WAWANCARA EKSKLUSIF
                                 Sri Mulyani Indrawati: IQ Saya 157   
                                 Selasa, 25 Mei 2010 | 06:28 WIB
                                
                                        Besar
                                        Kecil
                                        Normal
                                
                                 
                                
                                  
                                    
                                       
                                    
                                  
                                   Sri Mulyani menerima cendera mata dari 
Redaktur Senior, Toriq Hadad di Gedung Tempo, Jakarta.
(TEMPO/Donang Wahyu)
                                  
                                
                                                                                
                                                        TEMPO Interaktif, 
Jakarta
- Mundur dari jabatan Menteri Keuangan bukan berarti tanpa aktivitas.
Sambil menunggu menduduki jabatan barunya sebagai Managing Director
World Bank ia memiliki kesibukan baru yakni menghadiri puluhan acara
perpisahan yang digelar para koleganya.

Ada yang sedikit berbeda
dengan Sri Mulyani saat menjabat sebagai Menteri Keuangan dan setelah
lepas dari jabatan itu. Meski agendanya padat, namun wanita kelahiran
Tanjung Karang, 26 Agustus 1962, terlihat lepas. Saat serahterima
jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Agus Martowardoyo pada Sri
beberapa kali mengucurkan air mata. "Karena bukan menteri keuangan saya
sekarang boleh menangis. Kepada Pak Agus jangan menangis nanti rupiah
terguncang," katanya.

Sebelum berangkat ke Washington pada Rabu
(26/5) nanti, Senin (24/5), Sri sempat bertandang ke kantor Majalah
Tempo di Jalan Proklamasi. Dalam kesempatan itu Tempointeraktif bekerjasama 
dengan Yahoo! Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Sri. Beberapa 
pertanyaan diambil dari Yahoo! Answers.


Anda bilang bisa tertawa lepas setelah 6 tahun berada di Kementerian Keuangan 
dan sangat cerah ketika menyanyikan lagu Send Me The Pillow. Apakah tawaran 
Bank Dunia itu merupkan The Pillow yang diimpi-impikan selama ini?
(Tertawa).
Saya rasa lagu Send Me The Pillow itu lagu yang merupakan lagu yang
disampaikan Mas Franky Sahilatua dan menggambarkan tentang simbol bahwa
seseorang, termasuk saya, manusia biasa di dalam ranah publik mungkin
kita harus memerankan suatu tanggungjawab yang tegar dan kuat. Kita
sebagai manusia biasa membutuhkan suatu tempat untuk bisa melepaskan
emosi maupun beban itu tanpa merasa bahwa ini merupakan suatu
kecengengan atau suatu kelemahan.

Jadi sebenarnya tidak ada hubungannya juga (lagu) karena di Bank Dunia bukan 
Pillow
karena dia merupakan suatu ranah publik lain yang sifatnya
internasional yang bahkan tidak akan membiarkan dan membolehkan saya
untuk menjadi orang yang cengeng.

Jadi saya rasa ini adalah tantangan dan tanggungjawab baru yang harus saya 
laksanakan sebaik-baiknya.

Waktu membawakan lagu itu suara Anda merdu sekali. Cengkoknya bagus. Sering 
latihan menyanyi?
(Tertawa).
Dari kecil kami dulu biasa nyanyi. Keluarga kami ini memang keluarga
yang suka seni. Ada yang suka nyanyi, ada yang suka menari, melukis.

Melihat perjalanan karir Anda, sepertinya Anda ini memiliki kemampuan yang luar 
biasa. Berapa sih IQ Anda?
Begini.
Kebetulan waktu pindahan (dari rumah dinas) saya buka-buka file lama.
Saat ini saya menemukan dokumen tes IQ saya waktu SMA. Biasanya setelah
lulus SMA mau masuk universitas kan kita ikut tes IQ untuk melihat
bakat dan kecerdasan. Saya lihat skor IQ saya waktu itu 157. (Ini
tergolong tinggi. Pelukis Rembrandt van Rijn dari Belanda IQ-nya 155,
pendiri Microsoft Bill Gates 160, fisikawan Albert Einstein 160).

Tahun berapa itu?
Itu
dokumen tahun 1981, waktu saya mau masuk universitas. Ya itu, saya
enggak merasa pinter tuh, biasa aja rasanya. Bahkan rapor saya rasanya
angkanya tidak terlalu hebat-hebat amat. Jadi mungkin kebetulan saja.

Sudah hampir enam tahun memimpin reformasi birokrasi Kementerian Keuangan. 
Bagaimana kondisinya sekarang?
Lima
tahun ini tiga undang-undang perpajakan semua diubah, mulai dari
Ketentuan Umum Perpajakan, PPh, PPN, bahkan sekarang ada Pajak dan
Retribusi Daerah. Jadi semuanya ini rezim baru. Nanti menteri keuangan
yang baru yang harus menjalankan secara konsisten.

Mereka
akan kehilangan itu dengan kepergian Anda. Kok Anda tinggal begitu
saja? Apa Reformasi di Kantor Pajak masih bisa berjalan?
Karena sudah menjadi inheren dalam institusinya.

Kan jarang ada menteri yang mau ikut sampai detail, menyemangati anak-anaknya?
Kan tadi kita tidak bicara tentang itu.

Kan ini menyemangati saja…
Lha kok saya malah dimarahi? (ruangan pun penuh tawa)

Dalam wawancara dengan Tempo sebelumnya, Sri Mulyani menjawab pertanyaan 
seputar apakah dia didesak oleh kelompok tertentu. Berikut petikannya:

Kapan persisnya Anda diminta Bank Dunia untuk bergabung?
Ya seperti yang sudah disampaikan Bapak Presiden saja.

Apa betul sejak tahun lalu?
Itu cerita versi siapa? Ya, cerita sendiri saja, tapi bukan dari saya (tertawa).

Beberapa
bulan lalu, Presiden Bank Dunia berbicara kepada pengusaha Jusuf
Wanandi. Katanya, Indonesia telah memperlakukan menteri keuangannya
dengan sangat buruk dan, karena itu, Bank Dunia akan merekrutnya?
Kalau begitu, kutip saja dari Pak Jusuf Wanandi, he-he-he.... Saya malah enggak 
tahu. 
Anda merasa ada kelompok yang mendorong Anda mundur sebagai Menteri Keuangan?

Saya fokuskan kerja di sini saja. Soal analisis pernyataan tokoh-tokoh itu, 
biar Tempo saja yang mengerjakan. 

Jika Presiden tak mengizinkan Anda pergi, Anda akan tetap memaksa?
Kita
ngurus negara kan enggak seperti anak kecil yang mudah ngambek. Ketika
saya menjadi menteri, saya membantu Presiden. Saya hormat kepada beliau.

Anda bahagia dengan pilihan Anda meninggalkan kabinet?
Ya, happy, ha-ha-ha....

Lama dong nanti meninggalkan Indonesia?
Kayak ke mana saja. Saya pasti kembalilah. I'll be back.

FAJAR WH | DARU PRIYAMBODO


 



  






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke