Refleksi : Siti kapok, tetapi ratusan ribu lainnya terpaksa tidak kapok, karena 
didorong  hasrat untuk berkewajiban membantu kehidupan keluarga.

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/05/23/116760-siti-hajar-kapok-jadi-tki

Siti Hajar Kapok Jadi TKI
Ahad, 23 Mei 2010, 12:37 WIB


REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Bekas TKW di Malaysia, Siti Hajar (33), warga Kampung 
Lio RT 02/05, Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku masih trauma 
akibat penyiksaan oleh majikannya, sehingga dia tidak mau lagi bekerja di luar 
negeri. "Saya akan teringat terus sampai mati," kata Siti Hajar, saat ditemui 
di rumahnya, di Limbangan Garut, Minggu.

Siti Hajar disiksa majikannya di Malaysia, Michele, pada 7 Juni 2009, hingga 
luka parah. Dalam proses pengadilan di negeri jiran itu Michele terbukti 
menyiram Siti dengan air panas, menyiksa dengan martil dan gunting hingga 
menyebabkan cacat permanen pada tubuh Siti.

Michele dihukum delapan tahun penjara dengan sejumlah denda. Siti mengaku tidak 
puas dengan putusan Pengadilan di Kuala Lumpur tersebut, karena tidak sebanding 
dengan akibat yang diderita oleh dirinya.

Akibat traumanya itu, dia mengaku berupaya mendapatkan pekerjaan sebagai 
pembantu rumah tangga di Bandung atau Jakarta untuk membiayai pendidikan dua 
anaknya. Seorang anak Siti kini duduk di kelas 1 SMA, dan seorang lagi masih 
berusia empat tahun.

Siti Hajar, Sabtu (22/5) siang, tiba di kampung halamannya setelah pesawat yang 
ditumpanginya mendarat di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, sekitar 
pukul 10.40 WIB. Kedatangan kembali Siti Hajar di Tanah Air itu setelah dia 
mengikuti proses persidangan Michele di Pengadilan Kuala Lumpur.

Wakil Bupati Garut Rd Diky Candra menyatakan puas atas vonis hukuman penjara 
selama delapan tahun yang diberikan kepada Michele, meski menurutnya, santunan 
yang diperoleh Siti Hajar dinilai tak sesuai dengan penderitaannya akibat 
mengalami penyiksaan berat.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke