Reflesi : . Pak Harto dinobatkan sebagai Bapak Pembangun, jadi tidak  keliru 
bila anak buah serta pencinta Pak Harto dinobatkan menjadi Bapak kesejahteraan. 
 Gelar atau simbol Bapak Kesejahteraan bisa saja diberikan kepada SBY oleh kaum 
bangsawan neo-Mojopahit dan para pendukungnya, karena merekalah yang sejahtera 
dan sebagai tanda penghormatan  dan terimakasih patut mereka memberikan  tanda 
atau gelar penghargaan. 

Jangan dilupakan bahwa Ibu Tien yang sudah mati pun diberikan Bintang 
Mahaputera oleh Pak Harto. Jadi kalau ada yang mau tempelkan gelar "Bapak 
Kesejahteraan" pada dada SBY, tentu bisa saja dan silahkan! Hehehehe


http://www.jpnn.com/berita.detail-70130

    NASIONAL - ISTANA 
Sabtu, 14 Agustus 2010 , 07:31:00
SBY Tak Cocok Jadi Simbol Kesejahteraan



     
     

KUNJUNGAN - Salah satu kunjungan Presiden SBY didampingi Ny Ani Yudhoyono ke 
daerah, beberapa waktu lalu. Foto: Masri/Rakyat Bengkulu.
JAKARTA - Legasi atau simbol Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bapak 
kesejahteraan ditanggapi berbagai pihak. Legasi yang diberikan Center for 
Information and Development Studies (Cides) itu dinilai tidak cocok disematkan 
kepada SBY.

"Saya kira, itu baik-baik saja. Namun, apa sebenarnya indikatornya?" kata Priyo 
Budi Santoso, wakil ketua DPR, di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (13/8). 
Indikator legasi bapak kesejahteraan yang diberikan Cides tersebut adalah SBY 
merupakan presiden yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Legasi 
tersebut baru sebatas usul dari Cides.

Sebagai anggota kehormatan Cides, Priyo mengaku tidak tahu-menahu legasi bapak 
kesejahteraan itu telah diberikan. Menurut dia, legasi bagi SBY yang lebih 
tepat adalah presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Terlebih, SBY 
juga terpilih selama dua periode berturut-turut dengan perolehan suara yang 
meyakinkan. "Kalau saya, cenderung SBY sebagai The Best Son of The Country 
(Anak Bangsa Terbaik, Red)," ujar Priyo.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Cides Ricky Rahmadi mengusulkan legasi bapak 
kesejahteraan diberikan kepada SBY. Menurut dia, dengan dua kali kepemimpinan, 
sudah saatnya SBY memiliki legasi yang cocok bagi dirinya. Mengingat, para 
presiden RI sebelumnya juga memiliki legasi yang berbeda-beda. 

Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai sah-sah saja usul SBY sebagai simbol 
bapak kesejahteraan itu. Menurut dia, setiap warga berhak mengusulkannya. Tapi, 
dengan nada menyindir, dia meyakini bahwa SBY masih belum berkenan. "Sebab, 
peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana janji kampanye pilpres dan pidato 
pelantikan presiden periode kedua sampai sekarang belum menunjukkan hasil 
optimal," ungkap ketua Fraksi PDIP di DPR itu.

Tjahjo menyatakan bahwa angka kemiskinan masih cukup tinggi. Angka pengangguran 
juga belum menunjukkan perbaikan dan penurunan yang signifikan. Sementara itu, 
program-program kesejahteraan rakyat seperti PNPM dan dana BOS masih 
menggunakan dana utang, belum dana penerimaan mandiri. 

"Saya kira, usul tersebut bisa disampaikan lagi saat berakhirnya jabatan beliau 
pada 2014 sambil kita evaluasi kembali keberhasilannya selama sepuluh tahun 
pemerintahan ini ke depan," ujar Tjahjo.

Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie 
menolak menanggapi wacana yang dilontarkan Cides tersebut. "Soal itu, biar 
masyarakat saja yang menilai," katanya setelah salat Jumat di masjid DPR 
kemarin. (bay/pri/c5/agm) 








Kirim email ke