[Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'
mohon bantuan penjelasan para pakar, mengapa, seperti kata IMF di sini, bila ekonomi AS melambat, ekomoni dunia (negara berkembang, khususnya) jadi ikut melambat ? apakah karena AS adalah pasar yang termasuk cukup besar bagi produk negara2 berkembang ? atau karena ada faktor lain di luar itu ? [ari.ams] http://www.mediaindonesia.com/ Ekonomi Bisnis http://www.mediaindonesia.com/rubrik/default.asp?cat_id=2 Ekonomi Makro http://www.mediaindonesia.com/rubrik/subrubrik.asp?id=31cat_id=2 IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis' *Penulis: Tjahyo Utomo* *PARIS--MEDIA:* Kepala Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Dominique Strauss-Kahn mengeluarkan peringatan bahwa situasi ekonomi global kini melemah akibat melambatnya ekonomi AS merupakan ancaman serius. Ini akan berdampak pada ekonomi negara-negara lain, khususnya negara sedang berkembang, katanya di Paris, Senin (21/1), seperti dikutip *AFP*. Tanda-tanda melambatnya ekonomi dunia akibat krisis ekonomi di AS tercermin dari anjloknya bursa-bursa dunia, termasuk bursa Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (21/1) kembali tertekan bursa regional dan turun 4,8% ke level 2.485,879. Hal ini merupakan kelanjutan tekanan bursa global yang mebuat hampir semua bursa regional anjlok. Pada penutupan perdagangan saham Senin (21/1) IHSG jatuh 125,253 poin (4,8%) ke posisi 2.485,879. Bahkan, IHSG hari ini sempat anjlok hingga 149,994 poin. Penuruan indeks kemarin (21/1) mengulang tekanan bursa global pekan lalu (14/1) sebesar 5,4% setelah Citigroup melaporkan kerugian US$9,8 miliar dan hapus buku US$18 miliar akibat krisis *subprime mortgage* di AS. Bursa regional juga turun tajam akibat sentimen global tersebut. Pada pukul 17.00 tercatat, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1.383 poin (5,49%) ke level 23.818, indeks Nikkei turun 535 poin (3,86%) ke level 13.325, indeks Straits Singapura juga terkoreksi 187 poin (6%) ke level 2.917. Sementara, indeks Dow Jones pekan lalu berada di level 12.099. Kepala Ekonom Danareksa Reseach Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan penurunan IHSG ini akibat masih adanya keterkejutan pasar akan besarnya kerugian yang diderita berbagai perusahaan dunia akibat krisis *subprime mortagage*. Namun dia yakin kondisi ini tak akan berlangsung lama karena fundamental ekonomi AS dinilai masih baik. Kalangan pengamat dan analis berharap paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar akan membuat bursa global membaik dan memberikan pengaruh positif bagi bursa regional. Namun, hingga kini paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar yang belum disetujui kongres. Hal ini membuat pasar saham panik karena ancaman resesi AS yang sudah di depan mata. Padahal paket tersebut diharapkan menstimulus ekonomi AS dan diharapkan menular ke pasar global. Analis memprediksi gejolak pasar saham dunia akan berlangsung selama triwulan I-2008. (OL-2) [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] UKM Kok Malah Tak Tersentuh Program Konversi Minyak Tanah?
http://www.detikfinance.com/index.php?url=http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/22/time/101916/idnews/882224/idkanal/4 Selasa, 22/01/2008 10:19 WIB UKM Kok Malah Tak Tersentuh Program Konversi Minyak Tanah? Arin Widiyanti - detikfinance *Jakarta - *Sebagai pembina UKM, CEO PT Bogasari Flour Mills Franciscus Welirang gregetan juga dengan konversi minyak tanah ke elpiji yang telah menyengsarakan para UKM. Pasalnya, pedagang keliling seperti mie ayam dan gorengan tidak menjadi prioritas dibagikan tabung dan kompor gas gratis. Sementara minyak tanah sebagian sudah ditarik sehingga membuat UKM kesulitan mencari minyak tanah. Pedagang keliling itu sekarang beli minyak tanah Rp 6 ribu sampai Rp 9 ribu per liter. Itu pun harus antre. Padahal itu ujung tombak mata pencaharian rakyat kecil, Keluh Franciscus Welirang dalam perbincangannya dengan * detikFinance*, Jakarta, Selasa (22/1/2008). Pria yang akrab disapa Franky ini menilai seharusnya yang dibagikan tabung dan kompor gas pertama kali adalah pedagang UKM ini, bukan rumah tangga. Ibu rumah tangga tidak dapat minyak tanah, masih bisa pakai kayu bakar. Apalagi kenyataannya banyak ibu rumah tangga yang malah menjual tabung dan kompor gas yang dibagikan karena takut meledak, ungkapnya. Saya nilai seluruh kebijakan pemerintah sekarang itu salah sasaran, bukan meringankan justru menjadi beban buat rakyat kecil, tambahnya. *(arn/qom)* [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Jangan Tanya Harga, Pusing!
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.01.22.10282521channel=1mn=10idx=87 /Home http://www.kompas.co.id/index.php/Megapolitanhttp://www.kompas.co.id/Megapolitan/index.php?channel=1mn=10idx=10 /News http://www.kompas.co.id/Megapolitan/index.php?channel=1mn=10idx=87 *Jangan Tanya Harga, Pusing!* ** Selasa, 22 januari 2008 | 10:28 WIB *JAKARTA, SELASA -* Ternyata tak hanya pembeli saja yang pusing dengan kenaikan berbagai bahan kebutuhan pokok. Nyatanya, penjual sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pun mengeluarkan lontaran senada. Aduh, jangan tanya harga *deh*, pusing!, kata Koh Yakub (52), seorang penjual, Selasa (22/1) siang. Naiknya harga beberapa kebutuhan pokok, sudah dirasakan Koh Yakub sejak sebulan belakangan ini. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya tepung terigu, minyak goreng, beras dan telur. Tepung terigu yang biasanya Rp 6 ribu naik Rp 6500-Rp 7000. Minyak goreng curah dijual Rp 10.500 per kilogram, padahal harga normalnya Rp 9.000. Beras (semua jenis) pun tak mau kalah, setiap kilogramnya mengalami kenaikan Rp 100-Rp 200. Telur juga *gitu*, kemarin * sempet* Rp 11.500, sekarang turunnya cuma *dikit*, saya jual Rp 11.300 satu *kilo*, kata pedagang yang telah berjualan di Pasar Kramat Jati selama 22 tahun ini. Akibat kenaikan ini, jumlah pembeli dan barang yang dijual Koh Yakub juga mengalami penurunan hingga 50 persen. Keuntungan? Setali tiga uang, minim. Ya *bayangin aja*, pelanggan saya kebanyakan yang jual kue *ama* gorengan. Rata-rata *nggak* berani jualan sekarang. *Kalo* yang rumah tangga mungkin * nggak* terlalu terasa. Gimana mau untung, *ya nasib-nasiban aja*, lanjutnya. Keluhan senada juga meluncur dari Candra (35). Bapak satu anak ini, tak berani memasok terigu dalam jumlah besar di tokonya. Paling cuma 30 *kilo*, itu juga jualnya susah. Kalo normal *ni*, saya bisa stok 50 kilo lebih, * ludes*, ujarnya. Tak hanya terigu dan minyak goreng curah, untuk terigu dan minyak goreng kemasan pun, Candra tak berani memasoknya sama sekali. Padahal, beberapa pembeli menanyakan terigu kemasan, termasuk pagi ini. Saya *nggak* berani stok, untungnya kecil *banget*. Kalo *dinaikin* nanti pembelinya *nggak *percaya, dikira saya *mahalin*. Serba salah. Itu dari penjual, bagaimana dengan pembeli? Saya udah keliling tiga toko * mbak*, *nggak* ada satupun yang sedia terigu kemasan. Pusing saya, *kalo *terigu *kiloan* saya *nggak sreg*, ungkap Sri (40). Kondisi yang dialami para penjual sembako ini, semakin diperparah dengan didirikannya pusat perbelanjaan waralaba yang hanya berjarak 100 meter dari pasar Kramat Jati. Kurang apa lagi *ya *penderitaan kami? Jualan susah, masih saingan lagi dengan raksasa itu (sambil menunjuk ke arah bangunan pusat perbelanjaan). *Ya *pasrah *aja,* kata Udin, penjual lainnya. *(ING)* [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] National Accounting Challenge, Lomba Akuntansi Universitas Indonesia
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himas) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara menyusun sebuah Lomba Akuntansi Nasional yang bertajuk National Accounting Challenge_2008 (NAC_2008) yang mempunyai konsep berbeda dengan lomba akuntansi pada umumnya. NAC_2008 tidak sepenuhnya menggunakan konsep akademis (cerdas cermat, penyelesaian soal-soal akuntansi, dll) yang digunakan pada lomba-lomba akuntansi konvensional, tetapi mencoba membuat simulasi permasalahan akuntansi riil yang dihadapi profesi akuntansi ditambah dengan overview singkat, agar peserta lebih memahami permasalahan yang dihadapi dan merumuskan alternatif solusinya, di awal setiap tantangan. Simulasi permasalahan akuntansi tersebut dituangkan dalam 4 (empat) bentuk tantangan yaitu: Thinkfast Challenge, Corporate Challenge, Audit Challenge, dan Accounting Future Issue Challenge yang akan ditambah materi babak penyisihan bagi semua peserta NAC_2008. Dengan konsep belajar melalui kompetisi (learning through competition), NAC_2008 diharapkan dapat memberi gambaran riil berbagai persoalan dunia usaha dan profesi akuntansi kepada pesertanya, agar mampu beradaptasi dan merumuskan alternatif solusi berbagai macam persoalan tersebut dalam bentuk laporan yang lazim digunakan oleh profesi akuntansi(laporan keuangan, laporan audit, management letter, dll) secara baik dan cukup (adequate disclosure) agar berguna dalam proses pengambilan keputusan. NAC_2008 juga dikondisikan untuk menyiapkan calon-calon akuntan yang mampu memberikan platform perkembangan ilmu dan profesi akuntansi ke depan. Akan diselenggarakan 12 April 2008 Seleksi di Daerah (jakarta, Surabaya, Medan, Jogjakarta, Makassar), dan 11 Mei Final di Jakarta. kunjungi. http://www.nacstan.com
Re: [Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'
amerika adalah bangsa yg besar dlm jumlah penduduk, pendapatan perkapita tingkat konsumtifnya. kalau mereka mengurangi tingkat konsumtifnya... pasti akan sangat berpengaruh thd negara2 berkembang yg pangsa pasar utamanya ke amerika. tidak ada negara didunia yg tingkat konsumtifnya melebihi amerika. (cmiiw ) arief - Original Message - From: anton ms wardhana To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 22, 2008 10:43 AM Subject: [Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis' mohon bantuan penjelasan para pakar, mengapa, seperti kata IMF di sini, bila ekonomi AS melambat, ekomoni dunia (negara berkembang, khususnya) jadi ikut melambat ? apakah karena AS adalah pasar yang termasuk cukup besar bagi produk negara2 berkembang ? atau karena ada faktor lain di luar itu ? [ari.ams] http://www.mediaindonesia.com/ Ekonomi Bisnis http://www.mediaindonesia.com/rubrik/default.asp?cat_id=2 Ekonomi Makro http://www.mediaindonesia.com/rubrik/subrubrik.asp?id=31cat_id=2 IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis' *Penulis: Tjahyo Utomo* *PARIS--MEDIA:* Kepala Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Dominique Strauss-Kahn mengeluarkan peringatan bahwa situasi ekonomi global kini melemah akibat melambatnya ekonomi AS merupakan ancaman serius. Ini akan berdampak pada ekonomi negara-negara lain, khususnya negara sedang berkembang, katanya di Paris, Senin (21/1), seperti dikutip *AFP*. Tanda-tanda melambatnya ekonomi dunia akibat krisis ekonomi di AS tercermin dari anjloknya bursa-bursa dunia, termasuk bursa Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (21/1) kembali tertekan bursa regional dan turun 4,8% ke level 2.485,879. Hal ini merupakan kelanjutan tekanan bursa global yang mebuat hampir semua bursa regional anjlok. Pada penutupan perdagangan saham Senin (21/1) IHSG jatuh 125,253 poin (4,8%) ke posisi 2.485,879. Bahkan, IHSG hari ini sempat anjlok hingga 149,994 poin. Penuruan indeks kemarin (21/1) mengulang tekanan bursa global pekan lalu (14/1) sebesar 5,4% setelah Citigroup melaporkan kerugian US$9,8 miliar dan hapus buku US$18 miliar akibat krisis *subprime mortgage* di AS. Bursa regional juga turun tajam akibat sentimen global tersebut. Pada pukul 17.00 tercatat, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1.383 poin (5,49%) ke level 23.818, indeks Nikkei turun 535 poin (3,86%) ke level 13.325, indeks Straits Singapura juga terkoreksi 187 poin (6%) ke level 2.917. Sementara, indeks Dow Jones pekan lalu berada di level 12.099. Kepala Ekonom Danareksa Reseach Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan penurunan IHSG ini akibat masih adanya keterkejutan pasar akan besarnya kerugian yang diderita berbagai perusahaan dunia akibat krisis *subprime mortagage*. Namun dia yakin kondisi ini tak akan berlangsung lama karena fundamental ekonomi AS dinilai masih baik. Kalangan pengamat dan analis berharap paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar akan membuat bursa global membaik dan memberikan pengaruh positif bagi bursa regional. Namun, hingga kini paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar yang belum disetujui kongres. Hal ini membuat pasar saham panik karena ancaman resesi AS yang sudah di depan mata. Padahal paket tersebut diharapkan menstimulus ekonomi AS dan diharapkan menular ke pasar global. Analis memprediksi gejolak pasar saham dunia akan berlangsung selama triwulan I-2008. (OL-2) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Menantikan Terobosan yang tak Kunjung Datang
Tulisan Pak SImon Saragih ini sebenernya dimuat Kompas sudah lebih dari seminggu y.l Tapi saya kok merrasa ada baiknya dibaca ulang salam, ari.ams http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.01.11.01183344channel=1mn=15idx=19 /Home/Bisnis Keuangan/Analisis Menantikan Terobosan yang tak Kunjung Datang Jumat, 11 Januari 2008 | 01:18 WIB Ekonomi negara-negara tetangga terus berlari dengan kecepatan tinggi. Thailand antara lain semakin menempatkan diri sebagai basis produksi otomotif Jepang dengan tujuan pemasaran untuk kawasan. Singapura semakin berkibar dengan keberadaan dana-dana investasi milik negara yang mengincar berbagai aset di negara lain. Menambah daftar itu adalah Malaysia yang juga makin banyak berkibar di negara lain dengan investasi lewat merger dan akusisi, termasuk terhadap sejumlah perusahaan di Indonesia. Bahkan Vietnam, yang baru melakukan program pencanangan pembangunan ekonomi pada dekade 1990-an, kini semakin banyak kedatangan investasi asing, yakni 20 miliar dollar AS sepanjang tahun 2007. Ini belum lagi menyebut China dan India yang sudah menyedot perhatian investor dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam data aliran investasi dunia sepanjang 2007, yang dipublikasikan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rabu (9/1), China kedatangan investasi sebesar 67,3 miliar dollar AS. Pelayanan yang ramah, dan prosedur perizinan investasi yang relatif lebih mudah telah membuat negara-negara tetangga semakin kedatangan investasi asing dengan volume yang terus meningkat. Tahun 2007 adalah periode di mana untuk pertama kali ASEAN kemasukan arus investasi, yang melampaui puncak arus kedatangan investasi yang pernah terjadi tahun 1997 lalu. Keberadaan prasarana pendukung investasi, yang terus dikembangkan di negara tetangga juga turut membuat perekonomian mereka makin melaju dengan tingkat pertumbuhan di atas 5 persen per tahun, bahkan mencapai angka 8 persen di Vietnam. Ekonomi Indonesia juga tumbuh dengan angka sekitar 5 persen per tahun. Namun kualitas pertumbuhan ekonomi bisa dikatakan relatif tidak berkualitas karena pertumbuhan itu lebih didorong sektor konsumsi. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan adalah pertumbuhan yang didorong investasi dan ekspor. Indonesia tidak mengalami terobosan besar soal kedatangan investasi asing. Demikian pula ekspor non-migas tak mengalami perubahan besar sejak dekade 1990-an. Berbagai upaya dilakukan, termasuk dengan menggelar konferensi investasi. Berbagai deregulasi dan insentif pun terus diluncurkan namun tak kunjung berhasil mendatangkan investasi asing. Dengan demikian praktis ekonomi Indonesia tumbuh hanya ditopang sektor konsumsi, swasta yang pada umumnya hanya terjadi di kota-kota besar terutama di Jabodetabek. Lagi, pertumbuhan setinggi 5 persen tidak memadai untuk menyerap angkatan kerja yang masuk ke pasaran dan tak memadai untuk mengangkat kaum miskin dari garis kemiskinan. Untuk itu Indonesia memerlukan basis perekonomian yang lebih luas, yang tidak semata-mata didorong sektor konsumsi. Diperlukan ekonomi yang tumbuh berkat dorongan ekspor, berkat dorongan investasi dan berkat dorongan konsumsi pemerintah. Namun tidak ada terobosan besar untuk mendorong gairah di ekspor non-migas, konsumsi pemerintah dan investasi. Sebagaimana diutarakan ekonom dari Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, persoalan kualitas prasarana menjadi hambatan bagi asing memasuki Indonesia. Untuk merangsang ekspor nonmigas, Indonesia kini makin mendapatkan persaingan keras dari Vietnam, dan China yang menyedot investasi yang memproduksi barang-barang manufaktur. Sebenarnya, walaupun Indonesia masih gagal mendatangkan investasi asing, dan gagal mendorong ekspor nonmigas, negara ini nesia punya kesempatan besar mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni dengan pemanfaatan kekayaan sektor pertambangan, terutama minyak dan gas. Walau tidak berhasil kedatangan investasi asing, Indonesia punya sektor migas yang terbukti berhasil mengangkat status sosial ekonomi di Bolivia, Venezuela dan Rusia. Namun sektor migas adalah sektor yang tidak didalami secara saksama. Penguasaan asing dan swasta di sektor tambang migas tak ubahnya seperti sektor yang untouchable. Bahkan seperti dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, Indonesia mengkonsumsi energi yang lebih banyak ketimbang produksi energi itu sendiri. Lalu dikatakan pula, selama ini Indonesia mengalami kelambatan investasi dalam eksplorasi migas. Akibatnya yang terjadi adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat harga minyak internasional sedang meningkat. Jadilah Indonesia berkutat pada masalah-masalah klasik, seperti kenaikan harga BBM, yang memiskinkan rakyat, tanpa bisa diimbangi dengan kenaikan pendapatan karena ekonomi yang tumbuh lambat dan tidak punya basis produksi yang lebih luas. Beranikah kita mengaudit secara nasional, apa sebenarnya yang terjadi dalam penguasaan sektor migas? Benarkah produksi minyak lebih