Mungkin Bu Dosen bicara Fakta di lapangan sanak.

Cuma adolo garah dari sanak ambo nan lain,  antah kok iko nan katajadi?

"Negarako lah macam-macam urang nan mamimpin, mulai dari 

-Orator Gadang nan babini banyak indak takuik ka negara manapun, 

-Jendral berwibawa, 

-Urang intelek, tukang profesor insinyur, 

-kiyai, 

-induak2. 

-Urang ganteng, 

dan salanjuiknyo mungkin tipe : Jongos/babu nan alun lai!" 

Baitu kecek sanak awak tu.

Mungkin juo sasuai jo Ramalan Joyoboyo, Zaman Edan kini mah, hehehe

Sangenek,




Wassalam,

alhaqirwalfaqir,
anwardjambak L45+, 
mudiak Pyk-Pku,
Kualalumpur,
kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik.!"

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-----Original Message-----
From: asfarinal2000 via RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 23 May 2014 09:56:42 
To: <rantaunet@googlegroups.com>; rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Press Release Anies Baswedan bergabung ke Jokowi


ironis kalau lah takah ko caro bapikia mancari pamimpin bangsa ko. bantuak 
bamain2. sangat disesali, apalagi ibuk seora g pendidik.


yo lah dunia wale nagari ko


Nanang, Jkt 

 
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.  
 
 
From: Hanifah Damanhuri
Sent: Friday, 23 May 2014 09:27
To: rantaunet
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Press Release Anies Baswedan bergabung ke Jokowi




Nggak usahlah pakai nyindir- nyindir sasamo awak


 
Untuak kami induak-induak gon

Ado nan indak bisa dipungkiri
 
Mas BOWO labiah GATENG dari Jokowi


SBY manang dari JK iyo dek karano SBY labiah GANTENG
 
Jumlah induak-induak labiah banyak dari apak-apak

Samo wak caliak menah baliak
 
Sia nan dipiliah induak-induak

he he he


 Salam


Hanifah




Pada 22 Mei 2014 18.13, Julnardi G <jgad...@gmail.com 
<mailto:jgad...@gmail.com> > menulis:
 

Semakin banyak orang baik bergabung JKW-JK, bandingkan tulisan Orang Baik 
dengan tulisan Abal2: 

Press Release Anies Baswedan bergabung ke Jokowi
 



Semoga Anda dalam keadaan sehat wal afiat saat menerima email ini. Saya menulis 
terkait dengan pilihan saya dalam pemilihan presiden yang akan datang.
 Kemarin saya menerima telepon dari Pak Jokowi, mengundang saya untuk membantu 
dalam perjalanan ke depan. Begitu juga dengan Pak Jusuf Kalla, beliau juga 
menelpon dan menyampaikan undangan yang sama. Sebagai warga negara dan sebagai 
kawan baik mereka, saya harus menjawab dan menentukan sikap. Di sini kemudian 
saya melihat kembali pikiran dan kegiaatan yang selama ini kita sama-sama 
jalankan. 
Sebagaimana yang sering saya sampaikan dalam dialog dan diskusi di Turun 
Tangan. Kita harus mendorong orang baik agar bersedia memasuki arena politik 
dan mendorong agar kita semua bersedia membantu agar mereka bisa mendapatkan 
otoritas untuk mengelola negara ini. 
Pemilihan presiden bukan arena mencari orang sempurna, tetapi adalah penentuan 
pada siapa otoritas negeri ini akan dititipkan. Di Indonesia ada banyak 
pemimpin. Kitapun bisa memilih pemimpin kapan saja tapi pergantian pemegang 
otoritas negeri ini hanya berlangsung sekali dalam 5 tahun. Pertanyaan yang 
tiap kita harus jawab adalah pada pemimpin yang mana otoritas itu akan 
diberikan? Otoritas untuk mengatasnamakan kita selama 5 tahun ke depan, untuk 
mengelola uang pajak kita, untuk menentukan arah perjalanan pemerintahan dan 
sebagainya. 
Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada dua pilihan pasangan calon pemegang 
otoritas: Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Pada pasangan mana otoritas akan kita 
titipkan?
Seperti saya tulis dalam email sebelumnya, perjuangan kita di Gerakan Turun 
Tangan bukan membawa cita-cita untuk meraih otoritas. Kita membawa misi untuk 
dijalankan karena itu kita memerlukan otoritas. Kita membawa misi agar 
kebijakan yang dihasilkan oleh proses politik ini adalah kebijakan yang 
berfokus pada kualitas manusia berdaulat yang sehat, terdidik dan makmur dalam 
sebuah masyarakat yang berkepastian hukum. Indonesia yang berkeadilan sosial. 
Itu misi kita. 
Perjuangan kita selama ini sudah berhasil membangun kesadaran bahwa orang baik 
harus turun tangan membantu orang-orang terpercaya agar bisa terpilih menjadi 
wakil rakyat dan menjadi pemegang otoritas kepemimpinan di pemerintahan. Jika 
proses politik yang terjadi tidak memungkinkan mendapatkan otoritas itu, 
sebagaimana yang dialami sekarang, maka kita akan terus bawa misi itu dalam 
berbagai kegiatan kita. Dan tentu saja misi inipun bisa dititipkan pada orang 
lain yang kita percayai serta bersedia untuk menjalankannya. 
Masalah yang dihadapi Indonesia hari ini masih banyak yang tergolong masalah 
primer dan mendasar: pangan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan 
sebagainya. Hambatan terbesar untuk memajukan juga masih sama, diantaranya 
maraknya korupsi dan belum terciptanya tata-kelola pemerintahan yang baik. 
Siapapun yang diberi otoritas untuk mengelola negara ini harus membereskan 
masalah yang elementer ini. 
Setelah 15 tahun lebih reformasi berjalan, saya merasa Indonesia kita 
memerlukan penyegaran.  Perlu cara pandang baru, semangat baru, pendekatan 
baru, cara kerja baru, dan bahkan orang baru. Baru memang bukan soal usia, 
walau memang usia muda sering diasosiasikan dengan baru. Kepemimpinan di 
pemerintahan  perlu  kebaruan.  Saya melihat unsur kebaruan ini diperlukan 
untuk membuat terobosan dan membongkar berbagai kemacetan dalam pengelolaan 
negara ini.  
Sebagaimana yang saya sering sampaikan, jangan diam dan mendiamkan maka sayapun 
harus konsisten untuk memilih dan membantu sesuai dengan kriteria saya. 
Di sinilah kemudian saya merasa pasangan Jokowi-JK lebih sesuai. Mereka berdua 
tidak sepenuhnya kombinasi kebaruan karena Jusuf Kalla adalah tokoh senior, 
pernah jadi Wakil Presiden. Tapi potensi memunculkan kebaruan dan terobosan 
dari pasangan Jokowi-JK ini terlihat lebih besar. Ada lebih besar harapan bahwa 
pasangan ini bisa menjalankan misi yang disebut diatas secara lebih optimal. 
Dengan latar belakang misi yang selama ini kita jalankan maka saya menyatakan 
bersedia untuk membantu pasangan Jokowi-JK. 
Melalui email ini, keputusan tersebut saya sampaikan secara langsung pada semua 
teman-teman yang selama ini berjalan bersama dalam Gerakan Turun Tangan. Ini 
dilakukan sebelum saya menjawab secara terbuka pada publik/umum. Email inipun 
dikirim kepada Anda sebelum ada penjelasan terbuka. Walau di media sudah 
beredar berbagai spekulasi, tapi saya ingin memastikan bahwa Anda mendengar 
kabar ini bukan dari media massa tapi langsung dari saya sendiri.   
Semua ini berjalan amat cepat tapi itulah hidup, kita memang selalu siap dan 
berani ambil pilihan lalu hadapi, sebagaimana slogan kita semua sebagai pejuang.
Pilihan ini adalah pilihan saya pribadi sebagai warga negara yang menyatakan 
turun tangan, dan menyatakan siap membantu. Anjuran saya pada anda adalah 
jangan diam dan mendiamkan. Seperti yang saya sampaikan dalam email kemarin:  
lihat masalah utama Indonesia, lihat track-recordnya, kaji rencana kerjanya, 
kuasai informasi tentang mereka lalu tentukan pilihan. Jangan cari manusia 
sempurna. Sebagaimana yang selama ini sering dikatakan, bantu orang baik yaitu 
orang bersih/tak bermasalah dan kompeten. Lalu ajak lingkungan anda untuk 
berdiskusi dan menentukan sikap. 
Perjalanan kita masih panjang. Ikhtiar kita untuk mendorong orang baik terus 
kita jalankan. Gerakan Turun Tangan saat ini belum menyusun perangkat 
organisasi untuk mengambil keputusan dan sikap. Walau Turun Tangan sebagai 
sebuah institusi tidak terlibat dalam kegiatan Pilpres bulan Juli 2014 ini, 
tetapi semua simpatisan dan relawan dianjurkan untuk terus melakukan pendidikan 
politik dan kesadaran perlunya terlibat . Setiap kita memiliki hak yang sama 
untuk menentukan pilihan diantara dua pasangan yang berhak menjadi caon dalam 
Pemilihan Presiden. Saya telah menentukan pilihan, saya harap anda bisa segera 
menentukan pilihan sesuai dengan prioritas anda. 
Saya perlu garis bawahi, apapun pilihan kita itu adalah karena kecintaan kita 
pada Indonesia dan komitmen kita untuk memanjukan bangsa tercinta ini. Dengan 
begitu pilihan ini tidak boleh menyebabkan permusuhan. Lawan beda dengan musuh. 
Lawan debat adalah teman berpikir, lawan badminton adalah teman berolah raga. 
Beda dengan musuh yang akan saling menghabisi, lawan itu akan saling 
menguatkan. 
Berbeda pilihan itu biasa, tidak usah risau apalagi bermusuhan, rilex saja. 
Jangan kita terlibat untuk saling menghabisi. Mari kita semua turun tangan 
untuk saling menguatkan, untuk saling mencintai Indonesia dan untuk membuat 
kita semua bangga bahwa kita jaga kehormatan dalam menjalani proses politik 
ini.   
Terima kasih dan salam hangat dari Jakarta.
Anies Baswedan



-- 

Wassalam,
JG,37th, Jkt 
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===========================================================
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
 ===========================================================
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com 
<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com> .
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
 
 
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===========================================================
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
 ===========================================================
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com 
<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com> .
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke