Jakarta, Kompas - Dr Johny Setiawan, astronom asal Indonesia yang kini
bekerja di Institut Astronomi Max-Planck di Heidelberg, Jerman, ikut
dalam tim penemuan planet di luar Tata Surya, atau planet ekstra-solar
atau eksoplanet. Penemuan planet yang diamati pada awal tahun 2007 ini
diumumkan jurnal ilmiah terkemuka Inggris, Nature, yang terbit Rabu
(2/1) lalu.

Dalam siaran pers Institut Astronomi Max-Planck (MPIA) disebutkan
bahwa eksoplanet yang ditemukan oleh tim astronom MPIA ini merupakan
planet yang paling muda karena bintang induknya sendiri, yakni bintang
TW Hydrae, merupakan bintang muda. Ia masih diselimuti oleh piringan
gas dan debu yang menandakan bahwa ia "belum lama lahir". Umur bintang
ini baru 8 juta-10 juta tahun, atau sekitar 1/500 umur Matahari yang
sekitar 5 miliar tahun. Penemuan ini memungkinkan para ilmuwan menarik
kesimpulan mengenai saat pembentukan planet.

Sebelum ini, pertanyaan yang banyak dikemukakan adalah bagaimana
terbentuknya tata surya atau sistem keplanetan?, seberapa umumkah
sistem serupa itu?, dan seperti apa arsitekturnya? Lalu yang tidak
kalah penting adalah seberapa banyak planet yang menyerupai Bumi ada
di Galaksi Bima Sakti?

Deretan pertanyaan di atas mulai dijawab pada dasawarsa silam, yaitu
ketika astronom menemukan planet ekstrasolar pertama yang mengelilingi
bintang serupa Matahari pada tahun 1995. Penemuan tersebut menandai
lahirnya riset planet ekstrasolar. Kini, 12 tahun kemudian, sudah
lebih dari 250 planet ekstrasolar yang telah ditemukan.

Johny Setiawan beserta anggota tim lainnya, yakni Th Henning, R
Launhardt, A Muller, P Weise, dan M Kurster menggunakan metode deteksi
tidak langsung. Di sini kecepatan radial bintang diamati dan perubahan
warna gelombangnya diukur menggunakan efek Doppler.

Johny selaku pemimpin program pengamatan melakukan deteksi dengan
Spektograf FEROS yang dipasang pada teleskop 2,2 meter milik
Perhimpunan Max Planck dan Observatorium Selatan Eropa di La Silla,
Cile. (NIN)

www.kompas.com


mediacare
http://www.mediacare.biz


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke