[Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'

2008-01-21 Terurut Topik anton ms wardhana
mohon bantuan penjelasan para pakar,

mengapa, seperti kata IMF di sini, bila ekonomi AS melambat, ekomoni dunia
(negara berkembang, khususnya) jadi ikut melambat ?
apakah karena AS adalah pasar yang termasuk cukup besar bagi produk negara2
berkembang ? atau karena ada faktor lain di luar itu ?

[ari.ams]


http://www.mediaindonesia.com/

Ekonomi  Bisnis
http://www.mediaindonesia.com/rubrik/default.asp?cat_id=2 Ekonomi
Makro http://www.mediaindonesia.com/rubrik/subrubrik.asp?id=31cat_id=2
IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'
*Penulis: Tjahyo Utomo*

*PARIS--MEDIA:* Kepala Dana Moneter Internasional (International Monetary
Fund/IMF) Dominique Strauss-Kahn mengeluarkan peringatan bahwa situasi
ekonomi global kini melemah akibat melambatnya ekonomi AS merupakan ancaman
serius.

Ini akan berdampak pada ekonomi negara-negara lain, khususnya negara sedang
berkembang, katanya di Paris, Senin (21/1), seperti dikutip *AFP*.

Tanda-tanda melambatnya ekonomi dunia akibat krisis ekonomi di AS tercermin
dari anjloknya bursa-bursa dunia, termasuk bursa Indonesia. Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (21/1) kembali tertekan bursa regional dan
turun 4,8% ke level 2.485,879. Hal ini merupakan kelanjutan tekanan bursa
global yang mebuat hampir semua bursa regional anjlok.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (21/1) IHSG jatuh 125,253 poin (4,8%)
ke posisi 2.485,879. Bahkan, IHSG hari ini sempat anjlok hingga 149,994
poin. Penuruan indeks kemarin (21/1) mengulang tekanan bursa global pekan
lalu (14/1) sebesar 5,4% setelah Citigroup melaporkan kerugian US$9,8 miliar
dan hapus buku US$18 miliar akibat krisis *subprime mortgage* di AS.

Bursa regional juga turun tajam akibat sentimen global tersebut. Pada pukul
17.00 tercatat, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1.383 poin (5,49%) ke
level 23.818, indeks Nikkei turun 535 poin (3,86%) ke level 13.325, indeks
Straits Singapura juga terkoreksi 187 poin (6%) ke level 2.917. Sementara,
indeks Dow Jones pekan lalu berada di level 12.099.

Kepala Ekonom Danareksa Reseach Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan
penurunan IHSG ini akibat masih adanya keterkejutan pasar akan besarnya
kerugian yang diderita berbagai perusahaan dunia akibat krisis *subprime
mortagage*. Namun dia yakin kondisi ini tak akan berlangsung lama karena
fundamental ekonomi AS dinilai masih baik.

Kalangan pengamat dan analis berharap paket ekonomi Bush senilai US$140
miliar akan membuat bursa global membaik dan memberikan pengaruh positif
bagi bursa regional.

Namun, hingga kini paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar yang belum
disetujui kongres. Hal ini membuat pasar saham panik karena ancaman resesi
AS yang sudah di depan mata. Padahal paket tersebut diharapkan menstimulus
ekonomi AS dan diharapkan menular ke pasar global. Analis memprediksi
gejolak pasar saham dunia akan berlangsung selama triwulan I-2008. (OL-2)


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] UKM Kok Malah Tak Tersentuh Program Konversi Minyak Tanah?

2008-01-21 Terurut Topik anton ms wardhana
http://www.detikfinance.com/index.php?url=http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/22/time/101916/idnews/882224/idkanal/4

Selasa, 22/01/2008 10:19 WIB
UKM Kok Malah Tak Tersentuh Program Konversi Minyak Tanah?
 Arin Widiyanti - detikfinance

 *Jakarta - *Sebagai pembina UKM, CEO PT Bogasari Flour Mills Franciscus
Welirang gregetan juga dengan konversi minyak tanah ke elpiji yang telah
menyengsarakan para UKM.

Pasalnya, pedagang keliling seperti mie ayam dan gorengan tidak menjadi
prioritas dibagikan tabung dan kompor gas gratis. Sementara minyak tanah
sebagian sudah ditarik sehingga membuat UKM kesulitan mencari minyak tanah.

Pedagang keliling itu sekarang beli minyak tanah Rp 6 ribu sampai Rp 9 ribu
per liter. Itu pun harus antre. Padahal itu ujung tombak mata pencaharian
rakyat kecil, Keluh Franciscus Welirang dalam perbincangannya dengan *
detikFinance*, Jakarta, Selasa (22/1/2008).

Pria yang akrab disapa Franky ini menilai seharusnya yang dibagikan tabung
dan kompor gas pertama kali adalah pedagang UKM ini, bukan rumah tangga.

Ibu rumah tangga tidak dapat minyak tanah, masih bisa pakai kayu bakar.
Apalagi kenyataannya banyak ibu rumah tangga yang malah menjual tabung dan
kompor gas yang dibagikan karena takut meledak, ungkapnya.

Saya nilai seluruh kebijakan pemerintah sekarang itu salah sasaran, bukan
meringankan justru menjadi beban buat rakyat kecil, tambahnya. *(arn/qom)*


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Jangan Tanya Harga, Pusing!

2008-01-21 Terurut Topik anton ms wardhana
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.01.22.10282521channel=1mn=10idx=87

/Home 
http://www.kompas.co.id/index.php/Megapolitanhttp://www.kompas.co.id/Megapolitan/index.php?channel=1mn=10idx=10
/News http://www.kompas.co.id/Megapolitan/index.php?channel=1mn=10idx=87
*Jangan Tanya Harga, Pusing!*
**
Selasa, 22 januari 2008 | 10:28 WIB

*JAKARTA, SELASA -* Ternyata tak hanya pembeli saja yang pusing dengan
kenaikan berbagai bahan kebutuhan pokok. Nyatanya, penjual sembako di Pasar
Kramat Jati, Jakarta Timur pun mengeluarkan lontaran senada. Aduh, jangan
tanya harga *deh*, pusing!, kata Koh Yakub (52), seorang penjual, Selasa
(22/1) siang. Naiknya harga beberapa kebutuhan pokok, sudah dirasakan Koh
Yakub sejak sebulan belakangan ini.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya tepung terigu, minyak
goreng, beras dan telur. Tepung terigu yang biasanya Rp 6 ribu naik Rp
6500-Rp 7000. Minyak goreng curah dijual Rp 10.500 per kilogram, padahal
harga normalnya Rp 9.000. Beras (semua jenis) pun tak mau kalah, setiap
kilogramnya mengalami kenaikan Rp 100-Rp 200. Telur juga *gitu*, kemarin *
sempet* Rp 11.500, sekarang turunnya cuma *dikit*, saya jual Rp 11.300 satu
*kilo*, kata pedagang yang telah berjualan di Pasar Kramat Jati selama 22
tahun ini.

Akibat kenaikan ini, jumlah pembeli dan barang yang dijual Koh Yakub juga
mengalami penurunan hingga 50 persen. Keuntungan? Setali tiga uang, minim.
Ya *bayangin aja*, pelanggan saya kebanyakan yang jual kue *ama* gorengan.
Rata-rata *nggak* berani jualan sekarang. *Kalo* yang rumah tangga mungkin *
nggak* terlalu terasa. Gimana mau untung, *ya nasib-nasiban aja*,
lanjutnya.

Keluhan senada juga meluncur dari Candra (35). Bapak satu anak ini, tak
berani memasok terigu dalam jumlah besar di tokonya. Paling cuma 30 *kilo*,
itu juga jualnya susah. Kalo normal *ni*, saya bisa stok 50 kilo lebih, *
ludes*, ujarnya.

Tak hanya terigu dan minyak goreng curah, untuk terigu dan minyak goreng
kemasan pun, Candra tak berani memasoknya sama sekali. Padahal, beberapa
pembeli menanyakan terigu kemasan, termasuk pagi ini. Saya *nggak* berani
stok, untungnya kecil *banget*. Kalo *dinaikin* nanti pembelinya
*nggak *percaya,
dikira saya *mahalin*. Serba salah.

Itu dari penjual, bagaimana dengan pembeli? Saya udah keliling tiga toko *
mbak*, *nggak* ada satupun yang sedia terigu kemasan. Pusing saya,
*kalo *terigu
*kiloan* saya *nggak sreg*, ungkap Sri (40).

Kondisi yang dialami para penjual sembako ini, semakin diperparah dengan
didirikannya pusat perbelanjaan waralaba yang hanya berjarak 100 meter dari
pasar Kramat Jati. Kurang apa lagi *ya *penderitaan kami? Jualan susah,
masih saingan lagi dengan raksasa itu (sambil menunjuk ke arah bangunan
pusat perbelanjaan). *Ya *pasrah *aja,* kata Udin, penjual lainnya. *(ING)*


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] National Accounting Challenge, Lomba Akuntansi Universitas Indonesia

2008-01-21 Terurut Topik frodo_ian
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi
(Himas) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara menyusun sebuah Lomba
Akuntansi Nasional yang bertajuk National Accounting Challenge_2008
(NAC_2008) yang mempunyai konsep berbeda dengan lomba akuntansi pada
umumnya. NAC_2008 tidak sepenuhnya menggunakan konsep akademis (cerdas
cermat, penyelesaian soal-soal akuntansi, dll) yang digunakan pada
lomba-lomba akuntansi konvensional, tetapi mencoba membuat simulasi
permasalahan akuntansi riil yang dihadapi profesi akuntansi ditambah
dengan overview singkat, agar peserta lebih memahami permasalahan yang
dihadapi dan merumuskan alternatif solusinya, di awal setiap
tantangan. Simulasi permasalahan akuntansi tersebut dituangkan dalam 4
(empat) bentuk tantangan yaitu: Thinkfast Challenge, Corporate
Challenge, Audit Challenge, dan Accounting Future Issue Challenge
yang akan ditambah materi babak penyisihan bagi semua peserta NAC_2008.

Dengan konsep belajar melalui kompetisi (learning through
competition), NAC_2008 diharapkan dapat memberi gambaran riil
berbagai persoalan dunia usaha dan profesi akuntansi kepada
pesertanya, agar mampu beradaptasi dan merumuskan alternatif solusi
berbagai macam persoalan tersebut dalam bentuk laporan yang lazim
digunakan oleh profesi akuntansi(laporan keuangan, laporan audit,
management letter, dll) secara baik dan cukup (adequate disclosure)
agar berguna dalam proses pengambilan keputusan. NAC_2008 juga
dikondisikan untuk menyiapkan calon-calon akuntan yang mampu
memberikan platform perkembangan ilmu dan profesi akuntansi ke depan.

Akan diselenggarakan 12 April 2008 Seleksi di Daerah (jakarta,
Surabaya, Medan, Jogjakarta, Makassar), dan 11 Mei Final
di Jakarta.

kunjungi.

http://www.nacstan.com





Re: [Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'

2008-01-21 Terurut Topik Arief R Rasyid
amerika adalah bangsa yg besar dlm jumlah penduduk, pendapatan perkapita  
tingkat konsumtifnya. kalau mereka mengurangi tingkat konsumtifnya... pasti 
akan sangat berpengaruh thd negara2 berkembang yg pangsa pasar utamanya ke 
amerika.
tidak ada negara didunia yg tingkat konsumtifnya melebihi amerika. (cmiiw )

arief


  - Original Message - 
  From: anton ms wardhana 
  To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 22, 2008 10:43 AM
  Subject: [Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'


  mohon bantuan penjelasan para pakar,

  mengapa, seperti kata IMF di sini, bila ekonomi AS melambat, ekomoni dunia
  (negara berkembang, khususnya) jadi ikut melambat ?
  apakah karena AS adalah pasar yang termasuk cukup besar bagi produk negara2
  berkembang ? atau karena ada faktor lain di luar itu ?

  [ari.ams]

  http://www.mediaindonesia.com/

  Ekonomi  Bisnis
  http://www.mediaindonesia.com/rubrik/default.asp?cat_id=2 Ekonomi
  Makro http://www.mediaindonesia.com/rubrik/subrubrik.asp?id=31cat_id=2
  IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis'
  *Penulis: Tjahyo Utomo*

  *PARIS--MEDIA:* Kepala Dana Moneter Internasional (International Monetary
  Fund/IMF) Dominique Strauss-Kahn mengeluarkan peringatan bahwa situasi
  ekonomi global kini melemah akibat melambatnya ekonomi AS merupakan ancaman
  serius.

  Ini akan berdampak pada ekonomi negara-negara lain, khususnya negara sedang
  berkembang, katanya di Paris, Senin (21/1), seperti dikutip *AFP*.

  Tanda-tanda melambatnya ekonomi dunia akibat krisis ekonomi di AS tercermin
  dari anjloknya bursa-bursa dunia, termasuk bursa Indonesia. Indeks Harga
  Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (21/1) kembali tertekan bursa regional dan
  turun 4,8% ke level 2.485,879. Hal ini merupakan kelanjutan tekanan bursa
  global yang mebuat hampir semua bursa regional anjlok.

  Pada penutupan perdagangan saham Senin (21/1) IHSG jatuh 125,253 poin (4,8%)
  ke posisi 2.485,879. Bahkan, IHSG hari ini sempat anjlok hingga 149,994
  poin. Penuruan indeks kemarin (21/1) mengulang tekanan bursa global pekan
  lalu (14/1) sebesar 5,4% setelah Citigroup melaporkan kerugian US$9,8 miliar
  dan hapus buku US$18 miliar akibat krisis *subprime mortgage* di AS.

  Bursa regional juga turun tajam akibat sentimen global tersebut. Pada pukul
  17.00 tercatat, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1.383 poin (5,49%) ke
  level 23.818, indeks Nikkei turun 535 poin (3,86%) ke level 13.325, indeks
  Straits Singapura juga terkoreksi 187 poin (6%) ke level 2.917. Sementara,
  indeks Dow Jones pekan lalu berada di level 12.099.

  Kepala Ekonom Danareksa Reseach Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan
  penurunan IHSG ini akibat masih adanya keterkejutan pasar akan besarnya
  kerugian yang diderita berbagai perusahaan dunia akibat krisis *subprime
  mortagage*. Namun dia yakin kondisi ini tak akan berlangsung lama karena
  fundamental ekonomi AS dinilai masih baik.

  Kalangan pengamat dan analis berharap paket ekonomi Bush senilai US$140
  miliar akan membuat bursa global membaik dan memberikan pengaruh positif
  bagi bursa regional.

  Namun, hingga kini paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar yang belum
  disetujui kongres. Hal ini membuat pasar saham panik karena ancaman resesi
  AS yang sudah di depan mata. Padahal paket tersebut diharapkan menstimulus
  ekonomi AS dan diharapkan menular ke pasar global. Analis memprediksi
  gejolak pasar saham dunia akan berlangsung selama triwulan I-2008. (OL-2)

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Menantikan Terobosan yang tak Kunjung Datang

2008-01-21 Terurut Topik anton ms wardhana
Tulisan Pak SImon Saragih ini sebenernya dimuat Kompas sudah lebih dari
seminggu y.l
Tapi saya kok merrasa ada baiknya dibaca ulang

salam, ari.ams


http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.01.11.01183344channel=1mn=15idx=19

/Home/Bisnis  Keuangan/Analisis
Menantikan Terobosan yang tak Kunjung Datang
Jumat, 11 Januari 2008 | 01:18 WIB

Ekonomi negara-negara tetangga terus berlari dengan kecepatan tinggi.
Thailand antara lain semakin menempatkan diri sebagai basis produksi
otomotif Jepang dengan tujuan pemasaran untuk kawasan. Singapura semakin
berkibar dengan keberadaan dana-dana investasi milik negara yang mengincar
berbagai aset di negara lain.

Menambah daftar itu adalah Malaysia yang juga makin banyak berkibar di
negara lain dengan investasi lewat merger dan akusisi, termasuk terhadap
sejumlah perusahaan di Indonesia. Bahkan Vietnam, yang baru melakukan
program pencanangan pembangunan ekonomi pada dekade 1990-an, kini semakin
banyak kedatangan investasi asing, yakni 20 miliar dollar AS sepanjang tahun
2007.

Ini belum lagi menyebut China dan India yang sudah menyedot perhatian
investor dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam data aliran investasi
dunia sepanjang 2007, yang dipublikasikan United Nations Conference on Trade
and Development (UNCTAD), Rabu (9/1), China kedatangan investasi sebesar
67,3 miliar dollar AS.

Pelayanan yang ramah, dan prosedur perizinan investasi yang relatif lebih
mudah telah membuat negara-negara tetangga semakin kedatangan investasi
asing dengan volume yang terus meningkat. Tahun 2007 adalah periode di mana
untuk pertama kali ASEAN kemasukan arus investasi, yang melampaui puncak
arus kedatangan investasi yang pernah terjadi tahun 1997 lalu.

Keberadaan prasarana pendukung investasi, yang terus dikembangkan di negara
tetangga juga turut membuat perekonomian mereka makin melaju dengan tingkat
pertumbuhan di atas 5 persen per tahun, bahkan mencapai angka 8 persen di
Vietnam.

Ekonomi Indonesia juga tumbuh dengan angka sekitar 5 persen per tahun. Namun
kualitas pertumbuhan ekonomi bisa dikatakan relatif tidak berkualitas karena
pertumbuhan itu lebih didorong sektor konsumsi. Pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan berkesinambungan adalah pertumbuhan yang didorong investasi
dan ekspor.

Indonesia tidak mengalami terobosan besar soal kedatangan investasi asing.
Demikian pula ekspor non-migas tak mengalami perubahan besar sejak dekade
1990-an. Berbagai upaya dilakukan, termasuk dengan menggelar konferensi
investasi. Berbagai deregulasi dan insentif pun terus diluncurkan namun tak
kunjung berhasil mendatangkan investasi asing.

Dengan demikian praktis ekonomi Indonesia tumbuh hanya ditopang sektor
konsumsi, swasta yang pada umumnya hanya terjadi di kota-kota besar terutama
di Jabodetabek.

Lagi, pertumbuhan setinggi 5 persen tidak memadai untuk menyerap angkatan
kerja yang masuk ke pasaran dan tak memadai untuk mengangkat kaum miskin
dari garis kemiskinan.

Untuk itu Indonesia memerlukan basis perekonomian yang lebih luas, yang
tidak semata-mata didorong sektor konsumsi. Diperlukan ekonomi yang tumbuh
berkat dorongan ekspor, berkat dorongan investasi dan berkat dorongan
konsumsi pemerintah.

Namun tidak ada terobosan besar untuk mendorong gairah di ekspor non-migas,
konsumsi pemerintah dan investasi. Sebagaimana diutarakan ekonom dari
Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, persoalan kualitas prasarana menjadi
hambatan bagi asing memasuki Indonesia.

Untuk merangsang ekspor nonmigas, Indonesia kini makin mendapatkan
persaingan keras dari Vietnam, dan China yang menyedot investasi yang
memproduksi barang-barang manufaktur.

Sebenarnya, walaupun Indonesia masih gagal mendatangkan investasi asing, dan
gagal mendorong ekspor nonmigas, negara ini nesia punya kesempatan besar
mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni dengan pemanfaatan kekayaan sektor
pertambangan, terutama minyak dan gas. Walau tidak berhasil kedatangan
investasi asing, Indonesia punya sektor migas yang terbukti berhasil
mengangkat status sosial ekonomi di Bolivia, Venezuela dan Rusia.

Namun sektor migas adalah sektor yang tidak didalami secara saksama.
Penguasaan asing dan swasta di sektor tambang migas tak ubahnya seperti
sektor yang untouchable. Bahkan seperti dikatakan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, Indonesia mengkonsumsi energi yang
lebih banyak ketimbang produksi energi itu sendiri.

Lalu dikatakan pula, selama ini Indonesia mengalami kelambatan investasi
dalam eksplorasi migas.  Akibatnya yang terjadi adalah kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) di saat harga minyak internasional sedang meningkat.

Jadilah Indonesia berkutat pada masalah-masalah klasik, seperti kenaikan
harga BBM, yang memiskinkan rakyat, tanpa bisa diimbangi dengan kenaikan
pendapatan karena ekonomi yang tumbuh lambat dan tidak punya basis produksi
yang lebih luas.

Beranikah kita mengaudit secara nasional, apa sebenarnya yang terjadi dalam
penguasaan sektor migas? Benarkah produksi minyak lebih