Tolong dibaca aturan di footer dibawah --------------------------------------
Sanak Syahreza. Kalau usul untuk memajukan urang awak, baik tentang perdagangan ataupun olah raga, merupakan usul yang sangat positif. Tapi alur carito ko (dan subyek posting), manuruik ambo sangat subyektif. Kalau soal subyektif, tentunya bisa ditanggapi secara subyektif pula. Kalau nan nampak di ambo, carito2 di bawah tu ndak bisa (setidaknya secara langsung) dijadikan sebagai dasar menyimpulkan sesuatu hal tentang etnis, khususnya urang Minang. Contohnyo soal PRRI. Iko masalah politik dan/ atau militer. Kalaupun kejadiannyo di Sumatera Tengah, indak berarti bahwa dari peristiwa ko dikaitkan ka image urang Minang. Kalau dikatokan urang Minang jadi korban, ambo setuju. Iko urusan urang gadang2 di Jakarta, dan - nampaknyo dari namo2 urang tu - bukan urang Minang. (Please also refer to: http://www.mail-archive.com/palanta@minang.rantaunet.org/msg17785.html ; http://www.indonesia-house.org/archive/060603Sejarah_pemberontakan.htm ; http://permesta.8m.net/fakta.html ) Masalah carito kawan tu tentang "Para soldadu PRRI asli Minang ini ternyata hanya pandai berperang mulut ketimbang bertempur dengan senapan dan sangkur", mungkin itu pengalaman beliau. Tapi untuak menyimpulkan bahwa itu watak orang Minang? Tunggu dulu, banyak nan paralu disibak, partamo, apokah carito tu batua? kaduo, baa kondisi waktu tu? (Misalnyo, kalau 5 urang bersenjata sangkur melarikan diri waktu bertemu satu kompi musuh bersenjata modern, saya rasa itu bukan penakut, tapi pake logika), dst dst. Kalaupun carito itu batua, kalau di ambo, masih ndak bisa dijadikan dasar untuk menyimpulkan watak orang Minang. Ambo pernah lo mandanga carito (antah dari sia ambo lupo, jadi alun tantu batua), katonyo pernah suatu saat, satu konvoi tentara pusat "dihabisi" di bukik tambun tulang, lembah anai. Eh, ndak lamo sudah tu, lewat lo konvoi ciek lai, "dihabisi" pulo. Lha, kok bisa ... Nah, kalau carito tu batua, apokah artinyo 2 konvoi tentara pusat nan dari Jawa tu bodoh? Dan seterusnya, apakah kita bisa menyimpulkan bahwa urang jawa tu bodoh? Tentang olahraga, ambo ndak maliek iko sebagai kelemahan etnis urang Minang. Untuk berprestasi kan banyak faktor, ya orangnya, pelatihnya, fasilitasnya, manajemen keseluruhan dst dst. Apolagi kalau bulutangkis nan dijadikan contoh, Indonesia memang pernah jaya. Tapi kalau ka dipilah2 etnis nyo, tantu paralu lo awak batanyo, apokah Rudy Hartono, Liem Swie King, Tjuntjun dst dst tu etnis Jawa? Wassalam, Riri "M. Syahreza" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tolong dibaca aturan di footer dibawah -------------------------------------- Assalamu'alaikum wr.wb. Dulu ambo pernah dapek kiriman e-mail dari e-mail yang ditarimo kawan ambo, e-mailnyo ambo posting di bawah...Maingek untuak indak manjadi polemik singajo ambo simpan se...indak singajo babarapo hari yang lalu tabaco baliak, jadi ambo cubo angkek kapalanta.. Ma Tahu ado sisi positif yang bisa digunokan untuak mamotivasi dan mambuktikan jati diri kito sebagai etnis Minang untuak mambuktikan jo mambangkik batang tarandam nan salamo ko tabanam dan makin hari makin tabanam. wassalam Reza Date: Thu, 2 Jun 2005 10:30:29 +0700 From: "Amir S. Dewana" Subject: Re: Fw: Re: Paksa berjilbab: pengalaman seorang guru agama Saya ingat almarhum tetangga di Magelang (Jawa Tengah) dulu, yang meninggal dunia karena serangan jantung meski dianya seorang anggota TNI-AD aktif dengan pangkat terakhir peltu (pembantu letnan satu) di Grup 2 Kopassus, Kandangmenjangan, Surakarta. Istrinya berasal dari Bumi Minangkabau yang diboyong setelah usainya operasi militer di daerah tsb sekian dasawarsa yang lalu. Dia masuk tentara tahun 1958 di sebuah batalyon infanteri (Yonif 436/Banteng Raiders - Magelang, Kodam VII Diponegoro, sekarang Yonif 401/BR di Semarang), langsung ditugaskan ke Sumatra Barat dalam rangka 'menjawab' (menumpas kok terlalu keras ya, meskipun faktanya demikian) gerakan PRRI. Para soldadu PRRI asli Minang ini ternyata hanya pandai berperang mulut ketimbang bertempur dengan senapan dan sangkur. Mengapa? Karena, kata tetangga itu, mereka lari terbirit-birit mendengar letusan senapan dari pihak tentara Diponegoro. Padahal orang Jawa Tengah ini punya type lebih lembut. Sampai sekarang orang Minang tidak berbakat menjadi manggalayudha (panglima perang). Bukan stereotipikasi ya, lihat saja perawakan orang dari provinsi Sumatra Barat, terlalu lembek, pasti tidak pas untuk jadi anggota militer (meski memang ada beberapa orang asli sini yang jadi jenderal). Hal ini sebetulnya bukan sesuatu yang kontra-produktip atau negatif. Bukankah ada sisi positip yaitu bakat berdagang pada orang dari provinsi ini? Nah, Pak Walikota Padang, majukan kota Padang dari bakat yang satu ini. Jadikan warganya semua pintar sehingga semuanya menghasilkan, termasuk dalam pengertian ini jadi pedagang. Melalui apa? Melalui pendidikan. Majukan juga olahraganya agar orang Padang tidak dilecehkan karena perawakan mereka rata-rata kurang tegap. Memang, tampang tegap tidak menjamin segalanya. Tetapi, ingatlah semboyan olahraga, men sana in corpore sano yang populer di kalangan olahraga. Singkat kata, para soldadu PRRI berhasil dikalahkan, tewas tertembak maupun ditawan oleh para prajurit dari Pulau Jawa. Adanya PRRI ini tidak bisa dibantah karena ada dalam pelajaran sejarah SD s/d SMA. PAra pemuda-pemudinya dari Padang harus dibangkitkan kebanggaannya melalui event-event olahraga. Kalau para tetuanya apalagi yang terlibat PRRI malahan hanya mewariskan kesan pecundang saja. Semoga ini dibaca oleh Pak Walikota. Kalau saja PRRI menang, maka RI sudah tidak ada lagi karena mereka meliputi seluruh Sumatra dan sebagian Sulawesi (dengan Permestanya), untuk itulah sebuatan gabungan insurgensi ini PRRI/Permesta. Keutuhan wilayah NKRI dikoyak-koyak oleh pemberontakan kedaerahan. Dari situ muncul tokoh militer legendaris kelahiran Purworejo, Kolonel Achmad Yani, Panglima Operasi 17 Agustus yang berhasil merebut kota Padang. Tokoh ini juga gugur di dalam episode sejarah yang disebut g-30-s. Apakah sekarang ini juga NKRI sedang menjurus (walaupun dalam dosis ringan) perpecahan. Ya dan tidak adalah jawabannya; sesuatunya tergantung. Masak iya perpecahan bisa terjadi hanya gara-gara selembar kain penutup kepala. Sejak bergulirnya otonomi daerah sebagai salah satu bentuk reformasi, masing-masing daerah memang berkecenderungan menonjolkan diri sebagai wilayah monolitik. Inilah harga yang kita bayar dari sebuah perubahan. Sumatra Barat dan (orang) Padang umumnya juga tidak punya bakat menonjol di bidang olahraga. Thomas Cup dan Uber Cup tidak pernah dimenangi putra-putri asal provinsi Sumatra Barat. Tunjukkan bahwa Padang pasti bisa nantinya. Ayo Pak Walikota Padang, jangan mau kalah dari daerah lain. Lupakan ide kontroversial soal jilbabisasi. Perhatikan itu nasib para pedagang pasar tradisional yang tergusur oleh hadirnya supermarket dan mal. Salam untuk Walikota Padang, Kaboel [][][][][][][][][] "Siti Suwarni" Muhammad Syahreza PT. NOK Indonesia Plant Engineering Dept. Telp. : 021-898 1041 Ext. 128/135 Fax. : 021-898 0764 e-mail : [EMAIL PROTECTED] "voorprong van het achterlijkheid." Orang bisa melompat maju tanpa perlu mengikuti irama pengalaman yang dialami orang lain tapi dengan belajar meniru menggunakan kemajuan teknologi Tahukah anda bahwa dunia sudah berubah? Tahukah anda negara lain sudah berubah? Inginkah anda negara anda juga berubah? Sudahkah anda berubah? Kita memang miskin sumber daya alam tapi bukan berarti miskin kreatifitas Perubahan memerlukan upaya dan dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal yang terkecil dan dimulai saat ini juga -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika: 1. Email ukuran besar dari >100KB. 2. Email dengan attachment. 3. Email dikirim untuk banyak penerima. ================================================ __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika: 1. Email ukuran besar dari >100KB. 2. Email dengan attachment. 3. Email dikirim untuk banyak penerima. ================================================