Untuak mambuek supayo indak talalu kusuik, mungkin paralu didefinisikan
saketek masalah "demokrasi" nan didiskusikan disiko.
Nan ambo tangkok awalnyo demokrasi nan dimukasuik yaitu suatu sistem nan
digunokan dalam manjalankan kahidupan ba negara sahinggo bahannyo saharus
nyo adolah baa sistem negara demokrasi dari perspektif Islam. Jadi bukan apo
bisa  aqidah Islam didemokratisasi....
Itu se solangan dari ambo, silahkan dilanjuikkan koq masih amuah...

salam - tg

# -----Original Message-----
# From: adeer 
# 
# Assalamu'alaikum wr.wb.
# 
# Uni Evi, Mak Basri Hasan serta sanak dipalanta.
# 
# Bicara mengenai Islam dan Demokrasi memang pembicaraan yang 
# menarik untuk dikaji, disatu sisi berbicara mengenai Islam tidak bisa 
# dipisahkan dari unsur teologisnya, sedangkan bicara demokrasi adalah  
# gagasan sekuler suatu bentuk pemerintahan yang tak membutuhkan 
# gagasan teologis.
# 
# Gagasan demokrasi dalam pilihan suatu negara memang terbukti cukup
# manjur dalam membawa peradaban manusia ini menjadi lebih maju dan 
# mempromote hak hak dasar manusia bila dibandingkan dengan gagasan
# bentuk negara lain, komunis salahsatu contohnya.
# 
# Lantas apakah Islam itu berdemokrasi atau tidak..?, ini adalah 
# pertanyaan yang enteng2 sulit dan jawabannya juga akan bervariasi 
# tergantung kepada siapa kita bertanya.
# Jelas kalau kita melihat Negara Islam yang banyak dipraktekkan dinegara
# negara Arab dan dilihat oleh kacamata umum (barat), maka Islam memang 
# tidak demokratis.., parameter yang pasti adalah bahwa perpindahan tampuk
# kepemimpinan (Emir) berdasarkan garis keturunan, dan unsur2 Nepotisme 
# sangat kuat didalamnya. Saya tidak mendalami banyak negara2 teluk 
# ini, tapi satu yang saya tahu negara Qatar, mulai dari Emir sampai 
# mentri2nya adalah bertalian darah satu sama lain.
# 
# Tapi seperti juga yang diungkapkan oleh uni Evi, rasulullah sewaktu di
# Medinah juga sudah mempraktek kan nilai2 demokrasi dan saya yakin tak
# ada satupun diantara kita yang akan mengatakan Rasulullah adalah seorang
# diktator.
# 
# Substansi Islam dan Demokrasi tidak bisa dipisahkan secara kaku, kaum
# intelektuil Islam harus bisa mentrasformatifkan teology Islam ini agar 
# bisa memberi ruang kebebasan agar kelak bisa menyerap perkembangan jaman.
# Termasuk didalamnya kita harus bisa melihat syariat2 Islam itu secara
# proporsional, mengkaji nilai2 historis sehingga dapat ditemukan mana yang
# sungguh2 perenal dan mana yang bersifat spacial dan temporal.
# Sehingga kita bisa membedakan yang mutlak dan relatif dan tidak memutlak 
# kan keduanya yang cenderung menjadi ciri khas orang2 Islam secara 
# keseluruhan.
# 
# Ringkasnya secara teori Islam seharusnya memandang demokrasi sebagai 
# bagian penting dalam peradaban manusia yang memang sudah teruji 
# keberhasilannya, Islam dan Demokrasi tidak bisa dipisahkan karena
# mempunyai tujuan yang sama memajukan peradaban manusia.
# 
# Kehidupan muslim ummah tidak bisa dipisahkan dari syari'at Islam, namun
# menerapkan syari'at Islam di Indonesia tanpa menilai kajian2 historis
# hanya akan membenturkan umat Islam dengan nilai2 demokrasi itu sendiri.
# 
# uni Evi dan sanak sekalian lain kali kita sambung lagi...
# 
# wassalam
# Adrisman
# 
# 
# > >From: "basrihasan" <[EMAIL PROTECTED]>
# > >
# > >Dino,
# > >
# > >Urang "Islam" tu kayaknya seperti junta militer Myanmar, mula-mula
# > >anti demokrasi, lama-lama ngikut juga karena tidak punya 
# > >alternatif yang bisa dibaok katangah.
# > >Baa kana di Yangoon kini, lagi ujan nggak?
# > >Salam
# > >
# > >SBN
# > >
# > >----- Original Message -----
# > >From: "dino anthonio" <[EMAIL PROTECTED]>
# > > >
# > > > > dear da ad dan tuan sinaro,
# > > > >
# > > > > boleh ikutan soal islam dan demokrasi?
# > > > >
# > > > > menurut pendapat saya, ....
# 
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke