menarik juga .... katakanlah buat lampu jalan ....
Minggu, 03 Februari 2008 Listrik di Denpasar Berkah Sampah Bukan kompos. Bukan kertas daur ulang. Bukan tas cantik. Di Denpasar, Bali, sampah disulap menjadi ribuan watt energi listrik yang menerangi tak kurang dari 40 ribu rumah!. Beginilah Denpasar kini. Usai membangun pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Suwung, Denpasar bagai memproklamirkan diri sebagai kota bebas masalah sampah. ''Kami tidak lagi menganggap sampah masalah besar,'' kata Kabag Humas Pemkot Denpasar, Erwin Suryadarma kepada Republika, Kamis (31/1). Maklum, sebagian besar sampah di Denpasar diubah menjadi listrik, tak lagi menggunung di TPA. Pembangkit listrik itu menempati areal seluas 10 hektare di TPA Suwung. Bahan bakunya adalah sampah-sampah organik dari kota Denpasar, yang produksinya mencapai 2.200 meter persegi saban hari. Proyek pembangkit itu didanai hibah Bank Dunia, sementara teknis pembangunannya ditangani PT Navigat Organic Energi Indonesia (NOEI). Setelah sukses membangkitkan 2 Mega watt (MW) listrik sejak 2007 lalu, Pemkot Denpasar berencana mendongkrak pasokan listriknya menjadi 9,6 MW pada tahun 2010 atau,''Mengaliri sekitar 200 ribu pelanggan listrik dengan daya 480 watt di masing-masing rumah,'' lanjut Erwin Suryadarma. Tapi Denpasar kini justru tengah 'bingung'. Jika kota lain kebingungan menampung sampah, Denpasar justru kebingungan mencari sampah! Wajar saja, pembangkit listrik ini memerlukan pasokan sampah cukup gemuk saban harinya. Karena itulah Denpasar membangun kerjasama dengan tiga kabupaten lainnya, yakni Badung, Gianyar dan Tabanan atau yang dikenal dengan Sarbagita. Keempat daerah itu kini bahu membahu dan sama-sama memanfaatkan listrik dari sampah. Masyarakat ikut dilibatkan untuk mengail sampah dari seantero Denpasar, demi mempertahankan pasokan sampah. Tak heran jika berjamuran usaha-usaha pengangkutan sampah dari rumah ke TPA. Jumlahnya mencapai 172 unit di seluruh wilayah Denpasar, yakni 39 unit di Denpasar Timur, 53 unit Denpasar Selatan dan 82 unit di Denpasar Barat. Beginilah cara Denpasar mempraktikkan prinsip reduce dalam rumus 3R. Sulit dipungkiri bahwa pembangkit listrik ini adalah berkah bagi TPA Suwung. Sebab,''Seluruh sampah yang dibuang di lokasi pengelolaan termanfaatkan dengan baik,'' tutur Erwin. Sebelum diproses menjadi energi listrik, sampah-sampah dipilah antara sampah organik dan non organik. Sampah organik langsung diproses menjadi energi listrik dan ampasnya dijadikan pupuk. Sementara sampah anorganik, seperti sampah pelastik, dikumpulkan dan dijual untuk daur ulang. Mengapa tak ditiru? (aas )