Assalamu'alaikum wr.wb., Iyo tapurangah awak mambaco i'tikaik manusia nan bakarajo dakek jo pamarintah sarupo dalam caritoko. Nan ado hanyo satu istilah sajo; rakuih....rakuih....rakuih.... Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam EDITORIAL: Mental Rampok Hati Benalu Media Indonesia - Berita Utama (26/10/2000 00:23 WIB) ANGGOTA Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) meminta gaji Rp 50 juta sebulan. Kecuali itu, mereka menuntut mobil dinas Toyota Crown yang harganya sekarang mencapai Rp 500 juta. Sebagai perbandingan, gaji yang mereka tuntut itu adalah lima kali gaji menteri. Maka, inilah wajah pemeriksa kekayaan pejabat, dengan mentalitas pemeras uang rakyat. Sejak awal, harian ini telah mengkritik hal-ihwal proses pemilihan anggota KPKPN ini. Pertama, prosesnya dilakukan tertutup. Kedua, hasilnya mengecewakan, karena yang dipilih sebagian adalah orang-orang dengan integritas buruk, sebagian lainnya malah tidak dikenal sama sekali reputasinya. Tetapi toh DPR menutup telinga. Bahkan, yang diributkan oleh DPR bukan kualitas orang yang mereka pilih, tetapi mempersoalkan kuantitas. DPR mengajukan sebanyak 45 anggota, sementara Presiden memutuskan cukup 25 anggota dengan alasan efisiensi. Sekarang, komisi belum lagi dilantik, apalagi bekerja, tetapi aspirasi material sudah ditonjolkan. Yang didahulukan upah dan tongkrongan, bukan prestasi. Yang dikedepankan hak-hak istimewa, bukan kerja keras. Misalnya, sampai saat ini kita tidak mendengar ada anggota yang melontarkan gagasan apa program kerja KPKPN, dan bagaimana cara mereka memeriksa kekayaan pejabat. Pertanyaan lain, apakah hasil pemeriksaan diumumkan secara terbuka? Eh, tiba-tiba yang nyaring terdengar malah tuntutan besarnya gaji dan mewahnya fasilitas. Yang juga tidak digubris dasar moral mereka bekerja. Moral itu ialah sebelum mereka memeriksa kekayaan penyelenggara negara, yang nomor satu lebih dahulu harus diperiksa adalah kekayaan anggota KPKPN itu sendiri. Diperiksa resmi, oleh akuntan publik yang punya reputasi. Hasilnya, tidak bisa lain harus diumumkan secara terbuka. Tetapi itulah yang tidak terjadi. Bahkan, fit and proper test terhadap mereka dilakukan secara tertutup. Memang, adanya vested interest, itulah yang sejak dini dikhawatirkan. Dan, itulah yang nyata kini terjadi. Maka, sia-sialah semua gagasan mulia, yang menjadi alasan mengapa bangsa ini memerlukan sebuah lembaga yang steril, untuk memeriksa kekayaan pejabat negara. Sia-sia, karena akhirnya toh terbukti lembaga itu adalah lembaga yang berlumuran `bakteri`. Sekurang-kurangnya, harus dikatakan, KPKPN penuh pamrih. Meminjam John F Kennedy, inilah lembaga yang kencang mempertanyakan, apakah yang negara berikan kepada mereka; bukan apa yang mereka berikan kepada negara. Memberantas korupsi, tentu perlu orang-orang yang bersih. Agar bersih, kita juga tahu, orang harus cukup gajinya. Tetapi meminta gaji lima kali gaji menteri dan mobil mewah, di tengah kesulitan ekonomi rakyat, jelas tidak tahu diri dan serakah. Bahkan, inilah mentalitas rampok dan hati benalu. ------------------------------------------------------------ Free Web-email ---> http://mail.rantaunet.web.id Minangkabau WebPortal ---> http://www.rantaunet.web.id Mailing List RantauNet http://lapau.rantaunet.web.id Database keanggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 ================================================= Mendaftar atau berhenti menerima dari RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ================================================= WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id ------------------------------------------------------------------------------------------------- WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =================================================