*Asumsi Batil tentang Para Nabi*


Suatu hari, seorang teman beragama Kristen menyodorkan kepada kami sebuah
buku berisi kisah-kisah para nabi menurut versi Kristen. Kami amat kaget
karena Nabi Ibrahim, Yaqub, Ishaq dan Isa, disebutkan dalam buku itu bahwa
mereka semua beragama Kristen. Benarkah Asumsi ini?! Jawabnya, jelas batil!!



Para nabi dan rasul tersebut tidaklah mengikuti agama Kristen dan mereka
bukan nabi-nabi bagi agama Kristen. Sebab, mereka tidaklah mengajarkan
agama Kristen yang mengajak kepada paganisme berupa penyembahan makhluk
bernama Yesus!!



Agama para nabi itu adalah Islam!!! Allah -Azza wa Jalla- menjelaskan hal
itu dalam firman-Nya,



“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian
pula Ya’qub (berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu. Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam”. Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut,
ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan
nenek moyangmu: Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan
kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-Baqoroh : 132-133)

Perhatikan ucapan Ibrahim dan Ya’qub (Israel), “Hai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu. Maka janganlah kamu mati
kecuali dalam memeluk agama Islam“.



Sebuah pertanyaan, “Siapakah diantara  anak cucu Ibrahim dan Ya’qub yang
diwasiati agar jangan mati, kecuali dalam keadaan beragama Islam?”



Jawabnya, Nabi Isa termasuk diantara anak cucu Ibrahim dan Ya’qub yang
diajak dan diingatkan agar ber-Islam dan mati di atasnya.



Nabi Ibrahim, Ya’qub serta anak cucunya semua berada di atas Islam!! Bukan
berada di atas agama Yahudi dan Nashrani-Kristen.



Allah -Azza wa Jalla- berfirman,



“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi
dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah), dan
sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi Ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman
(kepada Muhammad). Dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang
beriman”. (QS. Ali Imraan : 67-68)



Allah -Azza wa Jalla- berfirman,



“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan asbath (anak cucunya), adalah penganut
agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kalian lebih mengetahui
ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang
menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali
tiada lengah dari apa yang kalian kerjakan”. (QS. Al-Baqoroh : 140)



Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan
Injil bahwa Nabi Ibrahim dan anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau
Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad -Shallallahu alaihi wa
sallam- sebagai rasul yang akan membenarkan risalah sebelumnya dan
menghapus semua syariat yang ada!!



Seorang ulama tabi’in, Al-Imam Al-Hasan Al-Bashriy -rahimahullah- berkata
saat menafsirkan ayat ini,



”Syahadah (persaksian) Allah yang mereka sembunyikan adalah bahwasanya
mereka dulu telah membaca dalam Kitab-kitab Allah yang datang (turun)
kepada mereka, “Sesungguhnya agama (yang ada di sisi Allah) adalah Islam,
dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah serta bahwasanya Nabi Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan asbath (anak keturunan Ya’qub) berlepas diri
dari agama Yahudi dan Nashrani (Kristen)”. Mereka (Ahlul Kitab) pun
mempersaksikan hal itu dan mengakui hal itu kepada Allah atas diri mereka.
Tapi mereka menyembunyikan persaksian Allah tersebut atas hal tadi di sisi
mereka!! Itulah yang mereka sembunyikan diantara persaksian Allah”. [Lihat
Tafsir Ath-Thobariy (2134) dan Tafsir Ibnu Katsir (1/451)]



Para pemuka agama Kristen –seperti, Paulus- tahu bahwa agama Ibrahim,
Ishaq, Ya’qub, Musa, Isa dan asbath (anak cucu Ya’qub) adalah
manusia-manusia yang beragama Islam!!



Tapi kebencian terhadap agama Nabi Isa (yaitu, Islam) membuat Paulus
beserta pengikutnya dan kerajaan Konstantinopel berusaha keras untuk
mengubur Islam. Pasalnya, Paulus itu beragama Yahudi yang jelas-jelas
mengajak kepada kesyirikan (menduakan Allah). Apalagi kerajaan
Konstantinopel waktu itu juga berlatar belakang agama penyembah berhala
(paganis).



Walaupun keduanya sudah masuk dalam agama Nabi Isa –menurut mereka-, hanya
saja kebiasaan syirik Paulus dan Raja Konstantinopel belum bisa ia
tinggalkan. Akhirnya, mereka berdua membuat format agama baru yang
mempertuhankan Nabi Isa!! Na’udzu billahi min dzalika!!!



Padahal mereka tahu dengan jelas dan pasti bahwa Nabi Isa tak pernah
mengangkat dirinya sebagai tuhan!!! Mereka telah memutarbalikkan fakta dan
realita dengan silat lidah mereka yang lihai sampai banyak diantara manusia
menjadi domba-domba yang disesatkan oleh Paulus dan para pengekornya.



Mereka inilah yang disinggung oleh Allah dalam firman-Nya,



“Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya
membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari
Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang
dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah.
Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. Tidak wajar
bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan
kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kalian menjadi
penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah”. Akan tetapi hendaknya (ia
berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (sempurna ilmu dan
taqwanya), karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu
tetap mempelajarinya.  Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan
malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat
kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?”. (QS. Ali Imraan :
78-80)



Kita katakan kepada Paulus dan pengekornya, “Apakah mungkin Nabi Isa
mengajarkan manusia untuk mempertuhankan diri beliau??!” Jawabnya, tidak
mungkin beliau melakukan hal itu, sebab itu adalah kekafiran yang menyalahi
ajaran Islam yang beliau bawa.



Para pembaca yang budiman, semoga penjelasan ini menyadarkan kita tentang
kebatilan asumsi di atas bahwa agama para nabi tersebut adalah agama Yahudi
dan Kristen, bahkan mereka semua di atas agama Islam. Ketahuilah agama
Islam bukanlah agama baru, bahkan ia adalah agama samawi yang pertama di
bumi, hanya syariat (metodenya) yang berbeda-beda, antara satu nabi dengan
nabi yang lain!!



Sumber: http://pesantren-alihsan.org/asumsi-batil-tentang-para-nabi.html

-- 
-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan lain-lainnya 
ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com
--- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
"MediaMuslimINFO Group" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email 
to mediamusliminfo+unsubscr...@googlegroups.com.
For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke