Kok dapek duns nan iko ko iyo awak support handak nyo , karano pardana satau
ambo dan kapatang ko kamanankan ambo di RIAU mancanang kan pulo / riau visit
2005.
Talapeh dari nantun opa awak di Minang alah siap maluncua kan rancana ko ?
Dan yang pantiang bana ka amanan Sec, acomo, dan tampilan apo nan awak bisa
agiah kan kapado mereko tun ( budaya minang ).
Maaf snek sajo duns.
Wass
PMM - Dri

-----Original Message-----
From: RaNK MaRoLa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 11, 2004 9:49 AM
To: KaRaNTau; KaSuRau
Cc: [EMAIL PROTECTED]@RoL@
Subject: [EMAIL PROTECTED] Sumbar Canangkan Visit Minangkabau 2005


Sumbar Canangkan Visit Minangkabau 2005
By padangekspres, Jumat, 11-Juni-2004, 04:17:28 WIB

Padang, Padek-Tahun 2005 Provinsi Sumbar mencanangkan "visit Minangkabau
years" (kunjungan wisata Minangkabau), dengan jargon ke mancanegara
"Minangkabau trully Malay" (Minangkabau Melayu sesungguhnya).Gebyar wisata
ini, merupakan salah satu langkah atau program Sumbar melalui Dinas
Pariwisata, untuk lebih menduniakan wisata Sumbar.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Yulrizal Baharin, ketika
dalam percakapannya dengan koran ini, di ruang kerjanya, Kamis (10/6),
tentang prospek dan kebijakan pembangunan pariwisata Sumbar 10 tahun ke
depan.

Ia mengemukakan, kegiatan itu bagian rangkaian dari proyeksi pencapaian
target sektor wisata, yang diplot 63.232.870 US Dolar dengan perkiraan
107.293 orang pada tahun 2010. Sementara untuk wisatawan lokal,
diproyeksikan sebesar Rp1.211.437.500.000 yang bisa masuk ke Sumbar, dengan
jumlah kunjungan, 1.050.000 orang.

"Dalam pencapaian target seperti itulah, perlu perencanaan induk yang telah
kita siapkan berupa Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripda),
yang selanjutnya akan dilegalisasi melalui peraturan daerah (Perda). Kita
merencanakan 19 Juni nanti, Ripda ini kita sampaikan ke DPRD untuk dibahas
menjadi Perda," ungkap Yulrizal.

Dengan Ripda itu nantinya, kata Yulrizal semua kawasan wisata di Sumbar akan
dplot per paket, dengan mengikutkan mitra kerja travel agen, dan pengusaha
wisata. "Tapi ke luarnya (luar negeri) kita tetap menjual wisata Sumbar,"
ulasnya.

Ripda yang memuat visi dan misi pariwisata Sumbar ke depan tersebut,
selanjutnya menurut Yulrizal akan di break down oleh pemerintah di tingkat
kabupaten/kota sesuai dengan kondisi dan budaya setempat. "Jadi
pengelolaannya tetap saja di tingkat kabupaten/kota, namun mengacu pada
Ripda. Sementara kita di tingkat provinsi, hanya memberikan advokasi dan
pembinaan," lanjutnya.

Malayu Sebenarnya

Lebih jauh soal "Minangkabau trully Malay," Yulrizal menjelaskan merupakan
trik untuk mensiasati keberhasilan Malaysia yang punya jargon "Malaysia
Trully Asia." Sehingga, kalau turis mancanegara menginginkan di mana bisa
menemukan Melayu sesungguhnya, mereka akan ke Sumbar.

Ditanya, bagaimana kesiapan Sumbar dalam mencanangkan "visit Minangkabau
year", Yulrizal mengaku telah berjalan selama ini. Tapi, katanya akan ada
penambahan dan penataan kawasan yang diharapkan bisa dilakukan
kabupaten/kota yang memiliki kawasan wisata tersebut.

"Prinsip wisata itu adalah "visiting by doing." Artinya, kita tidak menunggu
semua sarana dan prasarana serta penataan kawasan wisata siap secara
menyeluruh, tapi sejalan antara kunjungan wisata dengan terus berbenah dan
belajar," ujarnya.

Menyinggung adanya pandangan, wisata sangat dekat dengan maksiat (sex dan
narkoba) yang bertentangan dengan budaya Minangkabau, ia mengaku tidak perlu
dicemaskan. Sebab dalam dunia wisata global telah ada kode etik yang
mengikat. Kode etik wisata internasional tersebut (Global Code Etics For
Tourism) , telah dirativikasi Indoensia pada Oktober 2001, di Chilli.

Dalam kode etik tersebut yang paling prinsip adalah, menjamin perlindungan
terhadap bidaya tuan rumah, dan pengunjung wisata. "Yang lebih penting,
dalam wisata dunia, tidak lagi membenarkan adanya seks. Namun, kita sebagai
tuan rumah juga menghargai, bahwa pengunjung juga punya kebebasan, dan HAM
di lokasi-lokasi tertentu. Misalnya dia menginap di hotel, lalu digrebek,
ini yang tidak dibenarkan," terangnya seraya menyatakan, pihaknya akan terus
mensosialisasikan kode etik wisata internasional tersebut. (mon)

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke