Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Jaha Nababan sarato para Pambaco nan Budiman.
 
Suatu ide nan elok sangaik Pak Nababan, ambo raso satiok urangtuo tantu sajo bakamauan mandidiak katuruanannyo saelok mungkin.
Cuma bagi urangtuo ado rintangan2 nan mungkin sajo iindak ta-registrasi deknyo, walaupun tampak jaleh rintangan2 ntun.
Adopun alasan2 nan manyababkan indak taregistrasi manuruik pandapek ambo nan awam antaro lain:
1. Mungkin kurang jimek mamprioritaskan energie, dek karano kasibukan dek takanan ekonomi, walaupun uranggaek ntun urang terpelajar nan akademis.
2. Mungkin sajo tapidayo, tabao rendong dek lingkuangan nan parallel, mangimbas urangtuo tasabuik. Adopun lingkuangan nan parallel tasabuik, adolah ortu2 nan kurang labiah samo tinggi ataupun labiah tinggi sosial statusnyo, iko sacaro langsuang ataupun tido, menjadi medan magnet nan mangimbas urangtuo nan kurang stabil cakudu. Baitulah system nan bajalan/balaku dinagari kito agaknyo keo, itupun manuruik suduik pandangan kacomato ambo nan awam iko.
Usahkan nan jauah dilua Lapau, sadangkan nan diLapau kito iko (RantauNet) sajolah, ado juo nan kurenahnyo nan agak ganjia dimato ambo.
Antahlah agaknyo lensa kacomato ambo keo nan lah terbias keo agaknyo, ataupun skala peniliaian kincia2 ambo nan kurang adjust keo.
Ap0pun musabab terbiasnyo, ataupun kurang  adjust itu kita kasampiangkanlah dulu.
 
Memang iyo ide Pak Nababan iko rancak bana, tapi disampiang itu ide nan dikorehkan Bung JePe nan ambopun alah pernah pulo manyingguangnyo, yakni Pertanian/Perikanan, hendaknyo ijan dilupokan pulo. Beko senjang jadinyo, dek Rakyaik badarai nan umumnyo adolah bukan urang nan berpendidiakan. Panyababnyo, bukanlah karano maleh sajo, tapi merak itu agaknyo indak punyo chance samo sakali sajak lahianyo.
Caliaklah Thailand, Vietnam, kambodja dll. apolai pak Nababan kan santiang babahaso Bulando, paratianlah Bulando, nagarinyo subtropis tapi Bungo,Sayua Tatumbuahan apo nan indak diekspornyo.
Nagari kito nan dari Aksara A sampai Z, ado sadoalahe,........cuaco........manunjang.
Jadi apo gerangan panyababnyo????????
 
Sadonyo jadi Ilmuwan nan kasawah, nan mambuek tajak, nan managkok ikan, nanmggubalo Jawi, sia pulo lai.......Pak Nababan?
 
Sakitu sajolah ota gadang omong kosong dari ambo Pak Nababan.
 
Wassalam,
Muljadi Ali Basjah.
 
PS. Pak Nababan pernah berkarir di NESTLE penambang AQUA nan gigant itu yo, tolonglah analisa baa karajo urangtu, sudah tu paraktorekkan diNagari kito iko.
Usah kanai semba dek NESTLE (misalnyo di USA) pulo SumBar tu deknyo pak Nababan.
 
 
 
 Gesendet: Mittwoch, 18. September 2013 um 09:47 Uhr
Von: "Jaha Nababan" <ilmubebaspa...@gmail.com>
An: rantaunet@googlegroups.com
Betreff: Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Kristenisasi? Islamisasi?
Uda Akmal dan sanak sapalanta,

Saya mencoba melihat dari sisi lain.

Pertama bukankah nabi hanya menyampaikan? Dan Allah-lah yg menggerakkan hati manusia apakah ia mau revert atau convert.

Kedua, bila seisi jagat raya kafir pun tidak berkurang keagungan اَللّهُ.
My point dari dua hal ini adalah kita tidak dibiasakan/diajarkan mengajak orang revert. Karena agresif-nya umat nasrani meng-convert non-nasrani maka mekanisme yang cenderung kita kembangkan adalah semacam howto argue when facing such attempts.

Kita bukan satu2nya sasaran kristenisasi. Oleh karena itu teknik mereka menjadi sangat beragam. Misalnya di Jepang, banyak anak muda kalo kesulitan berdoa di kuil shinto atau budha tetapi kalo xmass mereka merayakan dgn gegap gempita walau tanpa menganut agama kristen. Dari ini perlahan tapi pasti tinggal di panen saja di Jepang.

Ketiga sejarah menuliskan dengan darah ketika umat Islam 'aktif mengislamkan'. Akhir2 ini pun Rohingya pun jadi korban. Saya baca bahwa pendeta Budha mengkhawatirkan Burma menjadi seperti Indonesia yang dulu negara Budha terbesar kini Islam. Apakah kita mau memulai babak baru pertumpahan darah?

Seingat saya kalangan kampus di barat, at least di Amerika yang saya tahu, sekolah2 teologi kristiani belajar metode2 mutakhir meng-convert kelompok masyarakat. Metode2 ini jadi bahan disertasi, thesis dan penelitian yg terus berkesinambungan.

Akhir kata agar lebih fokus mengapa kita tidak melakukan seperti yang mereka lakukan. Minimum membangun lembaga kajian "howto revert non-muslim the rahmatanlilalamin way"?

Kita bisa mulai dengan mempelajari para reverts pra dan paska 9/11. Dengar2 di Italia dan Eropa Islam berkembang dgn baik meski tidak ada study2 atau program terencana sehingga parlemen merasa perlu melarang penyebaran Islam, jilbab dll. Kita bisa menggunakan zakat kita utk mendanai penelitian antropologis, sosiologis, atau logis2 yang lainnya.

Saya aktif mengajak org bikin sekolah yang mengembalikan kejayaan keilmuan Islam karena profesi saya sebagai konsultan pengembangan sekolah unggulan. Berikut kekhawatiran saya lebih dari pada kristenisasi. Ini hanya bbrp contoh dari banyak hal yg bisa terjadi di masa dpn.

1. Gelatin hanya dapat dibuat dari babi dan sapi. Sewaktu saya bekerja pada produsen makanan terbesar di dunia, saya mengetahui hampir 100% makanan modern menggunakan gelatin agar kenyal, mengkilat, tidak menempel di gigi dll. Rasanya hingga saat ini belum ada negara muslim yg mampu memproduksi gelatin sapi. Bahkan negara non-muslim yg menghasilkan gelatin sapi tidak memotongnya secara halal. Ini sebabnya makanan di Malaysia yg menggandung gelatin adalah haram.

2. Coba lihat di Ted.com ceramah-nya Mitchel Joachim "why grow homes?" Bisa juga di Youtube dgn keyword yang sama. Idenya menarik membangun rumah dgn rangka dari pohon hidup. Tetapi dindingnya yg adaptif terhadap suhu dan cuaca dikembangkan dari cell babi in vitro. Wow, sooner or later anak cucu kita sholat di dalam rumah dgn dinding dari cell babi.

3. Sebuah tes psikologi MMPI RF2 (Minnesota Multi Phasic Inventory Released Format 2) dibangun dari membandingkan jawaban2 org sakit jiwa dengan org sehat. Salah satu context pertanyaannya adalah "apakah anda pernah dan sering memikirkan kematian?" Sebagai org muslim yg diajarkan utk selalu ingat mati kita akan menjawab ya. Padahal jawaban itu akan memicu indikasi antisocial dan beberapa pathology kejiwaan lainnya. Dan MMPI RF2 adalah alat test standar yg ditetapkan depkes RI utk seleksi pegawai negeri, naik pangkat, dan anggota legislatif. Bayangkan berapa banyak umat Islam tidak terjaring bila demikian. Untungnya sejak org yg mengusulkannya pensiun (nasrani) alat test ini tidak banyak dipakai karena kurang sosialisasi. Tetapi ybs mendirikan lembaga psikologi yg memberikan pelatihan penggunaan alat ini di berbagai perusahaan. Saya pernah ikut pelatihannya.

Ok, point kedua saya adalah bila kita tidak segera memperkuat pendidikan anak2 kita dengan membuat mereka kembali menjadi ilmuwan2 ternama international di berbagai bidang kita akan menggali kuburan kita sendiri.

So who's with me?

Rgds.
Jaha Nababan, L40, Jatiasih Suku Jambak

NB: saya menulis "Tantangan Sekolah Islam di Masa Depan" di majalah Generasi milik Mizan Amanah edisi september. Kira2 itulah poin-nya. In Syaa اَللّهُ bulan oktober akan saya buat sambungannya.
Sent from not so-smart-phone

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke