Membongkar Kedok "RM Hutasoit" tokoh Pemurtadan "Daolos" beratribut
Islam yang ingin menjadi Calon Presiden
Republik Indonesia
Baca Artikel dibawah ini yg membongkar
Konspirasi Kristen melalui Proyek
Yusuf2004 via RM.Hutasoit yg menjabat sebagai
Ketua Umum PDS. Ybs adalah juga
Ketua yayasan Doulos yg terbakar tahun 2001
lalu akibat praktek illegal
Pemurtadan dengan berkedok Islam. Disitus
www.Partaidamaisejahtera.com bisa
antum lihat praktek praktek ritual menghadirkan
roh jesus dll. Bahkan
ditenggarai ybs juga sebagai agen Yahudi untuk
memecah belah Indonesia. Apakah
kita umat Islam mau berdiam saja? Ayoo
bersatu...
Douloslah pelaku Acara Natalan Gereja di Cipayung yang semua jamaatnya menggunakan Attribut Islam,
Coba perhatikan apa kata Evanjelis Rusyandi Hutasoit dibawah ini. "Kasihan mereka. Tidak berbudaya karena tak
berdaya."
Siapa Mereka yang dimaksud? Nah ini salah satu
fakta kerjaan orang Kristen yang
mengamalkan ayat2 Alkitab, yang dinamakan ayat
Bunglonisme (ajaran Mr. Paulus.)
berbagai cara mereka lakukan termasuk salah
satunya menggunakan attribut Islam.
Yayasan Doulos dibawah kepeimpinan Hutasoit
"dibakar" oleh massa tak dikenal
pada tahun 2001 lalu, telah membuat Hutasoit
terkenal diseluruh dunia. Lalu
timbul edaran email "proyek Yusuf 2004" dan
hari ini semua benar benar terbukti
bahwa ada benang merah
"DOULOISASI INDONESIA" yakni pemurtadan rakyat
Indonesia
melalui pemilu 2004.
Trend Strategi
Kontekstualisme
Penipuan adalah esensi dari strategi
kontekstualisme. Caranya bisa dengan
memakai atribut keislaman, bahasa setempat dan
lain sebagainya.
sabili - Djuyoto Suntani pada bulan Februari
2000 diundang seorang penginjil
menghadiri perayaan Maulud Nabi Isa a.s.
Presiden The World Peace Committee
(Komite Perdamaian Dunia) ini hadir dan
menyimak dengan baik setiap ucapan
pembicara utama, seorang pendeta berperawakan
tinggi besar bernama Muhammad
Nurdin.
Sebelum menguraikan materi pokok, pendeta itu
memperkenalkan diri, "Mengapa nama
saya Muhammad?
Nama Muhammad adalah nama yang umum dipakai di
negara-negara Arab. Ketika saya
mengikuti pertemuan gereja-gereja se-dunia
di Beirut, Lebanon, pendeta yang
bernama Muhammad ada 12 orang. Mereka dari
Maroko, Irak, Mesir, Lebanon, Syria,
Sudan, Nigeria, Yordania,
Kamerun, Tanzania, Aljazair dan Tunisia..."
Kejadian di atas dikutip dari buku Djuyoto
sendiri (8 Strategi Kristenisasi di
Indonesia, 2001). Selain
nama-nama Pendeta, gereja-gereja pun kini banyak yang
memakai nama Arab. "Di Surabaya, misalnya, kita
mengenal ada gereja Isa Almasih,
juga dekat Kalimas ada gereja Bukit Zaitun, di
tempat lain ada gereja
Almukaromah, gereja Siti Maryam, dan
seterusnya," ujar Djuyoto (hal.90).
Masih menurut pria kelahiran Jepara ini, sebuah
gereja di kawasan Sunter,
Jakarta Utara, sejak 1998, tiap acara kebaktian
di hari Minggu, jemaatnya
mengenakan pakaian ala para santri pondok
pesantren. Mereka mengenakan kain
sarung, terkadang stelan celana baju koko,
berkopiah warna hitam atau putih, dan
lainnya. Hal serupa juga ditemui di Bekasi, di
Selatan Depok dan sebuah gereja
di kawasan Tugu, Jakarta
Utara.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Gereja
Katolik Servatius di Kampung Sawah,
Pondok Gede, beberapa tahun lalu. Saat
memperingati Natal, semua jemaatnya
memakai pakaian Betawi yang selama ini sudah
identik dengan budaya Islam. Yang
laki memakai baju koko lengkap dengan sarung
dan peci. Sedang yang perempuan
memakai kebaya dengan
kerudung.
Bahkan SABILI yang berada di tengah-tengah
jemaat, sempat mendengar seorang ibu
yang juga panitia senior acara itu dipanggil
"Ibu Haji" oleh para jemaatnya,
hanya lantaran mengenakan kerudung dan
kebaya.
Masih di Pondok Gede, kawasan Cipayung beberapa
tahun lalu juga sempat jadi
sorotan akibat terbakar habisnya kompleks
Yayasan Doulos oleh masyarakat
sekitar. Persoalannya klise, masyarakat sekitar
yang mayoritas Betawi tidak sudi
digiring untuk murtad dari Islam oleh Yayasan
tersebut. Apalagi keberadaan
yayasan tersebut diduga kuat tidak sah, karena
lahan yang ditempatinya
sesungguhnya untuk taman.
Dalam tabloid Victorius, pimpinan Yayasan
Doulos, Ev. Ruyandi Hutasoit yang
kerap memakai peci mengaku bahwa peci merupakan
salah satu sarana penginjilan
baginya. "Alkitab bilang, bagi orang Yahudi,
saya menjadi Yahudi. Bagi orang
Yunani, saya menjadi orang Yunani. Bagi orang
Muslim, saya mengenakan peci,"
ujarnya.
Brosur-brosur sejenis "Dakwah Ukhuwah" yang
banyak menyitir ayat-ayat Al Qur'an
tapi diplesetkan artinya sehingga menuhankan
Yesus pun banyak ditemukan di sini.
Doulos juga pernah menyelenggarakan acara
Gebyar Paskah Pasundan di Istora
Senayan (1/5/99). Sekitar
duabelasribu orang Kristen hadir dalam acara itu. Yang
laki berbaju koko dan berpeci, sedang yang
perempuan memakai kebaya dan
berkerudung. "Orang Jawa Barat itu suku yang
sangat senang dengan budaya.
Budayanya sangat kuat. Karena itu kita harus
bisa masuk melalui budaya Sunda,"
ujar Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-gereja
se-Jawa Barat, Evangelis J. Simon
Timorason, BE yang berkhotbah dalam acara
itu.
Mencermati kasus-kasus di atas, Sekjen FAKTA
(Forum Antisipasi Kegiatan
Pemurtadan) Abu Deedad pada SABILI berkomentar,
"Cara-cara pemurtadan seperti
itu lazim disebut dengan strategi
kontekstualisme. Jadi mereka, dalam
melancarkan upaya pemurtadannya terhadap umat
Islam, memakai segala atribut
keislaman. Esensinya adalah
penipuan.
Adakah strategi kontekstualisme baru kali ini
saja diterapkan para perampok
akidah? Jika merunut perkembangan pemurtadan,
strategi ini sesungguhnya sudah
lama dipergunakan. Satu contoh kecil adalah
patung Yesus yang wajahnya berbeda
di setiap negara.
- Patung Yesus di Jepang, maka wajahnya akan
sipit mirip orang Jepang dan
berkulit terang.
- Patung Yesus di Eropa, maka Yesus-nya pun
mirip orang Eropa, berambut bule.
- Jika di Afrika, maka Yesus-nya pun berambut
ikal kecil-kecil, berkulit hitam
legam, dan berbibir tebal.
Ini sudah berjalan sangat
lama.
Ada pun strategi ini dalam
perkembangannya menggunakan identitas-identitas
keislaman, maka hal itu bisa jadi baru
belakangan saja. Sebab itu, sekarang ini
umat Islam harus ekstra waspada. Banyak stiker
berbahasa Arab di jual di
pasaran, namun bukan berisi ayat Al Qur'an
melainkan ayat-ayat Injil. Ada pula
kaset tilawah Injil yang juga berbahasa Arab,
mirip sekali dengan suara tilawah
Al Qur'an. Nama-nama orang pun
demikian.
Orang yang bernama Muhammad sekarang ini, belum
tentu muslim. Strategi
kontekstualisme dalam upaya pemurtadan dari
hari ke hari akan lebih berani lagi,
jika tidak ada perlawanan dari umat Islam.
Sebab itu, harus dipikirkan cara dan
strategi yang matang untuk mengantisipasi upaya
pemurtadan seperti itu.
From: YUSUF 2004
Date: Wed Dec 31,
2003 10:10 am
Kunjungilah www.swaramuslim.net untuk
mengetahui berita-berita serta artikel-artikel terbaru tentang
Islam
Untuk subscribe ke milis sabili kirim email
kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Untuk unsubscribe dari milis sabili kirim email
kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links
To visit your group on the web, go
to:
To unsubscribe from this group, send an email
to:
[EMAIL PROTECTED]
Your use of Yahoo! Groups is subject
to:
|
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________