Assalamu'alaykum rekan-rekan,
Saya mendapatkan artikel ini di www.salafy.or.id tapi tulisan arabnya
tidak jelas terbaca.
Mungkin ada rekan2 yang bisa memperjelasnya atau menuliskan ejaannya
dalam latin.

Jazakumullahu khairan katsira

Donny Aliredja


Ringkasan ragam sholat Tarawih & qunut witir Rasulullah
Rabu, 20 Oktober 2004 - 04:25:17 :: kategori Fiqh
Penulis: Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani
.:  :.
Saya (Syaikh Al-Albani) telah menjelaskan perinciannya dalam kitab
saya yang lain "Shalat Tarawih" (hal.101-105), kemudian saya disini
hendak meringkasnya untuk mempermudah pembaca dan sebagai peringatan.

Cara Pertama
Shalat 13 rakaat yang dibuka dengan 2 rakaat yang ringan atau yang
pendek, 2 rakaat itu menurut pendapat yang kuat adalah shalat sunnah
ba'diyah Isya'. Atau 2 rakaat yang dikhususkan untuk membuka shalat
malam, kemudian 2 rakaat panjang sekali, kemudian 2 rakaat kurang dari
itu, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian 2 rakaat
kurang dari sebelumnya, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya,
kemudian witir 1 kali.

Cara Kedua
Shalat 13 rakaat diaantaranya 8 rakaat salam pada setiap 2 rakaat
kemudian melakukan witir 5 rakaat tidak duduk dan salam kecuali pada
rakaat kelima.

Cara Ketiga
Shalat 11 rakaat, salam pada setiap 2 rakaat dan witir 1 rakaat.

Cara Keempat
Shalat 11 rakaat, shalat 4 rakaat dengan 1 salam, kemudian 4 rakaat
lagi seperti itu kemudian 3 rakaat. Lalu apakah duduk (tasyahud –pent)
pada setiap 2 rakaat pada yang 4 dan 3 rakaat? Kami belum mendapatkan
jawaban yang memuaskan dalam masalah ini. Tapi dudukpada rakaat kedua
dari yang tiga rakaat tidak disyariatkan !.

Cara Kelima
Shalat 11 rakaat diantaranya 8 rakaat, tidak duduk kecuali pada yang
kedelapan, (pada yang ke-8 ini –pent) bertsyahud dan bershalawat
kepada Nabi Shallaalhu 'alaihi wa sallam, kemudian berdiri lagi dan
tidak salam, kemudian witir 1 rakaat, lalu salam, ini berjumlah 9
rakaat, kemudian shalat 2 rakaat lagi sambil duduk.

Cara Keenam
Shalat 9 rakaat, 6 rakaat pertama tidak diselingi duduk (tasyahud
–pent) kecuali pada rakaat keenam dan bershalawat kepada Nabi
Shallaalhu 'alaihi wa sallam dan seterusnya sebagaimana tersebut dalam
cara yang telah lau.

Inilah tata cara yang terdapat dari Nabi Shallaalhu 'alaihi wa sallam
secara jelas, dan dimungkinkan ditambah cara-cara yang lain yaitu
dengan dikurangi pada setaip cara berapa rakaat yang dikehendaki
walaupun tinggal 1 rakaat dalam rangka mengamalkan hadist Rasulullah
Shallaalhu 'alaihi wa sallam yang telah lalu ("…Barangsiapa yang
ingin, witirlah dengan 5 rakaat, barangsiapa yang ingin, witirlah
dengan 3 rakaat, barang siapa yang ingin,witirlah dengan 1 rakaat)
[Faedah penting : Berkata Ibnu Khuzaimah dalam "Shahih Ibni Khuzaimah"
2/194, setelah menyebutkan hadist Aisyah dan yang lainnya pada
sebagian cara-cara tersebut, maka dibolehkan shalat dengan jumlah yang
ana dari yang diasukai dari yang telah diriwayatkan daari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya tida larangan bagi siapapun
padanya, Saya katakan: Ini difahami sangat sesuai dengan apa yang kita
pilih yang konsisten dengan jumlah yang shahih. Dari Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam dan tidak menambahinya. Segala puji bagi Allah atas
taufiq-Nya dan aku meminta Nya untuk menambahi keutamaan-Nya.] [1].

