Assalamu'alaikum wr. wb.
 
Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh mak Ridwan, keunggulan kompetitif dan core compentency yang harus kita tunjukkan adalah pertanian dan pengolahan pangan. Kita tidak akan sanggup untuk bersaing di bidang high technology manufacturing dan IT industry karena ini sangat membutuhkan dana sangat besar dan keahlian serta knowledge yang tinggi.
Kalau kita lihat tetangga kita Thailand yang sangat kuat dalam technology pertanian menjadi basis mereka untu maju sekarang di bidang manufacturing, Thailand sekarang sudah maju di bidang otomotif dan technology manufacturing lainnya.
Sekaranglah saatnya kita bersatu padu menggalang potensi yang kita miliki baik pemerintah, swasta dan setiap masyarakat yang peduli bahu membahu bergandengan tangan mengolah potensi ini
 
wassalam
 
Junaidi

RmRisan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dunsanak Yth.
 
Assalamualaikum Wr. Wb.
 
Urang awak di Sumbar punya potensi pertanian dan peternakan yang baik. Kemudian kita bisa mendukung dengan industri hilirnya, misalnya packaging untuk product pilihan, selected meat dan daging halal, rendang, ikan asap balado, dll.  
 
Dengan naiknya purchase power China, mereka mulai royal dan bisa beli product pilihan. Sehingga harga pangan secara global mulai naik, dimuali dari negara sekitarnya yang terus merambat. Daerah yang tidak siap dengan industri pangannya akan kesulitan, karena harus membeli dengan harga yang relatif lebih tinggi.
 
Kenapa China dipandang mengkhawatirkan? karena mereka itu banyak sekali penduduknya. Kalau kita menilai Indonesia sudah besar dengan penduduk 220 juta orang, mereka itu enam kali kita jumlahnya. Kalau 10% dari mereka itu suka makan dan beli apa saja dengan harga yang tinggi, maka ini sama dengan 60% jumlah orang kita.
 
Kalau kita bisa menjadi pelopor dalam mengambil posisi untuk mengantisipasi kondisi ini, kita akan banyak menolong orang banyak untuk keluar dari keterbelakangan di bidang okonomi. Industri pangan adalah industri yang menjanjikan dan sekaligus pelik karena menyangkut kebutuhan orang banyak dan penuh dengan tantangan. Urusan perut adalah urusan yang tidak bisa ditawar-tawar.
 
Wassalam,
Ridwan
 
----- Original Message -----
From: RmRisan
Sent: Tuesday, March 16, 2004 4:03 PM
Subject: [RantauNet Ekonomi] Kenapa tidak ke industri agro?

Dunsanak Yth.
 
Assalamualaikum Wr. Wb.
 
Di harian Kompas kemarin ada tulisan yang kira-kira (saya lupa persisnya) berjudul China mengancam persediaan pangan dunia. Disana ditulis sejak tahun 1994, akhli masyalah pangan dan beras memprediksikan China akan kekurangan persediaan beras dalam sepuluh tahun kedepan. Sejak beberapa tahun lalu China sudah mulai mengimport beras, dan produksi dalam negerinya tidak mencukupi kebutuhan. Harga beras dan inflasi sudah mulai menunjukan kenaikan. Keadaan ini semuanya disebabkan jumlah penduduk yang tinggi, dan kemampuan daya beli (purchase power) rakyat China yang meningkat.
 
Indonesia sendiri sudah lama menjadi pengimport beras, dan ini akan terus berlanjut. Mencetak industri beras dan pertanian atau pangan secara keseluruhan tidaklah mudah. Lihat saja pemerintahan lama yang katanya berhasil dipembangunan juga gagal mencetak sawah sejuta hektar di Kalimantan. Program transmigrasi yang di gembor-gemborkan selama puluhan tahun juga tidak memberikan hasil yang memuaskan. Semuanya perlu penanganan atau solusi yang menyeluruh atau holistik.
 
Saya dapat masukan dari sanak di kampung yang menceritakan hal berikut,
Kondisi pertanian kampung Sei-Beringin dan sekitarnya saat ini kurang produktif karena sawah tidak menjadi. Karena tak ada air, tanam Ubi harganya murah. Tanam cabe modalnya besar sehingga ekonomi masyarakat sulit.
Sumbar sebenarnya potensial untuk bisa mengembangkan industri pertaniannya. Dengan tidak memeliki sumber daya alam seperti minyak dan gas seperti daerah sekitarnya, masyarakat disana bisa mengelola alamnya dengan lebih baik. Apalagi sistem pemerintahan kenagarian yang ada sekarang bisa mendukung untuk dapat lebih baik mendengarkan aspirasi dari bawah. Selain industri agro, Sumbar bisa juga terus berkembang keindustri perternakan dan industri hilir lainnya seperti industri pengolahan pangan. Bisa bikin quality halal meat, bisa bikin bandeng asap, bisa bikin pepes ikan tuna, dll
 
Wassalam,
 
Ridwan
 
 
 
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - More reliable, more storage, less spam

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke