu bahwa itulah maksud dari kitab Allah 'Azza wa 
Jalla. Padahal bukan itu yang dimaksud. Adapun yang secara terang-terangan, 
terdapat pada firman-Nya:


  “Dan mereka mengatakan bahwa itu dari sisi Allah, padahal bukan dari sisi 
Allah. Mereka mengada-ada atas nama Allah dengan kedustaan dalam keadaan mereka 
mengetahui.”


  Dan ini lebih besar dosanya daripada orang yang mengada-ada atas nama Allah 
'Azza wa Jalla tanpa ilmu. Mereka ini berdusta atas nama Allah 'Azza wa Jalla, 
kemudian menggabungkan antara menghilangkan makna yang haq dan menetapkan makna 
yang batil, dan mendudukkan lafadz yang menunjukkan kebenaran untuk dibawa 
kepada makna yang batil, dalam keadaan mereka mengetahui.” (Taisir Al-Karim 
Ar-Rahman, hal. 136)


  Ibnu Katsir rahimahullahu berkata:
  “Allah mengabarkan tentang Yahudi –laknat Allah atas mereka– bahwa di antara 
mereka ada suatu kelompok yang mengubah-ubah kalimat dari tempatnya dan 
mengganti firman Allah serta menghilangkannya dari maksud sebenarnya untuk 
memberi kesan kepada orang-orang jahil bahwa itu terdapat dalam kitab Allah. 
Mereka menisbahkannya kepada Allah. Mereka berdusta dalam keadaan mereka 
mengetahui dari diri mereka sendiri bahwa mereka berdusta dan mengada-adakan 
semua itu. Oleh karenanya Allah mengatakan: “dan mereka berdusta atas nama 
Allah dalam keadaan mereka mengetahui.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/377)


  Ath-Thabari rahimahullahu berkata:
  “Allah jalla tsana`uhu memaksudkan bahwa di antara ahli kitab, yaitu kaum 
Yahudi dari Bani Israil yang ada di sekitar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam di masanya, mempermainkan lisan mereka dengan Al-Kitab agar kalian 
menyangkanya dari kitab Allah dan yang diturunkan-Nya. Padahal apa yang lisan 
mereka permainkan adalah kitab Allah yang telah mereka ubah dan ada-adakan. Dan 
mereka kesankan bahwa apa yang telah mereka permainkan dengan lisan mereka 
dengan mengubah, berdusta, dan berbuat kebatilan, lalu mereka masukkan dalam 
kitab Allah, bahwa itu berasal dari sisi Allah. Padahal itu bukan dari apa yang 
diturunkan Allah kepada salah seorang dari nabinya. Namun hal tersebut 
merupakan sesuatu yang mereka ada-adakan dari diri mereka sendiri, dusta atas 
nama Allah. Mereka sengaja berdusta atas nama Allah, dan bersaksi atasnya 
dengan kebatilan dan menyertakan sesuatu yang tidak termasuk kitab Allah ke 
dalamnya, hanya karena mengharapkan kekuasaan dan kehidupan dunia yang rendah 
nilainya.” (Tafsir Ath-Thabari, dengan sedikit diringkas, 3/323-324)


  Kitab Taurat dan Injil yang Telah Berubah


  Allah 'Azza wa Jalla berfirman:


  “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan 
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: ‘Ini dari Allah’, (dengan maksud) 
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan 
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan 
kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 
79)


  “Hai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera 
(memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan 
dengan mulut mereka: ‘Kami telah beriman’, padahal hati mereka belum beriman; 
dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka 
mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan 
orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah 
perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: ‘Jika 
diberikan ini (yang sudah diubah-ubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, 
dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.’ Barangsiapa yang Allah 
menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak 
sesuatu pun (yang datang) dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah 
tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di 
akhirat mereka mendapat siksaan yang besar.” (Al-Maidah: 41)


  Ayat-ayat Allah 'Azza wa Jalla yang mulia ini menjelaskan kepada kita, apa 
yang telah diperbuat Ahli Kitab terhadap kitab-kitab mereka berupa perubahan, 
penambahan, dan membawa makna-makna yang terdapat dalam kitab Allah tersebut 
kepada yang bukan pemahaman sebenarnya. Mereka melakukannya untuk menyesatkan 
manusia dari jalan Allah dan untuk mendapatkan sebagian kehidupan dunia yang 
hina. Mereka melakukannya dalam keadaan mengetahui kebenaran tersebut, namun 
menyembunyikan dan menampakkan sebaliknya di hadapan manusia. Allah 'Azza wa 
Jalla berfirman:


  “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan 
Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan 
sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal 
mereka mengetahui.” (Al-Baqarah: 146)


  Hadits Yang Terkait Yahudi Menutupi Kebenaran


  Demikian pula yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin 
‘Umar bahwa beberapa orang Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam dengan membawa seorang lelaki dari mereka dan seorang wanita yang 
keduanya telah berbuat zina. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian lakukan terhadap orang yang berzina di 
antara kalian?” Mereka menjawab: “Kami melumuri wajahnya dengan arang[a] dan 
memukulnya.” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: “Apakah kalian 
tidak menemukan hukum rajam dalam Taurat?” Mereka menjawab: “Kami tidak 
mendapati sedikitpun (tentang rajam).” Abdullah bin Sallam berkata kepada 
mereka: “Kalian telah berdusta, datangkanlah Taurat jika kalian jujur.” Salah 
seorang guru mereka yang mengajari mereka meletakkan telapak tangannya di atas 
ayat rajam (dengan maksud menutupinya, red.). Lalu diapun mulai membaca ayat 
yang sebelum dan sesudahnya, dan tidak membaca ayat rajam. (Abdullah bin 
Sallam) melepaskan tangannya dari ayat rajam dan bertanya: “(Ayat) apa ini?” 
Tatkala mereka melihat itu merekapun menjawab: “Itu ayat rajam.” Maka 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar keduanya 
dirajam[b]. Maka keduanya pun dirajam di dekat tempat jenazah yang ada di dekat 
masjid. Ibnu ‘Umar berkata: “Aku melihat (yang dirajam tersebut) berusaha 
menghindar, melindungi dirinya dari bebatuan (yang dilemparkan kepadanya hingga 
ia tewas).” (HR. Al-Bukhari, 8/4556 dan Muslim no. 1699)
  [a] Ada pula yang menafsirkannya: Kami menyiramnya dengan air panas. Dalam 
riwayat lain: Kami mempermalukan mereka dan mereka dicambuk.
  [b] Dalam riwayat lain bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
berkata: “Sesungguhnya aku menghukuminya berdasarkan apa yang terdapat dalam 
Taurat.”


  Seluruh perkara ini dibenarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu 
'alaihi wa sallam dalam banyak haditsnya. Oleh karenanya, setelah diutusnya 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul penghabisan, 
maka beliau diutus untuk seluruh umat manusia. Sehingga tidak diperkenankan 
lagi bagi seorangpun dari kalangan umat ini untuk menjadikan petunjuk kecuali 
apa yang telah dibawa Muhammad bin Abdullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. 
Sebagaimana diriwayatkan Al-Imam Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 
'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


  “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah mendengar 
tentangku seorangpun dari umat ini, apakah dia seorang Yahudi ataukah Nasrani, 
lalu dia mati dan tidak mengimani apa yang dengannya aku telah diutus, 
melainkan dia tergolong penduduk neraka.” (HR. Muslim dan Ahmad). 


  Sumber: www.asysyariah.com (ringkasan “Kelancangan Ahlul Kitab terhadap Kitab 
Suci-Nya”)


  ((Sebagai catatan tambahan, cerita-cerita yang tidak pantas kepada para Nabi 
dalam perjanjian lama(old testament) seperti kisah: Nabi Nuh, Nabi 
Ibrahim(Abraham), Nabi Sulaiman(Salomo), Nabi Luth(Lot), Nabi Daud, Nabi Harun, 
na’udzu billahi mindzalik))



  -- 
  Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
  
------------------------------------------------------------------------------------------------------
  Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
  
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
   
  Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
  Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com




  -- 
  Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
  
------------------------------------------------------------------------------------------------------
  Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
  
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
   
  Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
  Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com

-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs  http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com

Kirim email ke