Cinta Adalah Keintiman, Gairah, dan Komitmen
Oleh: Santy Yanuar Pranawati *

Aku mencintaimu." Tidak semua orang bisa dan terbiasa mengucapkan kalimat
tersebut, terutama apabila untuk pertama kalinya. "Aku mencintaimu"
merupakan sebuah kalimat yang bisa membuat hati seseorang bergetar atau
bergelora, baik yang mengucapkan maupun yang menerima ucapan itu. Apalagi
bila kalimat itu diucapkan dengan penuh ketulusan, bukan hanya karena
kebiasaan, apalagi tipu muslihat.

Definisi kata cinta sangat luas dan tak terbatas. Setiap orang memaknai kata
cinta dengan pandangan mereka masing-masing. Ada pendapat yang mengatakan
bahwa cinta merupakan sebuah perasaan ingin berbagi bersama dengan
seseorang. Ada juga yang berpendapat bahwa cinta adalah perasaan simpati
yang melibatkan emosi yang mendalam. Pendapat lain menyatakan, cinta adalah
sebuah kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek
tersebut.

Apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa lain di Eropa, bahasa Indonesia
terlihat lebih banyak memiliki kosakata dalam mengungkapkan konsep ini,
misalnya cinta, kasih, dan sayang. Walaupun pada akhirnya dibedakan dalam
mengartikannya, konsep dasarnya adalah sama. Demikian juga bahasa Yunani
kuno, yang membedakan konsep tersebut dengan eros, philia, storge, dan
agape.

Cinta, bagi beberapa orang adalah sebuah candu yang kuat, perasaan yang
menggelisahkan, ataupun sebuah kelekatan. Bagi yang lain cinta merupakan
fantasi, di mana seseorang (biasanya perempuan) berharap akan adanya seorang
penyelamat (biasanya pria). Sedangkan, yang lain berpikir bahwa cinta adalah
sebuah permainan atau pertempuran, di mana akan terdapat seseorang yang
menang atau kalah.

Cinta dapat menjadi cerita horor, misteri, atau cerita detektif, cerita yang
menyakitkan di mana ada pelaku dan ada korban kekerasan. Atau cinta akan
menjadi petualangan, dapat juga menjadi sebuah hubungan yang demokratis di
mana terdapat suasana harmonis saling menghargai.

Bagi seseorang yang sedang dimabuk cinta, tidak jarang mereka bersikap tidak
sepertinya biasanya, hal ini terjadi tidak memandang usia. Berapa pun
usianya, jika seseorang sedang jatuh cinta, bisa saja melakukan hal-hal yang
berbeda dari kebiasaannya. Misalnya saja, dari yang sangat tak acuh terhadap
penampilan, menjadi sangat acuh, bahkan terkadang terlihat berlebihan dalam
berpenampilan.

Sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, akan melihat bahwa dunia ini
hanya milik mereka berdua, setiap kata-kata yang mereka ungkapkan mengandung
unsur cinta. Hal ini mungkin saja tidak hanya dialami oleh seorang remaja,
namun berapa pun umur mereka, jika sedang dilanda cinta, secara tidak
disadari perilaku akan terlihat berbeda dari biasanya.

Perasaan cinta yang hanya didasari emosi belaka tentu tidaklah bijak.
Terlebih jika emosi itu hanya datang sesaat. Romantisme cinta hanya akan
berakhir dengan mimpi buruk. Akan timbul ungkapan-ungkapan kekecewaan,
kesedihan, sakit hati, dan juga dendam. Bahkan, ketika pasangan tersebut
sudah telanjur berada dalam ikatan pernikahan, bisa saja terjadi anggapan
bahwa rumah tangga yang sedang dijalani bagaikan neraka, muncul pelecehan,
bahkan kekerasan, ada yang menjadi pelaku dan ada yang menjadi korban.
Kebanyakan orang menjadi pasrah, karena sudah terperangkap dalam "jeratan
cinta" yang dulu menggebu. Lalu bagaimana supaya kita tidak terjebak ke
dalam cerita cinta indah yang berujung pada tetes air mata?

Dalam mencintai, sebaiknya memang kita mencintai pasangan dengan segenap
hati, tetapi kita juga harus menggunakan akal budi. Maksudnya, emosi dan
logika kita kawinkan. Sebaiknya, kita menggunakan hikmat yang ada kepada
diri kita untuk tidak menjadikan cinta itu hanya emosi sesaat. Memang bukan
hal yang mudah. Biarlah cinta itu tumbuh dan hidup menjadi cinta sejati.

Bagaimana kita dapat membedakan cinta sesaat dan cinta sejati? Hanya waktu
yang bisa mengujinya. Tidak tergesa-gesa dan memberi kesempatan kepada cinta
untuk berperan dalam ceritanya.

Berpikir bahwa cinta merupakan sebuah cerita dapat membantu kita untuk
melihat bagaimana memilih dan menggabungkan elemen-elemen dari "alur"
ceritanya. Teori cinta atau yang disebut Teori Triangular yang diungkapkan
oleh Stenberg's menyebutkan ada tiga komponen dalam cinta, yaitu (1).
intimacy (keintiman), (2) passion (gairah), dan (3) commitment (komitmen).
Komponen keintiman merupakan elemen emosi.

Seseorang menjadi nyaman bila berhadapan dengan pasangannya, adanya
keterbukaan serta keinginan untuk membina hubungan dalam lingkup
kepercayaan. Komponen gairah adalah elemen motivasional yang merupakan
dorongan dari dalam yang diartikan sebagai gairah fisiologis atau hasrat
seksual. Komponen yang terakhir adalah komitmen. Komponen ini merupakan
komponen yang penting sebab melibatkan elemen kognisi, yakni seseorang harus
mengambil keputusan apakah ia akan mencintai seseorang dan tinggal bersama
orang yang dicintainya.

Memang tidak mudah bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk menggunakan
logikanya. Kebanyakan orang akan menggunakan emosi atau perasaan sehingga
walaupun cinta mereka mendapat tentangan, mereka tidak akan menghiraukannya.
Begitu juga ketika seseorang sudah mulai merasakan sakit karena cinta,
mereka akan tetap memberi permakluman atas nama cinta.

Bagi pasangan yang mengharapkan hubungan mereka berlanjut ke jenjang
pernikahan, ketiga komponen cinta di atas haruslah dapat diseimbangkan,
yaitu dengan mengendalikan gairah yang yang muncul dan meningkatkan
komitmen. Mereka belajar untuk setia pada komitmen yang telah mereka buat,
dan juga belajar untuk mencintai dengan segenap hati dan akal budi.
Mencintai bukan hanya dengan emosi dan kesenangan sesaat, tetapi juga karena
adanya tanggung jawab, saling memperhatikan pasangan, dan juga saling
menghormati. Berusaha setia kepada komitmen dan menjaga selama hidup dalam
ikatan pernikahan dengan dibumbui keintiman dan gairah yang ada.

*) Penulis adalah Staf Pengajar di Fakultas Psikologi UKRIDA-Jakarta.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke