Sumber: http://ahlussunnah.web.id/audio/index.php?id=154
Oleh: *Ustadz Muhammad Umar as-Sewed*
(Diambil dari kajian kitab "*Irsyadul Bariyah*")

Semoga Alloh *jalla wa 'ala* merahmati Ibnu Abil 'Izzi al-Hanafi ketika
berkata : "Mengikuti para sahabat adalah petunjuk sedangkan menyelisihi
mereka adalah kesesatan". (*Syarah Aqidah Thohawiyah 2/244*)

Saudaraku sekalian, *barokAllohufiyk* namun betapa sering kita mendengar
perkataan atau tulisan yang mencaci atau setidaknya membenci istilah '*
salafi*' atau '*salafiyah*. Tidak tertinggal gerombolan para *ahlul
ahwa'*(pengikut hawa nafsu) dan para
*hizbiyyun* (pemecah belah ummat) melabelkan berbagai macam nama bagi
pengikut salaf, (semisal) Salafi Yamani – Salafi Haroki – dan seterusnya..

*InsyaAlloh* kajian kita kali ini menjelaskan *dalil-dalil* yang mewajibkan
mengikuti jejak langkah para mereka, kaum salaf (yakni orang-orang yang Allo
ta'ala persaksikan kemuliaannya), sebagaimana Allah *ta'ala* berfirman
(artinya) " Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam)
di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar. " (QS. At-Taubah : 100)

Abdullah bin Mas'ud *radhiyallahuanhu* seorang sahabat Rasulullah *shallallahu
alaihi wasallam* berkata : "Barangsiapa yang ingin mencari suri tauladan
yang baik maka jadikan yang telah meninggal sebagai suri tauladan, karena
yang masih hidup tidak bisa dijamin selamat dari fitnah. Mereka adalah para
sahabat Muhammad *shallallahu alaihi wasallam*. Mereka adalah
semulia-mulianya umat ini, yang paling baik hatinya, yang paling mendalam
ilmunya, yang paling sedikit berlebih-lebihan. Mereka adalah sekelompok
orang yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya serta untuk menegakkan
agama-Nya. Maka kenalilah jasa-jasa mereka dan ikuti jejak mereka serta
berpegang teguhlah dengan akhlak serta agama mereka karena mereka berada
diatas jalan yang lurus". (*Syarah Aqidah Thohawiyah 2/546 oleh Ibnu Abil
'Izzi al-Hanafi *)

Kirim email ke