Terima kasih Uda Mochtar telah berbagi orasinya. Ada rasa kebanggan terutama anak2 juga berhasil dalam studi dan tetap ber ABSSBK.
2013/1/15 Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> > > > > Kawan2 di Dunia Maya, > > Naskah berikut yang semula saya persiapkan untuk dibacakam sebagai Orasi > pada upacara 80 Tahun > Mochtar Naim di Aula Gubernuran, hari Kamis tgl 10 Januari 2013 yl, > ternyata tidak jadi dibacakan. > Saya jadinya menyampaikan Orasi saya secara lisan-spontan seperti > diharapkan oleh Panitia. > > Silahkan baca bagi yang berminat... > > > * * > *MERANTAU SEPANJANG MASA,* > ***MERANTAU DITINJAU KEMBALI* > ** > *Mochtar Naim* > * * > Orasi yang disampaikan pada Acara > 80 Tahun Mochtar Naim, > Kamis, 10 Januari 2013, > Di Aula Gubernuran Pemda Sumatera Barat, Padang.**** > ** ** > I > E**** > MPAT PULUH TAHUN sudah sejak saya menyampaikan Disertasi mengenai > “Merantau: Minangkabau Voluntary Migration” di University of Singapore Dept > of Sociology (1973). Terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia oleh sahabat > saya: Ansari dan Rustam St Rumah Tinggi (alm): *Merantau: Pola Migrasi > Suku Minangkabau *diterbitkan oleh Gadjah Mada Univ Press, tahun 1979, > dan Edisi ke II nya tahun 1984. Sementara Edisi ke III nya dengan Penerbit > Rajawali, terbit baru kemarin ini, bertepatan dengan hari maulid-natal ke > 80 penulis sendiri, 25 Desember 2012 yl, yang juga dirayakan oleh seluruh > dunia Masehi. **** > Kuliah-kuliah di bidang Sosiologi untuk tingkat PhD sudah > saya selesaikan sebelumnya di New York University, New York, sambil > mengajar Bahasa Indonesia di universitas yang sama dan bekerja di > Perwakilan Indonesia ke PBB, dsb, di mana saya sempat bermukim selama 8 > tahun, dan isteri, Asma, 6 tahun, di kota metropolitan NY itu, ketika > Indonesia sedang bergolak karena pemberontakan PRRI dan Permesta. **** > Sebelum ke New York, selama dua tahun, saya merantau ke > Kanada, ke kota Montreal yang berbahasa dobel, Inggeris dan Perancis, > melanjutkan studi tentang Islam untuk Master di Institute of Islamic > Studies, McGill Univ. Dan itupun langsung tancap dari Yogya dengan > mutar-mutar dulu di Baghdad, Kairo dan beberapa kota di Eropa. Dengan hanya > sebuah surat rekomendasi dari Buya Hamka yang waktu itu adalah profesor > Tasawuf dan Sejarah Islam di PTAIN saya berangkat ke Kanada tanpa mengepit > gelar Drsnya dalam bidang Studi Islam di PTAIN ataupun bidang studi ekonomi > di UII, di Yogya. Saya begitu tamat dari SMA Negeri Birugo di Bukittinggi > th 1951, langsung tancap ke Yogya memasuki Univ Gadjah Mada Fakultas HESP > (Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik), dan dapat beasiswa dari Kemdikbud. Di > PTAIN pun sesudah itu saya juga dapat beasiswa, semua karena nilai baik > yang saya bawa dari SMA Negeri Birugo Bukittinggi. Namun UGM kemudian saya > tinggalkan dan saya konsentrasi ke studi Islam dan Ekonomi. Saya memerlukan > setahun lagi di tingkat doktoral untuk mendapatkan gelar Drs di kedua > sekolah tinggi tersebut. > > Selama 8 tahun di negeri Paman Sam itu, sayapun sempat menete ke > sana ke mari. Saya sempat setahun, sebelum ke New York, jadi asisten > peneliti di Yale University, di bawah Prof Karl Pelzer yang ahli ekonomi > geografi perkebunan di Sumatera Timur, dan Prof Isidore Dyen, ahli > bahasa-bahasa Malayo-Polinesia. Lalu jadi pengajar Bahasa Indonesia sebagai > instruktur dan *native speaker *di Cornell Univ, dan di SUNY Oswego > College, NY State, di tepi danau Ontario, sebagai profesor tamu. **** > Sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang dari rantau Amerika > itu, kami mendapatkan dua anak belahan jiwa: Amelia Indrayeni (1965) dan > Emil Hasan (1966), yang sekarang juga sudah jadi orang, dengan > masing-masing punya 4 anak. Yang tertua dari anak Amelia, cucu pertama > kami, Affan Rizki, 23 tahun, bahkan sudah menamatkan studi Ekonomi > Internasionalnya di Univ Tilburg, Negeri Belanda. Anak kami yang ketiga, > Elvira Endajelita, hasil satu-satunya dari ranah kampung halaman sendiri, > setelah pulang kembali ke sarang, lahir di Padang, ketika sedang > kasak-kusuknya menyiapkan Seminar Kebudayaan Minangkabau di Batu Sangkar, > tahun 1970. Sebagai oleh-oleh anak terakhir, bungsu, untuk dibawa pulang > dari rantau Singapura, Meuthia Alvernia, lahir di rumah sakit Mount > Alvernia, Singapura tahun 1972, ketika juga bersihening menyiapkan > disertasi Merantau itu. Kemana orang tua ke sana juga anak-anak, sehingga > merekapun menjadi pengembara dunia ke berbagai penjuru benua. Ke > empat-empatnya lulusan ITB yang dua di antaranya sekarang juga mengikuti > jejak Dad-nya mengambil gelar Dr, satu yang tua di UI dan satu lagi yang > bungsu, sudah hampir selesai, di Griffith U, Brisbane, negara ‘Kang Guru,’ > Australia. Sedang Masternya, Amelia dapatkan di Univ of Colorado, > Boulder, AS; Elvira di National Univ of Singapore dan Meuthia di Univ of > Leeds, England. Meuthia ditemani oleh anak satu-satunya, sibiran tulang, > Ismail Halim Suyudi, 10 tahun, lahir di Leeds, England, bersekolah di > Brisbane, Australia. Emil, anak laki-laki kami satu-satunya, walau tidak > melanjutkan tapi punya kedudukan cukup mantap di perusahaan minyak Chevron > di Balik Papan, dan aktif sebagai ustadz menyuarakan gerakan Khilafah ke > masa depan, di bawah bendera Hizbut Tahrir. **** > Belum pula dengan suami-suami dan isteri dari anak-anak kami > yang adalah menantu-menantu kami. Mereka tanpa kecuali juga punya > pendidikan yang baik. Suami Amelia, Indrajaya Putera Januar –kami besanan > dengan Pak Ir Yanuar Muin--, lulusan ITB, PhD di Univ of Colorado di > Boulder, USA; isteri Emil, Nina Rosalina Rusli Dahlan, sarjana Bahasa > Jepang – kami besanan dengan Rusli Dahlan SH, kawan sekuliah Asma di UII > Yogya, orang Banuhampu juga; Ir. Eri Rusli, suami Elvira, insinyur > metalurgi dari UI, orang Kubang Putiah, Banuhampu; dan Yudi Suyudi, > satu2nya menantu non-Minang dari Sunda, lulusan ITB dan Master di bidang > Environment dari Leeds Univ, England, bersama dengan Meuthia. Semua, juga > tanpa kecuali, suka berlanglang-buana manca-negara dan merantau ke > mana-mana. Dan perangai ini juga menurun ke cucu-cucu yang juga sudah ikut > merayap di dunia ini ke mana-mana ke mancanegara.**** > ** ** > *LIHAT SELANJUTNYA DI ATTACHMENT!* > II**** > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > -- Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), suku Mandahiliang, lahir 17 Agustus 1947. nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA ------------------------------------------------------------ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/