> He he he enak ajah. Indonesia udah puluhan tahun menderita gara-gara
> TIMTIM. Bayangkan APBN TIMTIM 98% di subsidi masyarakat Indonesia yang
> kebetulan 88% orang Islam.

Kok jadi bunyinya Islam Ngebiyayaiin Kristen nih jadinya,
Mau dibandingin lagi, Irian-Jaya adalah penyumbang pajak
terbesar bagi " KAS dan KANTONG"  Republik Indonesia,
yang akhirnya juga disalurkan ke Tim-Tim. Jadi saya rasa impas
saja kok. Irian Jaya (Yang mayoritas Kristen) juga kasih makan
Indonesia (yang Mayoritas Muslim)
Apa rakyat Irian Jaya ribut ? ngga tuh...
namanya juga saling bantu, lagian emang dari dulu Rakyat Irian
selalu kena todong " dipalak" oleh Jakarta.

> Tapi apa balasan mereka ?. Udah dipojokkan, difitnah, eh masih berani
> mengusir, membakar tempat ibadah dan rumah-rumah mereka. Udah nggak
> pernah
> minta maaf , eh masih ngelarang larang untuk membangun kembali
> rumah-rumah
> ibadah itu. Dan yang lebih kurang ajar lagi, berani lagi Pak Uskup Belo
> memberi pernyataan yang menghebohkan beberapa tahun yang lalu bahwa
> daerah TIMTIM khusus untuk umat Katolik. Apa yang lebih SARA dari hal
> ini?

Dipojokkan? difitnah?
Kalau memojokkan diri karena terus berkeras bahwa tidak PERNAH
terjadi pelanggaran HAM di Tim-tim jelas adalah kesalahan
nomor satu Indonesia. Difitnah? mungkin kita saja yang masih
terus tertutup, menutup mata bahwa memang telah terjadi pelanggaran
hak asasi manusia di Tim-tim, Aceh, IRIAN-JAYA.

Tidak pernah kita dipojokkan atau difitnah karena kita Indonesia
atau karena kita bernama Indonesia,
tetapi karena memang telah terjadi pelanggaran yang selalu ditutup-
tutupi oleh kita-nya sendiri.

> Bandingkan dengan Aceh. Walaupun sama-sama rusuh, sama-sama ditekan
> ABRI,
> sama-sama fanatik thd agamanya, tapi mereka tidak pernah melakukan
> tindakan diskriminatif SARA. Tidak pernah terdengar gereja atau
> pengungsian orang-orang kristen dari ACEH.

Ditekan sama ABRI, salah...ABRI tidak pernah menekan, ABRI hanya
menjalankan perintah yang ditugaskan oleh Pemerintah,
Bung, setahu saya di Aceh, orang Kristennya tidak sebanyak muslim
di Tim-Tim. Jangan samakan donk Aceh dan Tim-tim, jelas saja
Kristen tidak pernah mengungsi karena untuk masuk saja sulit sekali
ke Aceh.

> GUE mendukung PISAN TIMTIM dipisah. Cuman sayah rada takut dengan nasib
> orang Islam disana. Gimana yah nasib mereka. Semoga ALLAH SWT melindungi
> mereka...

Sejauh ini di Tim-Tim belum pernah jatuh korban dari Muslim kan?
Maksud saya muslim yang dilukai oleh rakyat Tim-Tim karena agamanya.
Bukan karena bentrokan antar Tim-Tim dengan Aparat, lain aparat
dengan muslim. Aparat luka atau meninggal adalah kewajiban sebagai
seorang prajrit.

> Ada yang bisa jawab nggak?
> kalo bisa sih orang TIMTIM-nya sendiri ...
>
> THANXXXXX......
>

Maaf, saya bukan asli Tim-Tim, walau keluarga ayah saya berasal
dari Maluku, saya masih lebih bangga dikatakan sebagai orang Indonesia.
Sebab Indonesia dikamus saya bukanlah Muslim Indonesia, Jawa Indonesia,
Kristen Indonesia, Minahasa Indonesia, tetapi hanya satu, Indonesia.


Andrew Pattiwael

Kirim email ke