Shalat 5 dan 3 rakaat ini, jika seseorang menghendaki untuk
melakukannya dengan 1 kali duduk (tasyahud –pent) dan satu kali salam
sebagaimana pada cara kedua, boleh. Dan jika ingin, bisa dengan salam
pada setiap 2 rakaat seperti pada cara ketiga dan yang lain dan itu
lebih baik[2]. Adapun shalat yang 5 dan 3 rakaat denagn duduk
(tasyahud –pent) pada setiap 2 rakaat tanpa salam, kita tidak
mendapatinya terdapat dari Nabi Shallaalhu 'alaihi wasallam, pada
asalnya boleh, akan tetapi nabi Shallaalhu 'alaihi wa sallam ketika
melarang untuk 3 rakaat dan memberikan alasannya dengan sabda beliau
"Jangan serupakan dengan shalat mahgrib..." (diriwayatkan At-Thahawi
dan Daruquthni dan selain keduanya lihat "Shalatut Tarawih" hal
99-110) .

Maka bagi yang ingin shalat witir 3 rakaat hendaknya keluar dari cara
penyerupaan terhadap mahgrib dan itu dengan 2 cara :
1. Salam antara rakaat genap dan ganjil itu lebih utama.
2. Tidak duduk (tasyahud –pent) antara genap dan ganjil, (yakni pada
rakaat kedua –pent).

Bacaan pada witir yang Tiga rakaat
Diantara sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, ialah membaca pada
rakaat pertamanya surat Al-A'la dan kedua membaca surat Al Kafirun dan
pada rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas dan terkadang menambahkan
dengan surat Al-Alaq dan An-Naas. Telah terdapat pula dalam riwayat
yang shahih bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca pada
satu rakaat witir dengan 100 ayat dari surat An-Nisa'. (Riwayat
An-Nasai dan Ahmad dengan sanad yang shahih).

Doa Qunut witir dan tempatnya
Sesudah membaca bacaan (surat –pent) sebelum ruku' terkadang beliau
melakukan qunut dan berdoa dengan doa yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam ajarkan kepada cucunya Hasan bin Ali, yaitu :
"اللهم اهد تي فيمن هديت, وعا قني قيمن عا فيت, وتولني فيمن توليت, وبا
رك لي فيما اعطيت, وقني شر ما قضيت, فاءنك تثضي ولايقضى عليك, وانه لايد
ل من واليت, ولا يعزمن عا ديت, تبا ركت ربنا وتعا ليت, لامنجا منك الا
اليك."
"Ya Allah berilah aku hidayah, termasuk pada orang yang Engkau beri
hidayah, dan berilah aku keselamatan, dan orang yang Engkau anugrahi
keselamatan dan perbaikilah urusanku, termasuk dalam orang yang Engkau
perbaiki urusannya, dan berkahilah aku pada apa yang Engkau
anugerahkan kepadaku, dan hindarkan aku dari kejahatan apa yang Engkau
putuskan, sungguh Engkaulah yang memutuskan dan bukan diputuskan, dan
sungguh tidak akan hina orang yang Engkau tolong serta tidak akan
mulia orang yang memusuhi-Mu, Maha Berkah Engkau dan Maha Tinggi,
tiada tempat berlindung dari-Mu kecuali kepada diri-Mu". (Riwayat Abu
Dawud, Nasai dan yang lainnya dengan sanad yang shahih. lihat "Sifat
Shalat Nabi" hal: 95-96 cet. ke-7).

Kemudian terkadang bersholawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dan tidak mengapa melakukan qunut setelah ruku', juga menambah
melaknati orang-orang kafir, dan bersholawat kepada Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam serta mendoakan kaum muslimin pada pertengahan kedua
dari bulan ramadhan, karena telah ada yang demikian ini dimasa Umar
radhiyallahu 'anhu, yang telah tersebut pada hadist Abdurrahman bin
Abdul Qari' : Dan mereka melaknati orang-orang kafir pada pertengahan
(ramadhan –pent)" :
"اللهم قا تل الكفرة الذين يصد ون عن سبيلك ويكذ بون رسلك, ولا يؤمنون
بوعد ك, وخا لف بين كلمتهم, واًلق في قلوبهم الرعب, واًلق عليهم رجزك
وعذا بك, اله الحقز"
"Ya Allah! Perangilah orang-orang kafir yang menghalangi dari jalan-Mu
dan mendustakan para Rasul-Mu dan tidak beriman dengan janji-Mu. Cerai
beraikan persatuan mereka, lemparkan rasa takut pada hati mereka, dan
lemparkan adzab-Mu atas mereka wahai Illah yang haq."

Kemudia bersholawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan
berdoa untuk kaum muslimin semampunya dari kebaikan, lalu mintakan
ampun untuk mereka. Dia berkata juga "Setelah selesai melaknati
orang-orang kafir dan bersholawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, maka diteruskan dengan membaca :
" اللهم اياك نعبد, ولك نصلي ونسجد, واليك نسعى ونحفد, ونرجورحمتك ربنا,
ونخاف عذابك الجد, ِان عذابك لمن عاديت ملحق"
"Ya Allah! Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya untuk-Mu kami
shalat dan sujud. Hanya kepada-Mu kami menuju dan menyegerakan langkah
kami Kami mengharap rahmat-Mu wahai Tuhan kami dan kami takut adzab-Mu
yang sangat. Sesungguhnya adzab-Mu akan mengenai orang yang
memusuhi-Mu."

Kemudian bertakbir dan menuju sujud. (Riwayat Ibnu Khuzaimah dalam
kitab "Shahihnya" (2/155-156/1100)).

Yang diucapkan di akhir witir
Termasuk dari sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah
mengucapkan pada akhir shalat witir sebelum atau sesudah salam :
"اللهم اني اعوذ بر ضاك من سخطك ومعا فاتك من عقوبتك, واعوذبك منك لااَ
حصي ثناء عليك انت كما اثنيت عالى نفسك "
"Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari
kemungkaran-Mu dan (aku berlindung) dengan ampunan-Mu dari siksaan-Mu.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari (siksaan-Mu). Aku tidak mampu
menghitung pujian atas-Mu, sebagaimana Engkau puji diri-Mu." (Shahih
Abi Dawud (1282) dan Al-Irwa' no :430)

Kemudian jika telah salam dari shalat witir mengucapkan :
"سبحان الملك القدوس, سبحان الملك القدوس, سبحان الملك القدوس."
"Maha suci Raja yang Maha Suci, Maha suci Raja yang Maha Suci, Maha
suci Raja yang Maha Suci," dengan memnjangkan serta mengeraskan
suaranya saat mengucapkan yang ketiga kalinya." (Shahih abi Dawud
no:1284).

Dua rakaat setelah witir
Dibolehkan shalat dua rakaat, karena telah terdapat dalil dari
perbuatan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam (riwayat Muslim dan lain
lihat "Shalat Tarwih"hala:108-109), bahkan beliau memerintahkan
umatnya dengan sabdanya :
"Sungguh safar ini payah dan berat, maka jika salah seorang dari
kalian telah melakukan witir, hendaknya rukuk (shalat) dua rakaat,
jika bangun, jika tidak keduanya telah memilikinya." (Riwayat Ibnu
Khuzaimah dalam "Shahih"nya dan darinya juga yang lainnya. Telah
ditahkrij dalam "Silsilah Shahihah". Dulu aku Tawaquf (tidak bisa
memutuskan pada masalah itu) dalam waktu yang cukup lama, maka tatkala
saya dapatkan perintah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia
ini cepat-cepat saya mengambilnya dan saat itu saya tahu bahwa
sabdanya : " اجعلوا اخر صلا تكم با ليل وترا " "Jadikanlah witir akhir
shalat kalian dimalam hari" adalah kewajiban pilihan saja bukan
merupakan kewajiban dan itu adalah pendapat Ibnu Nashr hal:130 )

Dan disunnahkan untuk membaca pada kedua rakaatnya surat Al Zilzalah
dan surat Al Kafiruun. (Riwayat Ibnu Khuzaimah (1104,11050 dari hadist
Aisyah dan Anas radhiyallahu 'anhum dengan dua sanad yang saling
menguatkan)

Catatan redaksi:
Simak artikel kami berjudul "Lagi, bagaimana Rasulullah sholat
Tarawih/Lail & ragam raka'atnya", yang bersumber dari kitab "Shalatut
Tarawih, disana disertakan dalil-dalil ragam sholat Tarawih Rasulullah
diatas yakni di alamat
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=752.

(Dinukil dari terjemahan kitab "Qiyamu Ramadhan", karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin al Albani, edisi Indonesia "Shalat Tarawih
Bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ", Penerjemah :
Al-Ustadz Qomar Su'aidi, Bab "Tata Cara Shalat Tarawih"
Hal : 60 - 71, Penerbit "Cahaya Tauhid Press)


Apakah Antum termasuk Ikhwah Salafiyyin? Silahkan bergabung dengan salah satu 
milis Salafy di Indonesia, kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]

--------------------------

Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply artikel yang tidak ilmiyah (baik dalam masalah 
agama ataupun lainnya)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Jangan mengirim gambar maupun kata-kata yang jorok, kotor, tidak beradab dan 
hal-hal yang melanggar etika Syar'i lainnya.
3. Posting: salafiyyin@yahoogroups.com
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/salafiyyin/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/salafiyyin/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke