Terisolir, Ribuan Warga dan Pengendara Mulai Kelaparan 
Jumat,03 Maret 2017 - 21:58:50 WIB
[image: Terisolir, Ribuan Warga dan Pengendara Mulai Kelaparan] Kondisi 
banjir yang merendam rumah dan masjid di Kecamatan Pangkalan, Jumat (3/3). 
FOTO MARDA LENI 


LIMAPULUH KOTA, HALUAN—Untuk yang kesekian kalinya, Kecamatan Pangkalan 
Koto Baru dilanda bencana banjir. Meluapnya sungai Batang Maek yang 
membentang di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar, Riau itu 
menyebabkan ratusan rumah warga setempat direndam air setinggi lebih dari 1 
meter.

 

“Sampai sore tadi, air masih tinggi,”terang Nur Akmal, Sekretaris BPBD 
Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (3/3).

 

Hampir seluruh kawasan di Kecamatan Pangkalan, terutama di Nagari 
Pangkalan, Nagari Gunuang Malintang datar dengan air.

 

Tak hanya rumah, perkantoran dan sekolah tak luput dari rendaman air 
kiriman yang berasal dari utara Kabupaten Limapuluh Kota. Tak hanya rumah 
yang direndam, akses penghubung darat seperti jalan raya, tidak bisa 
dilalui kendaraan apapun.

 

Bahkan ratusan pengandara mobil dari Riau ke sumbar dan sebaliknya yang 
berada di Pangkalan, terjebak masih terjebak oleh banjir dan longsor.

 

“Banyak mobil yang terjebak di tengah banjir, terutama di antara lokasi 
longsor,”ucapnya. Dengan kondisi air yang belum surut tersebut, Nur Akmal 
mengkhawatirkan kondisi warga disana.

 

“Pasokan makanan pasti berkurang disana. Ini menyebabkan ribuan masyarakat 
di Pangkalan Koto Baru termasuk pengendara yang terjebak jadi kelaparan, 
diperkirakan ada ribuan masyarakat disana,”katanya lagi.

 


   - 1 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64097/terisolir-ribuan-warga-dan-pengendara-mulai-kelaparan#>
      - 2 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64097/terisolir-ribuan-warga-dan-pengendara-mulai-kelaparan/1>
      - 3 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64097/terisolir-ribuan-warga-dan-pengendara-mulai-kelaparan/2>
      - Halaman Selanjutnya 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64097/terisolir-ribuan-warga-dan-pengendara-mulai-kelaparan/1>
   



On Friday, March 3, 2017 at 4:52:52 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Banjir Pangkalan, Lima Pintu PLTA Koto Panjang Bakal Dibuka 
> Jumat,03 Maret 2017 - 12:14:15 WIB
> [image: Banjir Pangkalan, Lima Pintu PLTA Koto Panjang Bakal Dibuka] 
> Bendungan 
> PLTA Koto Panjang. Foto INDRA PERDANA
>
>
> LIMAPULUH KOTA, HARIANHALUAN.COM—Hujan deras yang melanda Kabupaten 
> Limapuluh Kota menyebabkan banjir di Kecamatan Pangkalan. Bahkan aliran 
> sungai di wilayah Pangkalan menyebabkan waduk di PLTA Koto Panjang 
> mengalami kenaikan.
>
>  
>
> Informasi yang disampaikan dari akun media sosial @humaspolda_riau bahwa 
> pihak Manajemen PLTA Koto Panjang bakal membuka lima pintu spillway 
> (pembuangan air) setinggi 30 sentimeter hingga 50 sentimeter pada pukul 
> 14.00 WIB.
>
>  
>
> Saat Ini Elapasi Air diwaduk PLTA Koto Panjang pada ketinggian 80,48 M 
> yang masih dalam batas normal, namun pembukaan dilakukan karena tingginya 
> curah hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Kampar dan Sumbar. Ditambah 
> meluapnya air sungai kiriman dari Pangkalan Sumatera Barat, dan hulu Sungai 
> Kampar membuat permukaan waduk terus naik.
>
>  
>
> Terkait hal ini, dihimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran 
> Sungai Kampar khususnya disisi hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk waspada 
> apabila dilakukan pembukaan pintu air waduk PLTA Koto Panjang, maka wilayah 
> hilir Sungai Kampar akan mengalami kenaikan ketinggian air.
>
>  
>
> Selain itu juga dihimbau agar masyarakat tidak beraktifitas dan menjauhi 
> bantaran Sungai Kampar untuk keselamatan.
>
>  
>
>
>    - 1 
>       
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64090/banjir-pangkalan-lima-pintu-plta-koto-panjang-bakal-dibuka#>
>       - 2 
>       
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64090/banjir-pangkalan-lima-pintu-plta-koto-panjang-bakal-dibuka/1>
>       - Halaman Selanjutnya 
>       
> <http://harianhaluan.com/news/detail/64090/banjir-pangkalan-lima-pintu-plta-koto-panjang-bakal-dibuka/1>
>    
>
>
>
> On Friday, March 3, 2017 at 4:33:00 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>> Terkait Banjir Pangkalan, PLTA Koto Panjang Harus Bertanggung Jawab! 
>> Jumat,03 Maret 2017 - 14:39:33 WIB
>> [image: Terkait Banjir Pangkalan, PLTA Koto Panjang Harus Bertanggung 
>> Jawab!] Bendungan PLTA Koto Panjang. Foto INDRA PERDANA
>>
>>
>> PADANG, HARIANHALUAN.COM - Banjir besar yang melanda Pangkalan, 
>> Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (3/3), adalah petaka berulang. Persisnya 
>> sejak PLTA Koto Panjang dioperasikan.
>>
>>
>> Hal itu diungkapkan tokoh muda Kabupaten Limapuluh Kota Bhenz Maharajo. 
>> "Pengelola PLTA Koto Panjang harus turut bertanggung jawab terhadap banjir 
>> yang melanda Pangkalan. Bencana itu datang karena aliran sungai tersendat 
>> akibat bendungan PLTA," terang Bhenz, putera asal Situjuah, yang juga Wakil 
>> Ketua KNPI Sumbar itu.
>>
>>
>> Menurut Bhenz, banjir di Pangkalan itu terjadi sejak PLTA Koto Panjang 
>> berdiri. Banjir besar pertama tahun 1998. Sebelum PLTA berdiri, jarang 
>> sekali Pangkalan dihantam banjir. Kalau pun ada, tak terlalu tinggi. Air 
>> juga cepat surut. "Sejak 1998, atau sejak pengoperasian PLTA Koto Panjang, 
>> Pangkalan jadi langganan banjir. Rakyat sengsara," papar pengurus PW 
>> Al-Wasliyah Sumbar.
>>
>>
>> Limapuluh kota secara umum merupakan daerah tangkapan air dengan beberapa 
>> sungai dan anak sungai seperti; Batang Mangilang, batang Samo dan Batang 
>> Mahat. Meskipun hujan turun berhari-hari, tidak pernah terjadi banjir 
>> besar. Karena, wilayah ini memiliki siklus banjir alami yakni satu kali 
>> dalam 25 tahun. Namun, semuanya berubah sejak PLTA Koto Panjang berdiri.
>>
>>
>> "Poin pentingnga, PLTA Koto Panjang nan dulu pembangunannya dibiayai 
>> Jepang, lebih banyak mudaratnya bagi Sumbar dibandingkan untungnya. Pemprov 
>> Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota harus bertegas-tegas dengan pengelola 
>> PLTA, dan mencari jalan keluar permasalahan ini. Kalau tidak, bencana akan 
>> terus berulang," tegas Bhenz.
>>
>>
>> Dana CSR PLTA Koto Panjang, konon kabarnya juga lari ke Riau. Pangkalan 
>> dan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota nyaris tak menikmati CSR. Padahal, 
>> Sumber air dari sana. Pajak air permukaannya juga ndak jelas bagaimana 
>> pembagian antara Riau dan Sumbar. "Jangan sampak, Sumbar, khususnya 
>> Limapuluh Kota kebagian masalahnya saja," harap Bhenz. (*)
>>
>>
>>
>> On Friday, March 3, 2017 at 2:05:55 AM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>>
>>>
>>> https://www.google.com/amp/pekanbaru.tribunnews.com/amp/2017/03/03/banjir-di-pangkalan-masjid-raya-ini-yang-terlihat-hanya-kubahnya-saja
>>>
>>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke