----- Forwarded Message ----
From: KotaSantri.com <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, July 6, 2007 6:47:22 PM
Subject: [KotaSantri.com] Keuntungan Menjadi Juru Dakwah

Publikasi : 05-07-2007 @ 07:07

Keuntungan Menjadi Juru Dakwah 
Penulis : Ust. H. Taufik Ismail

KotaSantri.com : Dakwah sebagaimana kita ketahui adalah mengajak manusia kepada 
Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik, sehingga mad'u (orang yang diseru) 
meninggalkan taghut dan beriman hanya kepada Allah yang Mahaesa. Mereka keluar 
dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

Dakwah merupakan poros paling besar dalam agama dan merupakan tugas para nabi 
dan orang-orang pilihanNya. Andaikan tugas ini ditiadakan, maka akan muncul 
kerusakan di mana-mana, dan dunia akan menuju kebinasaan. Dalam Al-Qur'an surat 
Ali Imran ayat 104, terkandung penjelasan bahwa berdakwah merupakan fardhu 
kifayah. Jika telah ada sebagian dari umat Islam yang melaksanakan tugas 
tersebut, maka yang lain terbebas dari kewajiban itu. Namun, meskipun itu 
fardhu kifayah, jangan sampai kita tidak mengambil peran itu. Sebab, 
orang-orang yang mengambil peran itu adalah orang-orang pilihan; sebagai 
penerus para nabi dan rasul.

Pentingnya berdakwah bagi kemaslahatan masyarakat telah digambarkan oleh 
Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya. Dari Nu'man bin Basyir RA, dia berkata " 
Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-orang yang 
menggunakan hukum-hukum Allah, berada dalam hukum-hukum itu dan hanya mencari 
muka karenanya, seperti segolongan umat yang naik perahu. Sebagian golongan 
dari mereka ada yang menetap di bawah, yang kasar dan paling jelek, sebagian 
yang lain menetap di atas. Jika orang-orang yang di bawah hendak mengambil air, 
mereka harus melewati orang-orang yang berada di bagian atas dan mengganggu. 
Mereka berkata, "Andaikan saja kita membuat lubang di tempat bagian kita ini 
agar kita tidak mengganggu orang yang di atas kita." Jika urusan mereka itu 
dibiarkan, tentu mereka semua akan binasa. Namun jika mereka dihalangi, tentu 
mereka semua akan selamat." (HR. Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, dan Baihaqi).

Rasulullah berpesan agar kita mengemban tugas berat ini, karena dakwah memiliki 
keistimewaan. Yaitu pertama, dakwah merupakan tugas pokok para rasul. Para 
rasul berjuang meluruskan jalan manusia yang sudah tidak sesuai fitrahnya, 
meluruskan akidahnya, serta mengajak melakukan perbuatan baik dan meninggalkan 
semua perbuatan buruk. Karena tugas ini sangat berat, maka jangan heran bila 
para penerusnya akan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Allah SWT 
berfirman, "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia 
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, 
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba' [34] : 28).

Dalam Al-Qur'an surat lainnya, Allah SWT juga berfirman, "Hai Rasul, 
sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu 
kerjakan, kamu tidak menyampaikan amanatNya. Allah memelihara kamu dari 
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang 
kafir." (QS. Al-Maidah [5] : 67).

Kedua, nikmat Allah yang paling besar. Ketiga, sebaik-baik amal. Sebagaimana 
firmanNya, "Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun 
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya 
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka 
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 
An-Nahl [16] : 97).

Allah SWT akan menganugerahkan kehidupan penuh berkah kepada mereka yang 
hidupnya digunakan dalam jalan dakwah, menyeru manusia ke jalan Allah. Para 
juru dakwah akan mendapatkan ridha dan cinta Allah, rahmatNya, ampunanNya, dan 
pahala yang dilipatgandakan yang tidak akan terputus. Semua anugerah itu 
diberikan Allah karena para juru dakwah telah mengikuti jalan yang ditempuh 
Rasulullah SAW. Allah SWT menegaskannya, "Katakanlah : Jika kamu mencintai 
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah 
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran [3] : 31). 

Keberuntungan yang Allah berikan kepada seorang juru dakwah sangatlah sayang 
untuk sekedar dilewatkan begitu saja. Takutlah akan siksa Allah bila kita 
mempunyai kemampuan untuk berdakwah tetapi kita tidak melakukannya. Maka 
sepantasnya bagi kita untuk menyatukan langkah, menyeru kepada kebaikan, 
mengajak kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Sungguh, Allah 
akan memberi pertolongan kepada hamba-hambaNya yang menolong agama Allah dan 
akan meneguhkan pijakan kaki-kaki mereka di atas dien yang lurus ini. "Hai 
orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan 
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. " (QS. Muhammad [47] : 7). Wallahu a'lam 
bishshawwab. [BKS] 

URL : http://kotasantri. com/mimbar. php?aksi= Detail&sid=402



 
____________________________________________________________________________________
Sucker-punch spam with award-winning protection. 
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

Kirim email ke