Sri Edi Swasono : Kekecewaan Anggito Sangat Wajar
 
 
  
 
 Antara - 1 jam 22 menit lalu
 
 
 
 

 
 
 
 
 Sri Edi Swasono : Kekecewaan Anggito Sangat Wajar
  
 
  

 Yogyakarta
(ANTARA) - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Sri Edi Swasono
menilai, mundurnya Anggito Abimanyu dari Kementerian Keuangan merupakan
langkah yang sangat wajar akibat kekecewaan yang dalam karena gagal
menduduki posisi sebagai Wakil Menteri Keuangan.

 "Ini menjadi
pelajaran berharga, agar negara benar-benar menjadi wadah bagi
masyarakat yang beradab. Masyarakat yang beradab mestinya tidak
melakukan hal-hal yang dialami Anggito Abimanyu. Saya tidak tahu apa
yang dirasakannya, namun jika itu menimpa saya pasti saya akan kecewa
juga," katanya di Yogyakarta, Jumat.

 Menurut dia, meskipun
menyayangkan apa yang menimpa Anggito Abimanyu tetapi dirinya tetap
mengkritik haluan Anggito sebagai penganut neoliberalisme yang berpihak
kepada pasar.
 "Saya berharap rencana Anggito Abimanyu untuk
kembali mengjar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tidak
semakin mengukuhkan dirinya sebagai penganut neoliberalisme dan tidak
menularkan neoliberalisme di kampus," katanya.

 Ia mengatakan,
diharapkan juga setelah kembali ke kampus Anggito Abimanyu dapat
kembali ke ekonomi konstitusional, sehingga materi kuliah yang
diberikan sesuai dengan ekonomi konstitusi dan tidak menganjurkan
kebebasan pasar.

 "Perekonomian konstitusional adalah sistem
ekonomi yang mengacu pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak
sepenuhnya memihak pasar bebas, sedangkan indikator keberhasilan bukan
secara makro seperti tingkat pertumbuhan maupun inflasi, melainkan
tingkat kemiskinan dan pengangguran," katanya.

 Pada sisi lain
Sri Edi Swasono mengaku optimistis dengan Menteri Keuangan yang baru
Agus Martowardjojo meskipun banyak juga yang mengkritik kemampuannya
karena hanya berijazah strata satu.

 "Banyak yang mengritiknya
karena dia hanya S1 dan hanya tahu masalah mikro bukan makro, saya
tidak sependapat dan beri dia kesempatan yang adil," katanya. 
 


 



  






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke