Dear nakita-ers, Semoga membantu Salam, Uttiek PAP'S smear
adalah tes yang dilakukan dengan mengambil sedikit sel dari lendir
mulut rahim. Lendir diambil dengan alat berupa sendok kayu kecil
(spatula) dan sikat khusus yang amat halus. Kemudian, lendir itu
dioleskan dan direkatkan pada sejenis kaca objek untuk selanjutnya
diperiksa di bawah mikroskop oleh patolog di laboratorium.
Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada di leher rahim
atau untuk menilai kondisi sel-sel leher rahim. Perlu diketahui,
keadaan sel-sel rahim selalu berubah sesuai siklus. Selain itu,
pemeriksaan ini secara tidak langsung juga berguna untuk mengetahui
fungsi hormonal. Hormon estrogen dan progesteron diketahui dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan pada sel-sel selaput lendir vagina.
Pap's smear yang
mulai diperkenalkan sekitar tahun 1940-an mampu mendeteksi lebih dari
90 persen kanker leher rahim tahap awal yang masih bisa disembuhkan.
Kanker ini tumbuh secara perlahan, kadang butuh waktu 10 sampai 20
tahun.
Mulanya terjadi perubahan
sel-sel di permukaan leher rahim. Para dokter menyebut sel-sel abnormal
ini prakanker. Sel-sel tersebut lama kelamaan berubah menjadi kanker.
Kadang sebagian ketidaknormalan ini lenyap begitu saja, tetapi banyak
juga yang berkembang terus. Umumnya, keadaan prakanker tidak
menimbulkan gejala apa pun termasuk rasa sakit.
SIAPA SAJA YANG HARUS MELAKUKAN?
* Semua wanita yang telah melakukan
hubungan seksual wajib melakukan Pap's smear. Termasuk, remaja
sekalipun.
* Sedikitnya lakukan Pap's smear 2 tahun
setelah melakukan hubungan seks yang pertama. Sedikitnya diperlukan
waktu 2 tahun dari awal timbulnya pencetus hingga terjadi kelainan.
* Lakukan Pap's smear berikutnya 1
sampai 3 tahun kemudian. Umumnya disarankan untuk melakukan Pap's smear
setahun sekali atau tergantung pada catatan kesehatan yang dimiliki.
Alangkah baiknya, lakukan konsultasi dengan dokter kandungan/bidan Anda
sebelum melakukan tes.
* Pap's smear aman dilakukan pada saat
hamil.
* Wanita yang rahimnya telah diangkat
dan pengangkatan itu bukan karena kanker, tidak perlu melakukan Pap's
smear.
* Untuk wanita yang telah berusia 65
tahun atau lebih dan sudah pernah melakukan Pap's smear dengan hasil
normal selama 3 kali berturut-turut, tak perlu melakukan tes lagi. Bila
belum pernah tes, lakukan secara rutin selama 3 tahun berturut-turut.
Bila sampai tes ketiga hasilnya normal, tidak perlu dilakukan Pap's
smear lagi atau frekuensi tesnya dikurangi.
* Wanita yang berisiko tinggi perlu
lebih sering menjalani tes ini. Dikatakan berisiko bila:
1. Telah melakukan kegiatan seksual sejak
remaja dan suka berganti-ganti pasangan.
2. Saat ini suka berganti-ganti pasangan
seksual.
3. Menderita penyakit akibat hubungan seksual,
termasuk kutil pada alat kelamin.
4. Hasil Pap's smear menunjukkan ada sesuatu
yang tidak normal atau gejala kanker.
5. Anda seorang perokok.
WAKTU YANG TEPAT UNTUK TES
* Lakukan pada hari ke-9 atau ke-10
terhitung sejak hari pertama menstruasi.
* Jangan lakukan hubungan intim 2 x 24
jam sebelum melakukan tes.
* Jangan cuci wilayah vagina dengan sabun atau
cairan antiseptik karena dikhawatirkan dapat mempengaruhi
KEAKURATAN PAP'S SMEAR
ADA
kemungkinan sel-sel abnormal di dinding
leher rahim tidak terdeteksi, sehingga hasilnya "negatif/palsu". Itu
sebabnya perlu dilakukan Pap's smear secara teratur. Ketidakakuratan
itu bisa terjadi karena:
1. Sel-sel
abnormal terhapus oleh gerakan hubungan seksual atau Anda membasuhnya
sebelum pemeriksaan.
2. Dokter tidak cermat
saat mengambil contoh sel dari leher rahim, sehingga ada sel-sel
abnormal yang terlewatkan. Atau, dokter tidak mengoleskan contoh
sebagaimana mestinya atau tidak menempatkan sel-sel itu sesegera
mungkin dengan cara yang benar.
PAP NET
BILA ingin
mendapatkan hasil yang lebih akurat, cobalah Pap net. Pap's smear dan
Pap net sama saja, hanya pemeriksaannya yang berbeda. Pap net adalah
pemeriksaan sel leher rahim dengan bantuan komputer canggih.
Kelebihannya, alat ini dapat mengidentifikasi sel-sel abnormal atau
sel-sel prakanker walaupun jumlahnya masih sedikit sekali. Bahkan jika
jumlah selnya hanya 5 pun keberadaannya sudah bisa terdeteksi. Umumnya,
pembesaran komputer yang digunakan mencapai 50, 200 dan 400 kali.
Saat ini, hanya 4 negara
di dunia yang sudah memiliki peralatan Pap net, yakni Amerika,
Hongkong, Belanda serta Australia. Umumnya, pemeriksaan Pap net di
Indonesia dilakukan dengan mengirimkan contoh sel ke negara-negara
tersebut. Namun, jangan khawatir hasilnya tidak akurat karena lendir
dari leher rahim atau serviks akan dikemas sedemikian rupa sehingga
tidak mengalami perubahan apa pun. Hanya saja, sebagai konsekuensinya
biaya yang dikenakan pun menjadi lebih mahal dibanding Pap's smear. |